Berita NTT Terkini

Di NTT, Bupati Ngada Gagal Divaksin Petugas Nakes, Ini Penyebabnya INFO

Bupati Ngada, Drs. Paulinus Soliwoa gagal diberikan vaksin oleh petugas kesehatan saat pelaksanaan pencanangan di Aula Setda Kabupaten Ngad

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Ferry Ndoen
POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI/
Bupati Ngada, Drs. Paulus Soliwoa saat menjalani pemeriksaan tekanan darah di Aula Setda Ngada, Jumat (5/2/2021). 

Bupati Ngada, Drs. Paulinus Soliwoa gagal diberikan vaksin oleh petugas kesehatan saat pelaksanaan pencanangan di Aula Setda Kabupaten Ngada

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi

POS-KUPANG.COM | BAJAWA-Bupati Ngada, Drs. Paulinus Soliwoa gagal diberikan vaksin oleh petugas kesehatan saat pelaksanaan pencanangan di Aula Setda Kabupaten Ngada, Jumat (5/2/2021) siang.

Orang nomor satu di Kabupaten Ngada itu gagal menerima vaksin karena setelah dilakukan screening oleh petugas, ternyata memiliki riwayat penyakit jantung.

Bupati Ngada, Drs. Paulus Soliwoa saat menjalani pemeriksaan tekanan darah di Aula Setda Ngada, Jumat (5/2/2021).
Bupati Ngada, Drs. Paulus Soliwoa saat menjalani pemeriksaan tekanan darah di Aula Setda Ngada, Jumat (5/2/2021). (POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI/)

Berdasarkan pantauan yang dilakukan oleh Pos Kupang di Aula Setda Kabupaten Ngada, sebelum divaksin, Bupati Paulus diarahkan ke meja satu. Di meja satu Bupati Paulus melakukan registrasi dan validasi dengan menunjukan KTP kepada petugas.

Selanjutnya, Bupati Paulus diarahkan ke meja dua. Di meja kedua, Bupati Paulus menjalani pemeriksaan suhu tubuh dan juga tekanan darah. Semuanya normal dan dilanjutkan dengan screening. Setelah dilakukan screening oleh petugas, ternyata Bupati Paulus Soliwoa memiliki riwayat penyakit jantung. Karena memiliki riwayat penyakit jantung, sehingga Bupati Paulus tidak divaksin. 

Bupati Paulus mengatakan, mamang dalam daftar, dirinya menjadi orang nomor satu untuk divaksin covid-19. Namun dirinya harus menjalani screening terlebih dahulu. Karena setelah dilakukan screening memiliki riwayat penyakit jantung, maka tidak diperbolehkan untuk divaksin.

Paulus mengungkapkan, para pejabat publik divaksin terlebih dahulu supaya mereka dijadikan sebagai contoh untuk penerima vaksin selanjutnya.

"Kita berharap, dengan adanya pencanangan ini, maka nantinya dapat dilanjutkan pemberian vaksin kepada para tenaga kesehatan dan gelombang kedua bisa diberikan kepada anggota TNI Polri," ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ngada, Agustinus Naru menjelaskan, jumlah penerima vaksin dalam kegiatan pencanangan pada hari ini sebanyak 10 orang yang terdiri dari pejabat publik, unsur forkopimda, tokoh masyarakat, tokoh agama, dan perwakilan dari tenaga kesehatan.

"Jadi sebentar saya juga akan divaksin," kata Agustinus.

Agustinus menjelaskan, pelaksanaan layanan vaksinasi covid-19 terdiri dari empat tahap tahap, pertama pelayanan untuk tenaga kesehatan asisten tenaga kesehatan serta tenaga penunjang yang bekerja di bidang kesehatan, tahap kedua pelayanan bagi TNI Polri, tahap ketiga bagi masyarakat umum usia 18 sampai 59 tahun, dan keempat pelayanan bagi para pelaku ekonomi dan bisnis.

"Setelah diberi vaksin, dilakukan pemantauan dan penanggulangan kejadian ikutan pasca vaksinasi covid 19 untuk dipantau oleh petugas," ungkapnya. (mm)

Keluarga dan  BPBD Evakuasi Petrus Poka Tena, Korban  Tenggelam di Pantai Huma, Sumba Barat Daya

 

Bhayangkara FC vs Arema FC Jadi Laga Pembuka Liga 1 2021, Simak Penjelasan PSSI

 

BalasTeruskan

Bupati Ngada, Drs. Paulus Soliwoa saat menjalani pemeriksaan tekanan darah di Aula Setda Ngada, Jumat (5/2/2021).
Bupati Ngada, Drs. Paulus Soliwoa saat menjalani pemeriksaan tekanan darah di Aula Setda Ngada, Jumat (5/2/2021). (POS-KUPANG.COM/TOMMY MBENU NULANGI/)
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved