Suami Minta Berhubungan Istri Datang Bulan, Suami Naik Pitam Istri Babak Belur
Kasus KDRT di Sikka, suami minta berhubungan istri datang bulan, suami naik pitam istri babak belur
Penulis: Aris Ninu | Editor: Kanis Jehola
Kasus KDRT di Sikka, suami minta berhubungan istri datang bulan, suami naik pitam istri babak belur
POS-KUPANG.COM | MAUMERE-Kasus kekerasan dalam rumah tangga kembali terjadi lagi di Kabupaten Sikka dan dilaporkan ke Polres Sikka, Sabtu (30/1/2021) malam. Kasusnya berawal dari sang suami meminta istrinya berhubungan badan.
Namun sang istri menolak karena ia lagi datang bulan. Sang suami pun tak terima lalu ia naik pitam dan menghajar sang istri hingga babak belur.
Baca juga: Wabup Romanus Minta GP Ansor Beri Kontribusi Nyata Bagi Sikka
Tak terima dihajar suami, istri pun dengan wajah dan pakaian bercak darah mendatangi Kantor Polres Sikka guna mengadukan suaminya.
Demikian laporan KDRT yang dialami MLS, ibu rumah tangga yang tinggal di Kelurahan Madawat, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka.
Sang istri dalam laporannya meminta suaminya YFK (28) yang bekerja sebagai nelayan diproses secara hukum.
Baca juga: Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Tingkat Kabupaten Mabar Jemput Vaksin Covid-19
Pasalnya, ia dianiaya sang suami di tempat kos-kosan di Pensip, Kelurahan Waioti, Kecamatan Alok Timur.
Laporan korban KDRT yang diperoleh POS-KUPANG.COM di Polres Sikka, Minggu (31/1/2021) pagi menjelaskan, pada Sabtu tanggal 30 Januari 2021 sekira pukul 22.00 wita,telah terjadi tindak pidana KDRT di kos-kosan Pensip, Kelurahan Waloti.
Sebelum kejadian sang suami (Pelaku) meminta untuk berhubungan badan dengan istrinya (Pelapor).
Namun pelapor menolak karena sedang dalam keadaan haid sehingga pelaku langsung marah dan
menarik korban.Kemudian ia memukul korban di bagian hidung dan menampar di bagian pipi kiri hingga pelapor mengalami bengkak di bagian hidung dan mengeluarkan darah.
Atas kejadian tersebut pelapor telah membuat Laporan Polisi di Polres Sikka. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Aris Ninu)
BACA JUGA BERITA LAINNYA:
Ini kisah seorang istri bunuh suami karena disiksa mental dan fisiknya selama bertahun-tahun oleh sang suami, pembunuhan bermula dari minta dimasakkan sarapan.
Tidak hanya di Indonesia, ternyata masih banyak juga kejadian kekerasan dalam rumah tangga di Inggris.
Seperti kisah seorang istri yang tak kuasa membunuh suaminya karena diduga sang istri telah disiksa secara mental dan fisik oleh sang suami yang sering mempermainkannya.
Ia mengungkapkan bahwa ada satu permintaan aneh dari suaminya yang membuatnya curiga setelah dia kembali rujuk dengannya,
Sally Challen, telah menderita penganiayaan bertahun-tahun di tangan suaminya, Richard, yang merupakan penipu berantai dan sering mengunjungi rumah bordil.
Richard dan Sally Challen pada hari pernikahan mereka pada tahun 1979. (pixel8000/Mirror)
Sally saat itu berusia 15 tahun ketika dia pertama kali bertemu dengan Richard, yang enam tahun lebih tua darinya.
Karena keluguannya, Sally dengan cepat tergila-gila pada Richard, namun pada akhirnya Richard memanipulasi istrinya karena keluguannya tersebut.
Bahkan ketika Sally, yang bernama asli Georgina, memergoki suaminya sedang berselingkuh justru sang suami menyangkalnya dan mengatakan ia sudah 'gila'.
Tapi, terlepas dari hubungan toxic yang mereka jalani, Sally masih merasa seperti dia adalah 'belahan jiwanya'.
Awal tahun 2009, 18 bulan sebelum Sally membunuh suaminya, ibu dari dua anak itu memutuskan untuk tinggal bersama salah satu putranya.
Sally Challen adalah korban penganiayaan bertahun-tahun di tangan suaminya Richard, meskipun pernah meninggalkannya, suatu hari ia pernah mengajak rujuk dan balikan dengan Richard.
Dilansir dari Daily Mail, Sally menjelaskan bagaimana ia memohon padanya untuk menerimanya kembali - tetapi dia punya satu permintaan yang membuatnya semakin curiga dan merasakan kemarahannya memuncak.
Pada bulan April 2010 dia menulis email kepada Richard:
"Aku ingin bersamamu lagi, aku menyesal telah pergi."
"Kita adalah belahan jiwa, kita telah bersama begitu lama, aku tidak bisa melihat masa depan tanpamu."
Tetapi Richard hanya menjawab: "Saya akan mempertimbangkan kembalinya dirimu, tapi dengan satu persyaratan, jika kita bersama berarti bersama-sama.""Pembicaraan tentang perceraian dengan orang asing ini tidak baik dan tidak saling mengerti."
Sally mengatakan kepada DailyMail bahwa ia juga bersikeras dalam penyelesaian perceraiannya dan karena permintaan perceraian ini Sally hanya mendapat £ 200.000, (Rp. 3 Milyar) sebagian kecil yang seharusnya ia dapatkan.
Sally, yang termanipulasi oleh suaminya sejak dia bertemu saat remaja itu setuju.
Tapi pelecehan dan siksaan fisik dan mentak terus kembali, pada hari dia membunuhnya, Richard menuntut Sally untuk membuatkannya sarapan.
Meski mereka tidak memiliki bahan makanan untuk dimasak di rumah mereka.
Kisah Sally didukung oleh banyak orang. (pixel8000/Mirror)
Sally keluar di tengah hujan lebat untuk membeli sosis, telur, dan daging, dan ternyata hanya alasan supaya Sally pergi dari rumah mereka.
Ketika dia kembali ke rumah, Sally mencurigai Richard, hal yang ia lakukan itu hanya demi Richard bisa menelepon salah satu dari banyak pacarnya dan dengan cepat memeriksa catatan telepon mengkonfirmasi kelakuan suaminya.
Sally meletakkan makanannya di depan Richard dan bertanya, "Apakah aku akan menemuimu lagi besok?"
Richard membalas, "Jangan tanyai aku lagi, Sally, jangan tanyai aku."
Tak tahan dengan kelakuannya, Sally memukul kepala Richard dengan palu dan membunuhnya.
Dituntut atas pembunuhan, Sally dipenjara seumur hidup pada tahun 2011.
Tetapi, dalam kasus khusus, dan berakhir banding, tim hukumnya dapat memberikan bukti yang menunjukkan penyiksaan psikologis yang dilakukan suaminya.
Hukuman pembunuhannya dibatalkan dan permohonan diterima pada bulan Juni tahun ini.