Tuan Guru Bajang Akui Beda Pandangan dengan Rizieq Shihab, Tapi Rasa Hormatnya Tak Berkurang

Patut diapresiasi dan ditiru dari Tuan Guru Bajang atau TGB, yakni sikap hormatnya terhadap siapa pun, sekalipun memiliki sikap dan pandangan beda

Editor: Agustinus Sape
Youtube/ Kompas TV
Tuan Guru Bajang (TGB). 

Tuan Guru Bajang Akui Beda Pandangan dengan Rizieq Shihab, Tapi Rasa Hormatnya Tak Berkurang

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Satu hal yang patut diapresiasi dan ditiru dari Tuan Guru Bajang atau TGB, yakni sikap hormatnya terhadap siapa pun, sekalipun memiliki sikap dan pandangan berbeda.

Salah satu contoh dari sikap hormat TGB atau Muhammad Zainul Majdi adalah terhadap Muhammad Rizieq Shihab atau Habib Rizieq.

Mantan gubernur NTB dua periode ini mengakui adanya perbedaan pandangan politik dengan Habib Rizieq Shihab. Perbedaan pandangan itu berdasarkan ilmu dan pemahaman yang ia ketahui.

"Tapi, itu tidak membuat berkurang penghormatan saya kepada beliau," katanya dilansir TribunLombok.com, Sabtu (14/11/2020).

TGB menghormati sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut.

Tuan Guru Bajang menjelaskan penghormatan tersebut ada sebab umum dan sebab khusus.

Sebab umumnya, karena jalinan persaudaraan sesama Islam atau ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan sesama anak bangsa atau ukhuwah wathoniyah, serta persaudaraan sebagai sesama umat manusia ukhuwah insaniyah.

"Adapun sebab khususnya adalah karena beliau adalah bagian dari zurriyat Rasul SAW dan bagian dari seorang ulama," ujar Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan ini menjelaskan.

Nahdlatul Wathan adalah satu di antara organisasi Islam terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Selain itu, TGB juga mengatakan, mengikuti seorang ulama harus juga dibarengi dengan kepahaman.

"Yang mau mengikuti silakan, yang tidak juga silakan, tapi harus dengan kepahaman," ujar mantan Gubernur NTB tersebut.

Tapi TGB mengingatkan, jangan sampai orang yang tidak mengikuti lantas dicap sebagai orang yang kurang iman Islam-nya atau dicap sebagai seorang yang munafik.

Ketua Umum Organisasi Internasional Almumi Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia ini mengingatkan, tidak ada seorang pun selain Rasulullah SAW yang bisa mengklaim diri paling benar cara ber-Islam-nya.

Jangankan dalam urusan-urusan menyangkut fiqh siyasiyah (politik), dalam hal ibadah pun tidak bisa seseorang mengklaim cara imam yang diikuti paling benar, yang dianggap paling merepresentasikan Islam.

"Jangan mengecilkan Islam pada seseorang. Tidak ada satu orang pun di dunia ini selain Rasul SAW yang bisa mengatakan pendapatnya lah yang paling benar dalam memahami dan melaksanakan Islam," tegasnya.

Menurut TGB, menghormati seorang ulama tidak selalu berarti mengikuti ajarannya.

Pandangan TGB ketika itu diutarakan terkait rencana Rizieq Shihab menggelar resepsi pernikahan putrinya Syarifah Najwa Shihab di kediamannya, Jln Petamburan III, Jakarta Pusat, Minggu (15/11/2020).

Acara itu kemudian menjadi masalah dan mengakibatkan MRS ditahan karena dinilai melanggar protokol kesehatan Covid-19, yakni terjadi kerumunan massa di Petamburan.

Pada hari Sabtu (14/11/2020) sebelumnya, digelar akad nikah dan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Jadi acaranya sendiri besok (hari ini) sebetulnya resepsinya," ucap Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Ma'arif di Markas FPI, Jln Petamburan III.

Slamet mengatakan acara resepsi pada hari ini, hanya dihadiri oleh rekan dekat serta keluarga Habib Rizieq saja.

Meski begitu, Slamet tidak membeberkan secara detail, tamu yang akan hadir pada hari ini.

Acara resepsi bakal berbeda dengan akad dan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar secara terbuka.

Saat resepsi nanti panitia sudah menyiapkan protokol kesehatan pada penyelenggaraan resepsi putri keempat Habib Rizieq.

"Di rumah beliau. Dan itu kita sudah kita siapkan jaga jarak dan antar satu sama yang lainnya," kata Slamet.

Ketua Panitia Maulid Nabi Muhammad SAW dan Pernikahan Putri Habib Rizieq Shihab, Haris Ubaidillah, meminta agar para jemaah dan tamu yang hadir mematuhi protokol kesehatan yang berlaku.

Dia mengimbau para tamu dan jemaah tidak bersalaman dan selalu menjaga jarak.

"Saya imbau kepada tamu dan jamaah jaga protokol kesehatan. Cuci tangan bersih-bersih. Kedua, jaga jarak jangan bersalaman cukup jarak jauh," ujar Haris.

Haris mengingatkan bahwa Habib Rizieq telah berpesan bagi para jemaah dan tamu untuk menaati protokol kesehatan.

"Ini bentuk kepedulian dan amanat dari Imam Besar kita untuk menjaga protokol kesehatan," kata Haris.

Panitia meminta para jemaah dan tamu untuk membawa masker saat menghadiri acara ini.

Pesan mengenai protokol kesehatan, menurut Haris, akan dipasang oleh panitia.

"Jamaah wajib pakai masker dan bawa masker cadangan. Untuk proses sosialisasi ke jamaah nanti ada spanduk dan MC akan menyampaikan berulang tentang protokol kesehatan," katas Haris.

(Tribun network/fahdi/Garudea/TribunLombok.com/Sirtupillaili) (Kompas.com/Singgih Wiryono)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Akui Beda Pandangan dengan Rizieq Shihab, Tuan Guru Bajang: Tak Berkurang Hormat Saya Pada Beliau

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved