Pastikan Ketersediaan Oksigen, Wagub Josef Adrianus Nae Soi Pantau Tiga Rumah Sakit di Kota Kupang
guna memastikan ketersediaan oksigen dan penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit rumah sakit tersebut.
Penulis: Ryan Nong | Editor: Rosalina Woso
Pastikan Ketersediaan Oksigen, Wagub Josef Adrianus Nae Soi Pantau Tiga Rumah Sakit di Kota Kupang
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef Adrianus Nae Soi kembali melakukan pemantauan ke rumah sakit di Kota Kupang, ibukota Provinsi NTT pada Sabtu (30/1). Pelaksanaan pemantauan ini dilakukan guna memastikan ketersediaan oksigen dan penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit rumah sakit tersebut.
Wagub Nae Soi yang didampingi Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi NTT, David A. Mandala dan Ketua Tim Tracing, Screening dan Isolasi Pemprov NTT, drg. Domi Minggu Mere serta rombongan itu melakukan pemantauan sejak pukul 10.30 Wita.
Pemantauan pertama dilaksanakan di RSUD Prof. WZ. Johannes Kupang, kemudian ke RS Pratama Undana dan selanjutnya RS Carolus Borromeus Belo.
Kepada POS-KUPANG.COM usai pemantauan di RS Carolus Borromeus Belo, Wagub Nae Soi mengaku telah melihat sendiri kondisi penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit - rumah sakit tersebut. Ia mengungkapkan, terkait keluhan kekurangan pasokan oksigen untuk rumah sakit, tidak terjadi di RSUD Prof WZ Johannes Kupang. Di rumah sakit milik Pemprov NTT itu, tidak terjadi kekurangan oksigen.
"Sesuai dengan janji saya hari Kamis, saya akan meninjau oksigen yang dikatakan selama ini kurang. Hasil pantauan, padahal di RS Yohanes itu tidak ada kekurangan oksigen," kata Wagub Nae Soi.
RSUD Prof WZ Johannes saat ini belum memiliki ruangan tekanan udara meski alat untuk ruangan tersebut telah tersedia. Karena itu, Wagub Nae Soi memerintahkan untuk menyelesaikan pengerjaan ruangan tersebut agar segera dapat digunakan.
Mantan anggota DPR RI tiga periode itu juga menyebut tidak ada kekurangan oksigen di RS SK Lerik Kota Kupang yang telah ia tinjau pada Kamis, 28 Januari 2021 kemarin. Namun demikian, untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit lainnya yang telah dipesan oleh walikota Kupang dari Surabaya Jawa Timur, Wagub Nae Soi mengaku telah berkoordinasi dengan maskapai agar dapat mempercepat proses pengangkutannya.

"Di rumah sakit SK Lerik, mereka tidak ada kekuranagan. Saya koordinasi dengan Pak Wali, kordinasi dengan pesawat, agar (oksigen) yang dipesan oleh walikota itu segera diangkut," kata Wagub Nae Soi.
Selain mempercepat pengiriman tabung, Wagub Nae Soi juga mengaku telah menyerahkan sebanyak 1.000 buah Hidro Oxy Spray ke rumah sakit-rumah sakit yang ada di Kota Kupang melalui Wali Kota Jefri Riwu Kore. Hidro Oxy Spray, kata Wagub Nae Soi, digunakan untuk pasien yang mengalami gangguan pernafasan ringan dan sedang.
Kesempatan tersebut, ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang membantu memfasilitasi pengadaannya. Pasalnya, saat ini Hidro Oxy Spray menjadi barang yang langka.
"Terima kasih untuk Gubernur Jawa tengah yang sudah membantu Hidro Oxy untuk kita. Ini barang kangka saat ini, susah dapatkan," kata Wagub Nae Soi.
Saat ini, pemerintah masih memesan lagi tambahan Hidro Oxy Spray untuk kebutuhan rumah sakit pada masa mendatang. Sebelumnya Wagub Nae Soi terlebih dahulu telah memantau RS SK Lerik Kota Kupang, RS Bhayangkara Drs Titus Uly dan Gudang Farmasi milik Dinkes Provinsi NTT pada Kamis, (28/1).
Keluhan kekurangan pasokan oksigen untuk rumah sakit terjadi sejak dua pekan lalu. Rumah sakit mengalami kekurangan pasokan oksigen karena keterbatasan produksi oksigen pada penyedia. Kekurangan oksigen ini terjadi karena meningkatnya permintaan oksigen akibat bertambahnya pasien positif Covid-19 hampir di semua rumah sakit.
Menurut Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Provinsi NTT, dr Yudith Kota terjadi sejak pekan ketiga Januari 2021.
"Kami baru menyadari ternyata bermasalah itu dari tanggal 19 dan 20 Januari. Saat beli, kok sampai jam 11 malam hanya dapat 4 tabung. Cek ke rumah sakit lain juga ternyata sama," ujar dr Yudith.
Ia menjelaskan, total kebutuhan oksigen harian dari 12 rumah sakit di Kota Kupang mencapai 450 hingga 500 tabung pada saat ini. Sementara itu, kemampuan suplayer oksigen di Kota Kupang hanya mampu menyediakan sebanyak 200 hingga 250 tabung dalam sehari.
"Info terakhir dari Dinkes, suplayer hanya mampu menyuplai 200 hingga 250 tabung per hari, sementara rata rata kebutuhan kami 12 rumah sakit sekitar 450 sampai 500 tabung per hari. Berarti kan ada kekurangan," kata dr Yudith kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (26/1).
Baca juga: Jalan Menuju ke TPK Covid di Napun Langir Kabupaten Sikka Sunggguh Memprihatinkan, Ini Kondisinya
Baca juga: GUS MUS Ungkap Kisah Tentang Gus Dur Saat Kuliah di Kampus Al Azhar: Mau Kuliah Atau Habisin Umur?
Baca juga: Nikmati Promo JCO Hari Ini 31 Januari 2021, JCO Fabulous Promo, 6 Lusin JPOPS Hanya Rp 127.000
Baca juga: Diduga Serobot Lahan Milik PT. MSM, Tiga Warga Kabupaten Sumba Timur Jadi Tersangka
Karena itu, secara organisasi, Persi telah bersurat ke Dinkes Provinsi NTT dengan tembusan Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat dan Komisi V DPRD NTT terkait persoalan itu. Pihaknya berharap agar pemerintah membantu mencarikan solusinya agar rumah sakit tetap mampu melayani pasien terlebih pasien positif Covid-19. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong )