Kisruh Partai Demokrat
Istana Tegaskan Tak Akan Tanggapi Surat AHY ke Jokowi Soal Isu Kudeta Partai Demokrat,Ini Alasannya
Istana tegaskan tak akan tanggapi Surat AHY ke Jokowi Soal Isu Kudeta Partai Demokrat, Ini Alasannya
Istana Tegaskan Tak Akan Tanggapi Surat AHY ke Jokowi Soal Isu Kudeta Partai Demokrat, Ini Alasannya
POS-KUPANG.COM - Kisruh di tubuh Partai Demokrat ulai menyeret nama Presiden Jokowi.
Hal itu lantaran keterlibatan Kepala Staf Presiden, Moeldoko dalam kisruh Partai besutan Mantan Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY ).
Presiden Jokowi disebut-sebut mengetahui rencana kudeta terhadap AHY dari jabatan ketua umum Partai Demokrat.
Terhadap keterlibatan Moeldoko, AHY sampai menyurati Presiden Jokowi.
• Surat Ketum Demokrat Sudah Diterima Tapi Presiden Jokowi Tak Mau Balas, Mensesneg Ungkap Alasannya
• Blak-blakan Andi Mallarangeng Sebut Jokowi Tahu Rencana Kudeta AHY Ketum Demokrat, Sebut Mirip Orba
• Rencana Kudeta di Demokrat, AHY Yakin Jokowi & Jajaran Menteri Tak Terlibat, Herzaky Kesal Moeldoko
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno membenarkan pihak Istana telah menerima surat dari Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Adapun, surat tersebut ditujukan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang isu pengambilalihan kepemimpinan AHY.
Diduga, pengambilalihan ini melibatkan pejabat penting di lingkaran dekat Presiden dan menyeret nama Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
"Iya benar kami sudah menerima surat dari Pak AHY yang ditujukan kepada Pak Presiden."
"Diantar langsung oleh Pak Sekjen Partai Demokrat," kata Pratikno dalam tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/2/2021).
Kendati telah menerima surat tersebut, Pratikno menyebut pihaknya tidak akan menjawab surat dari putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu.
Menteri Sekretaris Negara, Pratikno. (Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden)
"Dan kami rasa kami tidak perlu menjawab surat tersebut," jelas Pratikno.
Pratikno mengatakan, surat AHY tak akan dijawab karena berisi tentang dinamika internal Partai Demokrat.
Ia pun mengingatkan agar pihak Partai Demokrat menyelesaikan persoalannya sesuai dengan aturan yang berlaku dalam partainya.
"Karena itu adalah perihal dinamika internal partai, itu adalah perihal rumah tangga internal Partai Demokrat."