Abu Janda Mulai Diperiksa, Immanuel Ebenezer Kerahkan 1000 Pengacara, Rocky Gerung Malah Meledek

Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Slamet Uliandi pun membenarkan bahwa Abu Janda sedang diperiksa pada Senin siang.

Editor: Frans Krowin
Warta Kota.com
Permadi Arya alias Abu Janda kembali membuat kontroversi dengan menyebut Islam agama arogan 

Abu Janda Mulai Diperiksa, Immanuel Ebenezer Kerahkan 1000 Pengacara, Rocky Gerung Malah Meledek

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Kasus Abu Janda soal dugaan ujaran rasial, masih menjadi sorotan publik di Tanah Air.

Tak tanggung-tanggung , kasus ini pun menjadi salah satu trending topik di Tanah Air.

Bahkan ketika Permadi Arya alias Abu Janda diperiksa di Mabes Polri, Rocky Gerung malah melontarkan pernyataan bernada meledek.

Untuk diketahui, Abu Janda dilaporkan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) atas dugaan  ujaran rasial dan suku, agama, ras, dan antar-golongan (SARA).

Kasus berikutnya, adalah pernyataan Abu Janda yang menyebutkan bahwa Islam Agama Arogan.

Atas dua kasus itulah, Abu Janda kini diperiksa oleh penyidik Bareskrim Polri.

Abu Janda pun mendatangi Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/2/2021).

Sabtu, 30 Januari 2021 11:50
zoom-inlihat fotoBIODATA Permadi Arya Alias Abu Janda, Dilaporkan KNPI Terkait Rasisme Hingga Sebut Islam Arogan
Instagram Permadi Arya
Biodata Singkat Permadi Arya Alias Abu Janda 


Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul BIODATA Permadi Arya Alias Abu Janda, Dilaporkan KNPI Terkait Rasisme Hingga Sebut Islam Arogan, https://sumsel.tribunnews.com/2021/01/30/biodata-permadi-arya-alias-abu-janda-dilaporkan-knpi-terkait-rasisme-hingga-sebut-islam-arogan?page=4.

Editor: Moch Krisna
Sabtu, 30 Januari 2021 11:50 zoom-inlihat fotoBIODATA Permadi Arya Alias Abu Janda, Dilaporkan KNPI Terkait Rasisme Hingga Sebut Islam Arogan Instagram Permadi Arya Biodata Singkat Permadi Arya Alias Abu Janda Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul BIODATA Permadi Arya Alias Abu Janda, Dilaporkan KNPI Terkait Rasisme Hingga Sebut Islam Arogan, https://sumsel.tribunnews.com/2021/01/30/biodata-permadi-arya-alias-abu-janda-dilaporkan-knpi-terkait-rasisme-hingga-sebut-islam-arogan?page=4. Editor: Moch Krisna (Istimewa)

"Hadir, sedang diperiksa," kata Slamet kepada wartawan, Senin (1/2/2021).

Terkait kasus yang menjerat Abu Janda itu, Pengamat politik, Rocky Gerung mengatakan, belakangan ini, para buzzer itu tak menyadari bahwa konstelasi politik di Tanah Air, sudah berubah.

Rocky Gerung mengatakan, bahwa mungkin saja para buzzer, termasuk Abu Janda, tidak benar-benar memahami bahwa saat ini konstelasi politik telah berubah drastis.

Perubahan yang tak disadari itu membuat para buzzer masih berpikir sebagai sosok yang jagoan, bisa dibela oleh orang berpengaruh, padahal nyatanya kondisi sudah berubah.

"Kan Ini buzzer peliharaan, kalau pengasuhnya malas ya… lepas aja, ini kayak ada lagu dulu saya suka dulu," ujar Rocky Gerung dari saluran YouTube miliknya, Minggu (31/1/2021).

Rocky Gerung mengatakan, dalam politik, kalau sesuatu sudah dirasakan tak berguna, maka perlahan-lahan akan dilepaskan.

Seperti itulah kasus yang dialami oleh Abu Janda saat ini.

“Atau sama dulu, ada tentara Jepang di Sulawesi, yang tercecer dari anggotanya dan ditemukan setelah 40 tahun. Cari makan di desa dan akhirnya tertangkap bahwa dunia sudah berubah,” katanya. 

"Buzzer-buzzer nggak ngerti bahwa konstelasi elite berubah karena hitungan 2024 tidak ada yang bertaruh hidup mati membela sang junjungan. Para penjilat tidak ngerti politik berubah. Masih berpikir sok jago, ada yang akan melindungi," ujar Rocky.

Terkait hal itu, lawan diskusinya yakni Hersubeno Arief menyinggung perkara Abu Janda yang dipolisikan oleh KNPI versi Haris Pertama.

Rocky menambahkan bahwa kasus Abu Janda ini tidak bisa memenuhi hal yang disebutkan tadi.

"Saya sih nggak setuju dia (Abu Janda) dipenjarakan, karena hukum pidana menganut prinsip seseorang harus bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya. Dia harus subyek hukum yang sempurna. Harus orang dewasa, punya otak, dan bisa dipakai," ujar Rocky Gerung.

"Nah buat kasus beliau gak tepat," kata Rocky menambahkan.

Menurutnya dalam kasus yang satu ini, Abu Janda lebih cocok di pengadilan anak.

"Ya mungkin ada pengadilan, tapi masukin di pengadilan anak. Karena tidak dewasa. Atau hukumnya dikasih ke Mensos Ibu Risma, supaya ditaruh di panti sosial," ujar Rocky Gerung.

"Atau wakafkan ke Pengadilan Anak. Otaknya belum selesai berevolusi. Dia gak tahu kalau itu buruk," kata Rocky.

Rocky Gerung mengomentari soal kasus Abu Janda.
Rocky Gerung mengomentari soal kasus Abu Janda. (youtube rocky gerung resmi)

Immanuel Ebenezer akan kerahkan 1000 pengacara

Sementara itu, Ketua Ikatan Aktivis 98 sekaligus Ketua Umum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer bertekad membela Abu Janda habis-habisan atas dua kasus berbeda yang dilaporkan ke polisi.

Dia dilaporkan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) terkait dugaan rasisme terhadap pegiat HAM asal Papua, Natalius Pigai serta tentang cuitan "Islam Agama Arogan".

Immanuel Ebenhezer menyebutkan, ada pihak yang ingin memanfaatkan momentum ini.

Immanuel Ebenezer Ketua Ikatan Aktivis 98 yang Mau Kerahkan 1000 Pengacara bela Abu Janda.
Immanuel Ebenezer Ketua Ikatan Aktivis 98 yang Mau Kerahkan 1000 Pengacara bela Abu Janda. (Youtube TVOne)

Ia menyebut, sosok Abu Janda lebih berharga untuk demokrasi dan NKRI ketimbang para simpatisan HTI.

"Dalam kasus permadi arya atau abu janda kita bisa melihat mana kawan yang setia dan mana lawan," tulisnya di akun Twitternya, pada Senin (1/2/2021).

Ia juga merinci pihak-pihak yang tidak senang terhadap Abu Janda dan senang Abu Janda dilaporkan ke polisi.

"Mereka yg hari ini senang Permadi arya atau abu janda di laporkan ke Polisi 1. HTI 2. PEMBENCI JOKOWI 3. Mereka yg tidak bisa memilah mana Kawan dan mana lawan 4. Barisan manusia yg tidak memilliki Kesetiaan dalam berkawan atau peragu," tulisnya

Terkait hal itu, Immanuel Ebenezer saat ini merupakan Komisaris Independen PT Mega Eltra menyebut dirinya akan menyiapkan 1000 pengacara untuk membela Abu Janda.

" Aktivis 98 akan menyiapkan 1000 Pengacara buat Permadi arya. Aku akan bersamamu kawan !!!" tulisnya.

Eks Waka BIN Bongkar Sebut Abu Janda Sebagai Penyusup di NU

Mantan Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Said Ali ikut berkomentar terkait sepak terjang Permadi Arya alias Abu Janda yang selama ini membawa atribut Banser maupun Nahdlatul Ulama dalam berbagai aktivitasnya di media sosial.

As'ad Ali yang saat itu juga sebagai pengurus di PBNU sudah pernah mempertanyakan tentang sosok Abu Janda saat Abu Janda kerap tampil di televisi membawa atribut NU.

As'ad Ali geram lantaran menganggap apa yang disampaikan Abu Janda di televisi itu ia sebut ngawur.

As'ad Said Ali kemudian melakukan pengecekan siapa yang memberikan rekomendasi kepada Abu Janda untuk mengikuti diklat Anshor/Banser.

Dari sana, diketahui tidak ada satupun cabang yang merekomendasikan Abu Janda.

Abu Janda diketahui direkomendasikan seorang tokoh NU. As'ad Said Ali tidak menyebut siapa tokoh NU yang memberi rekomendasi itu.

"Setelah dicek ternyata tidak ada rekomendasi dari Cabang atau Wilayah Anshor/Banser sesuai dengan persyaratan untuk diterima sebagai peserta kaderisasi Anshor/ Banser.

Ia diterima atas rekomendasi seorang tokoh NU, saya kira dengan pertimbangan prasangka baik dan tidak mengecek latar belakang siapa sebenarnya Abu Janda."

Abu Janda juga kerap mendapat teguran agar tidak berbicara mengatasnamakan NU.

Hanya saja, masyarakat sudah telanjur memberikan image bahwa Abu Janda seorang anggota Banser dan NU lantaran seringnya Abu Janda memposting aktivitas menggunakan atribut Banser.

"Oleh pimpinan Banser yang bersangkutan sudah ditegur untuk tidak bicara tentang ke NU- an atas nama Anshor dan juga menginfokan beberapa media terkenal mengenai hal itu.

Persoalannya, ia sudah terlanjur pernah memakai seragam Banser di media dan publik menyangka ia bagian dari NU padahal fikrah dan akhlaknya bukan pengikut aswaja."

As'ad Said Ali menambahkan, akibat provokasi yang dilakukan Abu Janda, telah menimbulkan dampak di lingkungan NU sendiri.

"Kerusakan provokasi yang ditimbulkannya dilingkungan NU selama ini cukup besar," jelasnya.

Bahkan, sejumlah pondok pesantren NU memutuskan menjauh dari struktur NU lantaran kecewa keberadaan Abu Janda yang kerap membawa atribut NU.

"Beberapa pondok pesantren merasa terusik dan bahkan ada yang menjauhi ( mufarakah ) dari struktur NU misalnya di daerah sekitar Bogor, karena apa yang disampaikan oleh Abu Janda bertolak belakang dengan fikrah aatas nama Nahdliyah."

As'ad Said Ali menduga saat ini masih ada sosok seperti Abu Janda lain yang menyusup di kalangan NU

"Saya mensinyalir ada abu janda-abu janda yang lain yang berpura pura membela NU melalui medsos , tetapi sesungguhnya musang berbulu domba."

Terakhir, As'ad Said Ali meminta agar PBNU memberikan pernyataan tegas tentang Abu Janda yang dinilainya bisa merusak keutuhan NU.

"Sebagai warga nahdliyin saya menyarankan, sudah saatnya PBNU secara resmi bersikap tegas terhadap Abu Janda. Dia memanfaatkan nama besar NU untuk kepentingan pribadi yang kalau dibiarkan akan merusak keutuhan NU."

Cuitan lama Gus Nadirs sebut Abu Janda sengaja diciptakan

Sosok Permadi Arya atau Abu Janda menjadi trending topik selama beberapa hari usai pelaporan dirinya ke pihak kepolisian atas dua kasus berbeda.

Dia dilaporkan oleh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) terkait dugaan rasisme terhadap pegiat HAM asal Papua, Natalius Pigai serta tentang cuitan "Islam Agama Arogan".

Masalah kemudian berkembang lantaran publik bertanya-tanya apakah Abu Janda merupakan kader Banser dan NU lantaran ia kerap membawa atribut organisasi itu dalam berbegai ativitasnya.

Sejatinya Abu Janda memang benar anggota Banser, namun sejumlah tokoh Nahdlatul Ulama hingga pimpinan Banser tidak sependapat jika pernyataan Abu Janda dikaitkan dengan organisasi.

Permadi Arya alias Abu Janda kembali membuat kontroversi dengan menyebut Islam agama arogan
Permadi Arya alias Abu Janda kembali membuat kontroversi dengan menyebut Islam agama arogan (Istimewa)

Bahkan, Banser hingga sejumlah tokoh NU mendukung proses hukum terhadap Abu Janda.

Di saat riuh pembahasan tentang Abu Janda dan pertanyaan siapakah dia sebenarnya, bermunculan tangkapan layar statemen dari salah satu tokoh Nahdlatul Ulama, Nadirsyah Hosen atau Gus Nadirs.

Tangkapan layar cuitan tersebut kemudian menjadi viral hingga membuat publik bertanya-tanya siapakah pihak yang menciptakan Abu Janda yang disebut Gus Nadirs digunakan untuk menghadapi ustaz-ustaz tanpa klasifikasi yang jelas.

"it's just a game. Pemerintah akhirnya mengikuti metode Banser. Utk menghadapi mereka yang mendadak jadi ustad tanpa klasifikasi yang jelas, diciptakanlah Abu Janda. Cukup Abu Janda yang ngadepin mereka, gak usah para kyai. Skr utk ngadepin Fadli dan Fahri dipakailah Ngabalin," katanya melalui akun Twitter pribadinya, @na_dirs, pada 25 Mei 2018.

 
Pada masanya, cuitan ini juga viral. Sejumlah tokoh bahkan bertanya langsung menegaskan apakah Gus Nadirs menyebut bahwa Abu Janda diciptakan oleh pemerintah.
Namun, saat itu Gus Nadirs membantah bahwa ia menyebut Abu Janda diciptakan oleh pemerintah. Ketika didesak, ia tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.
Dan kini tangkapan layar itu kembali diviralkan oleh warganet hingga menjadikannya bahan diskusi maupun perdebatan baru.

"Wah, kalo percakapannya spt itu, mnurut gw, NU secara organisasi ikut bertanggungjwb dgn munculnya si Abu Janda. Termasuk Gus Nadirs yg juga musti dipanggil utk menjelaskan cuitannya itu. Ini memalukan sekali. Keluarga besar gw juga NU. Apa kalian tidak merasa sudah merusak NU??" tulis akun @Priyo__Muhammad

"Kalo abu gosok diproses hukum, si nadir gus ini hrs jd saksi nich. Krn dia tau sosok abu ciptaan siapa dan pakai metode apa!!!" tulis@Pinastiko2
"Pake logika aja lah kalo selama sekian tahun sejak 2014 selalu kebal hukum berarti ada yg melindungi, apalagi dia kan gak punya pendukung real secara fisik misalnya seperti 212. Mungkin sekarang kontrak dah abis makanya mulai dipanggil polisi," cuit @PurboKen

"Jadi itu proyeknya pemerintah...? Maksud pemerintah apa membuat sosok seperti abu janda ini, apakah pemerintah ingin rakyat berantem sesamanya...? Jadi mikir, apakah pemerintah masih berfungsi sebagai pengayom rakyat...? Astagfirullah...." cuit @imannurkhalis

Sementara itu, Wakil Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) As'ad Said Ali bahkan menyebut Abu Janda sebagai penyusup yang memanfaatkan NU.
Kesimpulan saya, dia penyusup kedalam Ansor/NU sehingga perlu ditelusuri kenapa bisa ikut pendidikan kader Ansor/Banser. Saya mensinyalir ada Abu Janda-Abu Janda yang lain yang berpura-pura membela NU melalui medsos, tetapi sesungguhnya musang berbulu domba,” tulis As'ad Said Ali di akun facebooknya.
Banser dukung polisi proses hukum Abu Janda

Permadi Arya atau Abu dilaporkan ke polisi atas kasus dugaan ujaran kebencian bernuansa suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) terhadap mantan Komisaris Komnas HAM, Natalius Pigai.

Namun, Satuan Koordinasi Nasional (Satkornas) Barisan Ansor Serbaguna ( Banser) memberikan pernyataan sikap terkait pelaporan Permadi Arya atau Abu Janda tersebut.

Di mana Abu Janda sendiri memang tercatat sebagai anggota Banser.

Dikutip dari Kompas.com, Wakil Kepala Satkornas Banser Hasan Basri Sagala meminta semua pihak harus menghormati dan menjunjung tinggi asas kesamaan hak di hadapan hukum atau equality before the law.

"Untuk itu, Satkornas Banser juga meminta pihak-pihak yang tidak berwenang menghentikan pernyataan yang berpotensi mencederai dan mengganggu proses hukum yang tengah berjalan," kata Hasan dalam keterangan tertulis, Sabtu (30/1/2021).

Hasan mengatakan, Banser akan mendukung kepolisian agar bisa bertindak seadil-adilnya dalam melakukan proses hukum terkait kasus yang melibatkan Abu Janda.

Banser berharap penyelesaian kasus dugaan ujaran kebencian tersebut harus dilakukan secara terbuka atau transparan dan independen dari pihak manapun.

"Dengan cara demikian, maka keadilan akan tercapai dan hak-hak warga negara di mata hukum juga terjaga," jelas Hasan.

Kendati demikian, Hasan juga menjelaskan bahwa pernyataan Permadi Arya dalam akun twitternya @permadiaktivis1 yang menjadi dasar pelaporan, bukan mewakili Banser secara kelembagaan.

Menurut dia, pernyataan yang ditulis Permadi pada 2 Januari 2021, murni atas inisiatif pribadi dan bersifat personal.

"Satkornas Banser akan menghormati proses-proses yang berjalan dan berharap tercapainya hukum yang seadil-adilnya," imbuhnya.

Lebih lanjut, Hasan mengungkap bahwa Permadi Arya tercatat pernah mengikuti pendidikan dan pelatihan Banser sebagaimana yang ditetapkan oleh peraturan organisasi.

Namun, menjadi anggota Banser bukan dimaknai hanya sebatas mengenakan seragam saja.

Melainkan, anggota Banser harus memegang teguh tiga karakter.

Tiga karakter yang harus dijunjung anggota Banser di antaranya amaliah (ritual ibadah), fikrah (cara berpikir), dan harakah (cara bertindak). Lebih jauh, anggota Banser juga dinilai harus berpedoman pada empat prinsip dasar yakni tawasuth (moderat), tawazun (seimbang), i'tidal (adil), dan tasamuh (toleran).

"Hal yang paling utama adalah akhlaqul karimah, patuh dan taat komando kepada pemimpin tertinggi Banser," ujarnya.

"Jadi, apabila ada orang mengaku Banser tapi sikapnya tidak sesuai prinsip tersebut maka tidak layak menyebut dirinya sebagai anggota Banser," sambung dia.

Sementara itu, Hasan mengingatkan bahwa Banser tetap berkomitmen untuk menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan di Tanah Air yang hakikatnya menjadi modal besar bagi persatuan bangsa.

Komitmen itu, lanjutnya, terus dijaga Banser bersama dengan TNI, Polri, aparatur negara dan berbagai pihak lain untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Eks Waka BIN Bongkar Sosok Abu Janda, Sebut Penyusup di NU, Ingatkan Masih Ada Penyusup Lain, https://wartakota.tribunnews.com/2021/02/01/eks-waka-bin-bongkar-sosok-abu-janda-sebut-penyusup-di-nu-ingatkan-masih-ada-penyusup-lain?page=all

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Abu Janda Diperiksa, Rocky Gerung Meledek: Jangan Dihukum, Masukin Pengadilan Anak karena Tak Dewasa, https://surabaya.tribunnews.com/2021/02/01/abu-janda-diperiksa-rocky-gerung-meledek-jangan-dihukum-masukin-pengadilan-anak-karena-tak-dewasa?page=all

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved