Salam Pos Kupang
Kewaspadaan Bencana
Curah hujan disertai angin di wilayah NTT pekan ini, menuntut seluruh masyarakat untuk waspada dan berpartisipasi aktif membantu sesama

POS-KUPANG.COM - Curah hujan disertai angin di wilayah NTT pekan ini, menuntut seluruh masyarakat untuk waspada dan berpartisipasi aktif membantu sesama yang tertimpa bencana, seperti tanah longsor yang menewaskan pasangan pengantin baru di Tuak Daun Merah ( TDM) dan atap rumah yang terbongkar angin puting beliung di Lasiana serta kejadian lainnya.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat telah mengirimkan surat edaran kepada para Bupati dan Wali Kota se-Nusa Tenggara Timur untuk mempertegas komitmen penanggulangan bencana.
Saat bencana melanda, tim reaksi cepat tanggap darurat bencana yang telah dibentuk di 21 kabupaten dan kota agar segera mengambil langkah-langkah penanggulangan.
Baca juga: Suasana Petugas Perumda Air Minum Tirta Komodo Manggarai Perbaiki Pipa Putus di Tuke Nikit
Walau demikian, tidak berarti penanggulangan bencana hanya menjadi tanggung jawab para bupati/walikota atau Badan Penanggunglangan Bencana Daerah sedangkan masyarakat apatis dan menjadi penonton.
Walau saat ini kita sedang diperhadapkan dengan kasus Covid-19 yang terus meningkat, tapi kita juga dituntut untuk tetap waspada terhadap bencana alam seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, kecelakaan laut, udara dan darat serta berbagai peristiwa yang disebabkan anomali alam di awal tahun 2021 ini. Suka tidak suka, siap tidak siap bencana itu biasanya tidak kompromi.
Baca juga: Longsor di Tuke Nikit Putuskan Pipa Air, Direktur Perumda Tirta Komodo Manggarai Minta Maaf
Untuk itu pemerintah harus menyiapkan dana yang cukup, personil yang memadai serta koordinasi antar intansi baik vertikal maupun horisontal untuk penanggulangan bencana tersebut.
Masyarakat pun perlu didorong untuk aktif berpartisipasi, minimal membentengi keluarga, tetangga dan lingkungan sekitar dalam menghadapi bencana.
BPBD sebagai instansi teknis harus selalu berkoordinasi dengan Tim SAR, relawan dan lain-lain agar selalu siaga menghadapi bencana. Pemerintah tingkat bawah seperti RT dan RW juga harus aktif berpartisipasi, minimal melaporkan bencana di lingkungannya untuk secepatnya diambil langkah penanggulangannya.
Di musim seperti ini, bencana tidak hanya banjir, tanah longsor, puting beliung, Deman Berdarah Dengue (DBD) juga merupakan salah satu bencana yang harus diwaspadai. Seekor nyamuk pun bisa membunuh seseorang jika lingkungannya tidak bersih.
Dengan demikian partisipasi masyarakat membersihkan lingkungan dari genangan air agar tidak menjadi sarang nyamuk, harus dilakukan. Disini peran RT dan RW sangat dibutuhkan.
Terlepas dari itu semua, kita harus menjadikan keluarga sebagai ujung tombak penanggulangan bencana. Keluarga waspada pun sangat dibutuhkan. Jika kita semua waspada, tentunya korban bencana pun akan berkurang, di rumah saja selain mengantisipasi penyebaran Covid-19, tapi juga mengantisipasi korban bencana alam. Mari kita semua waspada. (*)