Indonesia Tangkap Kapal Tanker Iran & Panama, Tapi Kok China Ngemis ke Indonesia Soal ABK? Cek Fakta

Indonesia Tangkap Kapal Tanker Iran & Panama, Tapi Kok China Ngemis ke Indonesia Soal ABK? Cek Fakta

Editor: maria anitoda
AFP via Kompas.com
Indonesia Tangkap Kapal Tanker Iran & Panama, Tapi Kok China Ngemis ke Indonesia Soal ABK? Cek Fakta 

POS-KUPANG.COM - Indonesia Tangkap Kapal Tanker Iran & Panama, Tapi Kok China Ngemis ke Indonesia Soal ABK? Cek Fakta

Penangkapan kapal tanker Iran dan Panama oleh Indonesia lalu rupanya menjadi masalah serius untuk China.

 Dikutip dari South China Morning Post, China mengatakan Rabu lalu jika mereka mencari detail mengenai 25 warganya.

Baca juga: Dapat Tawaran Gabung Klub Sepak Bola di Rusia, Nurmagomedov Banting Setir jadi Pemain Bola, INFO

Baca juga: Beda Jauh, Begini Prediksi Gaya Kepemimpinan Ala Gibran VS FX Rudyatmo, Anak Jokowi Suka Main Aman?

Baca juga: Penjual Balon Tewas Tersengat Listrik

Baca juga: YUK TONTON Siaran Langsung TVRI Final BWF Tour Finals 2020: Ahsan/Hendra Ditantang Juara Thailand

25 warga tersebut adalah sebagian dari 61 ABK di dua tanker Panama dan Iran tersebut.

Sebelumnya diberitakan jika kapal tanker itu ditangkap atas kecurigaan memindahkan minyak.

Penangkapan terjadi hari Minggu setelah terdeteksi memindahkan minyak dari MT Horse kapal Iran ke MT Freya kapal Panama.

Kecurigaan muncul karena ada minyak yang tumpah ke perairan Indonesia.

Otoritas Indonesia menegaskan penangkapan itu tidak berkaitan dengan sanksi AS.

Washington memang menerapkan hukuman menutup ekspor minyak Iran atas masalah program nuklir Teheran.

Kedua kapal tanker tersebut dideteksi berada di sekitar pulau Kalimantan sebelum ditangkap.

Rupanya MT Freya berada di bawah arahan perusahaan Shanghai Future Ship Management Co,.

Kini, China kebingungan memulangkan 25 warganya tersebut.

Baca juga: YUK TONTON Siaran Langsung TVRI Final BWF Tour Finals 2020: Ahsan/Hendra Ditantang Juara Thailand

Baca juga: Kaya Banget Beri Hotman Paris Berlian Gratis, Ini Sosok Aleta Molly, Syahrini Nikita Mirzani Lewat

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan 25 dari kru kapal adalah warga China.

Namun ia tidak mengatakan apakah kru tersebut bekerja di satu kapal atau dibagi di dua kapal.

"Kedutaan kami telah menyuarakan kekhawatiran ke Indonesia," ujar Zaho.

"Kami mendesak mereka memastikan situasi mengenai pelaut China secepat mungkin dan menginfokan kepada kami secara resmi."

Ia juga mengatakan China menyeru Indonesia untuk lakukan investigasi "dengan adil dan berkoordinasi dengan hukum yang berlaku".

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah mengatakan telah ada komunikasi dengan China dan Iran dan juga diskusi lebih lanjut akan dipengaruhi hasil dari investigasi.

Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan Senin lalu jika penangkapan tanker itu melebihi isu teknis dan sedang meminta Indonesia menyediakan detail lebih banyak.

Baca juga: Dapat Tawaran Gabung Klub Sepak Bola di Rusia, Nurmagomedov Banting Setir jadi Pemain Bola, INFO

Baca juga: Beda Jauh, Begini Prediksi Gaya Kepemimpinan Ala Gibran VS FX Rudyatmo, Anak Jokowi Suka Main Aman?

Baca juga: YUK TONTON Siaran Langsung TVRI Final BWF Tour Finals 2020: Ahsan/Hendra Ditantang Juara Thailand

Baca juga: Minta Aparat Tindak Pelanggar Protokol Kesehatan di NTT, Wagub Nae Soi: Keras Tapi Humanis

Iran telah dituduh mencari cara menyembunyikan tujuan penjualan minyak mereka.

Hal ini karena mereka ketahuan mematikan sistem pelacakan kapal tanker mereka.

Otoritas Indonesia saat ini mengatakan kapal-kapal itu menyembunyikan identitasnya dengan tidak menunjukkan bendera nasional, mematikan sistem identifikasi otomatis dan gagal menjawab panggilan radio.

Organisasi Maritim Internasional (IMO) memerlukan kapal-kapal menyalakan transponder untuk keamanan dan transparansi.

Kru dapat mematikan perlaatan jika ada ancaman bajak laut atau kondisi serupa.

Oleh karena upaya Indonesia dinilai sesuai dengan standar IMO, juru bicara kedutaan besar AS di Jakarta berterima kasih kepada Indonesia.

Rabu kemarin kedua tanker itu berlabuh di Pulau Batam, kepulauan Riau.

Agustus tahun kemarin, pejabat AS mengatakan administrasi Trump menangkap 1.1 juta barel minyak dari 4 tanker.

Tanker tersebut berangkat dari Iran ke Venezuela.

Baca juga: Kunjungan 10 Taman Nasional 2020: Taman Nasional Komodo Melorot

Baca juga: Kunjungan 10 Taman Nasional 2020: Taman Nasional Komodo Melorot

Baca juga: Dapat Tawaran Gabung Klub Sepak Bola di Rusia, Nurmagomedov Banting Setir jadi Pemain Bola, INFO

Baca juga: Beda Jauh, Begini Prediksi Gaya Kepemimpinan Ala Gibran VS FX Rudyatmo, Anak Jokowi Suka Main Aman?

Baca juga: YUK TONTON Siaran Langsung TVRI Final BWF Tour Finals 2020: Ahsan/Hendra Ditantang Juara Thailand

Kemudian di tahun 2018, kapal tertangkap kamera satelit memindahkan minyak ke kapal Korea Utara di lepas pantai China.

Hal tersebut merupakan upaya menghindari sanksi PBB ke Korea Utara.

Pemerintah China mengatakan akan menginvestigasi hal itu tapi belum umumkan hasilnya.

https://intisari.grid.id/read/032533971/tidak-segan-masuki-perairan-natuna-berulang-kali-asal-bisa-selamat-china-kini-mengemis-kepada-indonesia-agar-25-abk-china-di-kapal-tanker-ini-bisa-dipulangkan-s?page=all

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved