Public Service Pos Kupang
Buang Bangkai Babi Sembarang
Wilayah Kabupaten Sumba Timur rupanya kembali diserang virus African Swine Fever ( ASF) atau virus demam babi Afrika
POS-KUPANG.COM - Wilayah Kabupaten Sumba Timur rupanya kembali diserang virus African Swine Fever ( ASF) atau virus demam babi Afrika. Hal ini terlihat dari banyaknya informasi babi yang mati secara mendadak.
Sudah puluhan ekor babi dilaporkan mati mendadak. Namun yang sangat disayangkan, warga yang babinya mati mendadak itu tidak menguburkan babi-babi yang mati tersebut. Tetapi dibuang di pinggir jalan utama di Kota Waingapu.
Warga menemukan ada orang yang membuang bangkai babi di bahu jalan sekitar Jembatan Manubara, Kamalaputi. Bangkai babi ini ditutup dengan karung atau semacam terpal berwarna biru.
Bangkai babi yang dibuang itu sepertinya ternak babi dewasa yang sudah mati beberapa hari sebelumnya dan diduga akibat penyakit virus African Swine Fever (ASF) atau virus demam babi Afrika.
Oleh karena sudah beberapa hari dibuang di lokasi tersebut, sehingga aroma bau busuk tercium ketika melintas di sekitar jembatan ini. Warga yang melintas harus menutup hidungnya karena begitu kuatnya aroma dari babi mati tersebut.
Informasi yang diperoleh, bangkai babi itu sudah ada di lokasi itu sejak Selasa (2/2/2021) sore.
• Sudah Disuntik Vaksin Covid-19, Ini Imbauan Kapolres Nugroho Untuk Masyarakat Manggarai Timur
Kami berharap pemerintah segera membuang bangkai babi tersebut sehingga tidak menimbulkan penyakit bagi warga sekitar. Sebab, sudah banyak lalat yang hinggap di atas bangkai babi tersebut. Kami sangat berharap pemerintah segera mengatasi persoalan tersebut karena sangat menganggu warga yang melintas.
Terimakasih
Anton
Warga Waingapu
Tanggapan
Kuburkan Babi yang Mati
KAMI belum memastikan siapa oknum yang membuang bangkai ternak babi di sekitar Jembatan Manubara, Kelurahan Kamalaputi. Apalagi, lokasi pembuangan bangkai itu bukan berada dalam pemukiman warga.
Kita belum tahu siapa gerangan yang membuang bangkai di dekat jembatan itu. Apakah itu warga Kelurahan Kamalaputi ataukah warga dari luar.
Lokasi pembuangan bangkai itu masuk wilayah administratif Kelurahan Kamalaputi. Dan sesuai informasi warga bahwa aksi pembuangan bangkai itu biasanya dilakukan pada malam hari. Oknum yang membuang bangkai itu juga biasanya menggunakan kendaraan kemudian lewat dan membuang bangkai.
Pihak kelurahan telah menyampaikan kepada masyarakat setempat, apabila ada yang memelihara ternak babi dan terserang penyakit kemudian mati, maka bangkainya dikuburkan.
Saya harapkan, apabila ada warga Kamalaputi yang pelihara ternak babi kemudian mati, tolong bangkainya dikubur. Jangan dibuang sembarangan," ujarnya. (yel)
Lurah Kamalaputi Kecamatan Kota Waingapu
Ermy Antonia, SP