Berita Nasional Terkini
Ayah Kopral, Perjuangan Letda Bagas Yoga, Anak Buah Jenderal Andika Perkasa, Pangkatnya LampauiAyah
perjuangan Letda Bagas Yoga Satriya Aji menjadi anak buah Jenderal Andika Perkasa memang menarik untuk disimak. Putra dari Kopka M. Tauchid itu sudah
POS KUPANG.COM---- Kisah perjuangan Letda Bagas Yoga Satriya Aji menjadi anak buah Jenderal Andika Perkasa memang menarik untuk disimak.
Putra dari Kopka M. Tauchid itu sudah sejak kecil bercita-cita menjadi prajurit TNI AD dan ingin menyandang pangkat jenderal.
Profil dan sosok Letda Bagas Yoga Satriya bisa dilihat di akhir artikel ini.
Baca juga: Ini Cara yang Dipakai Arema FC Bayar Utang Benefit ke Sponsorship, Tak Pakai Uang, Lalu Pakai ?INFO
Melansir dari laman kostrad.mil.id, Letda Bagas menceritakan kisah inspiratifnya di sela-sela acara pelantikannya pada Agustus 2019 silam.
Bagas saat itu dilantik menjadi perwira TNI AD berpangkat letnan dua (Letda), lebih tinggi ketimbang ayahnya yang berpangkat Kopral Kepala (Kopka).
Mungkin sebagian menganggap sebagai perstiwa yang langka, namun sesungguhnya di dalamnya terdapat kisah inspiratif tentang doa dan perjuangan orang tua dalam mendidik dan mendukung anaknya agar lebih maju daripada mereka.
“Momen itu, memiliki makna yang luar biasa.
Tidak hanya bagi saya, namun juga sebagai bukti kepada orang tua, bahwa doa dan perjuangan beliau tidak sia-sia,” ungkapnya.
“Sejujurnya, ketika itu rasa haru dan bangga yang muncul bukan hanya karena dilantik jadi Letnan Dua, namun membayangkan bagaimana Bapak yang seorang Tamtama, begitu ulet dan teguh dalam memotivasi saya masuk Akmil,” tambah Bagas sambil menerawang.
Baca juga: 3 Anak Jenderal Listyo Sigit Prabowo Langsung Jadi Sorotan, BAPAKnya Dilantik Jadi Kapolri, INFO
Demikian juga Ibu, lanjut Bagas, ketika dipeluk erat dan dicium beliau, yang dirasakan seolah-olah Ibu melepaskan beban berat sekaligus harapan tinggi, yang selama ini dipendamnya.
“Ketika itu, saya tiak bisa berbuat apa-apa, sehingga secara naluri.
Saya hanya bersimpuh di kaki Ibu untuk memanjatkan syukur kepada Allah Swt serta berterima kasih kepada Ibu serta mendoakan beliau agar senantiasa sehat dan mendapatkan kemuliaan dari-Nya,” ucap Bagas dengan mata berkaca-kaca.

Sambil menarik nafas, lantas Bagas pun melanjutkan cerita tentang kisah perjuangannya.
“Ketika orang tua tahu saya sangat ingin menjadi prajurit.
Dengan penuh keyakinan, Bapak mendorong saya untuk mendaftar di SMA Terpadu Krida Nusantara (SMAT KN), alhamdulillah lulus,” ujar Bagas.
“Di (SMAT) KN itu, saya mendapatkan segalanya.
Tidak hanya pelajaran akademik, namun juga gemblengan fisik dan mental, selayaknya yang saya dapatkan di Akmil. Tapi dalam porsi yang berbeda, tentunya,” tambahnya.
Sebagai sekolah yang menerapkan pendidikan semi militer, sekolah yang terletak di Bandung ini mewajibkan siswanya tinggal di asrama.

“Agar menjadikannya sebagai individu yang mandiri sejak dini.
Seluruh siswanya hidup dalam asrama dan dididik untuk selalu menjunjung tinggi nilai disiplin,” jelas Bagas.
“Namun berkat dukungan dan doa orang tua yang tiada henti, mendorong saya untuk bisa berprestasi dan akhirnya saya mendapatkan beasiswa dari sekolah,” sambungnya.
“Bekal ilmu, pengetahuan, fisik dan mental serta harapan orang tua itu yang menguatkan dan membulatkan tekad saya untuk mendaftar dan lulus Akmil, seperti saat ini,” tutur pria kelahiran 1997 itu.
Ketika disinggung tentang pangkat ayahnya yang berpangkat Kopral, Bagas menyampaikan bahwa dirinya tidak pernah merasakan minder dan rendah diri.
Karena baginya sosok Bapak merupakan teladan dan pelita bagi keluarga.
“Selain selalu mengajarkan saya dan adik, Alya Rahma Wulandari untuk tidak pernah merasa rendah diri, Bapak selalu meminta kita untuk tekun belajar.
Yaitu belajarlah yang tekun, dengan ilmu yang kamu miliki, orang lain akan menghormatimu, “ tambah Bagas mengutip pernyataan ayahnya.
Hikmah yang dialami ini, membuat Bagas semakin bersemangat untuk memberikan pengabdian yang terbaik bagi rakyat dan bangsa Indonesia.
“Pangkat dan jabatan merupakan amanah.
Saya ingin membayar doa dan perjuangan orang tua selama ini dengan pengabdian terbaik kepada bangsa dan ini yang dapat saya lakukan, “pungkasnya.
Secara terpisah, saat dihubungi melalui telepon, Kopka M. Tauchid yang sehari-hari berdinas di Brigif Para Raider 17/Kujang Divif 1 Kostrad mengatakan bahwa keberhasilan yang diraih anaknya itu merupakan berkah sekaligus amanah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Di awalnya M. Tauchid sempat pesimis, dan berpikir apakah anak Kopral bisa lulus ketika mengikuti seleksi menjadi calon Perwira TNI AD (Akmil).
”Akhirnya keraguan itu pun berhasil ditepis, ketika Bagas dinyatakan lulus jadi Taruna Akmil dan dilantik menjadi Letnan Dua (kecabangan) Kavaleri,” ujarnya dengan nada gembira.
Penyampaian M.Tauchid juga diamini sang istri, Siti Basiroh, bahwa motivasi anaknya untuk mengikuti seleksi begitu tinggi.
“Saking bersemangatnya, tak jarang Bagas menghabiskan waktu bermainnya hanya untuk belajar dan belajar. Tanpa disuruh untuk belajar,” ungkap Siti Basiroh, Kamis (1/8/2019).
“Bagas selalu disiplin dalam mengatur waktu.
Tahu kapan waktu belajar dan rutin membina latihan fisik di areal lapangan Brigif Kujang, “urainya.
Bagi ibu yang kesehariannya mengajar di TPA ini, anaknya merupakan pribadi yang tahu betul keadaan orang tuanya.
“Jarang sekali meminta uang jajan, apalagi hanya sekadar untuk jalan-jalan. Lebih banyak waktunya dihabiskan untuk membaca dan belajar,” tuturnya.
Profil dan Sosok Letda Bagas Yoga
Berikut rangkuman fakta tentang profil dan sosok Letda Bagas Yoga Satriya Aji, dilansir dari Tribun Jateng dalam artikel 'Dikira Ajudan, Kopka Tauchid Ayah Letda Bagas Sempat Tak Diizinkan Masuk Istana Negara'
1. Sang ayah sempat dikira ajudan
Saat menjadi bintang tamu dalam tayangan di kanal YouTube Edward Sitorus Papua, Jumat (15/1/2021), Kopka M. Tauchid menceritakan kejadian lucu saat pelantikan putranya.
Saat pelantikan sang ayah M. Tauchid sempat tak diperbolehkan masuk.
Lantaran pangkat M. Tauchid yang seorang Kopral Kepala itu malah dikira ajudan.
"Dikiranya bapak itu ajudan, bapak siapa gitu, itu anak saya, baru itu provos-provos ngawal," kata ibunda Bagas Yoga.
Selain dikira ajudan, ayah Bagas rupanya sempat tak boleh masuk ke area pelantikan.
"Tadi enggak boleh masuk, karena bapak itunya (pangkatnya) merah-merah, pikir provos enggak mungkin gitu ya" cerita ibunda Bagas.
"Akhirnya ibu sama adik duluan yang masuk, bapak belakangan" sambungnya.
Setelah mengetahui Kopka M. Tauchid adalah ayah dari Bagas, ia pun akhirnya diperbolehkan untuk masuk ke area pelantikan.
"Terus bilang, anak saya komandan, baru silakan pak gitu," pungkasnya.

2. Bercita-cita jadi Jenderal
Sang bunda mengatakan sejak kecil Bagas Yoga memang hobi bermain mainan tenk.
Namun menurutnya sang suami suami M. Tauchid tak pernah meminta Bagas untuk mengikuti jejak kemiliteran.
Hanya saja waktu kecil Bagas sempat berkata jika dirinya bercita-cita ingin menjadi jendral.
"'Mah papa kan kopral, aku pengin ah jadi jendral'," ungkap Bagas saat itu.
Hal itulah yang menjadikan Kopka M. Tauchid bersemangat untuk mendukung keinginan Bagas.
3. Ingin jadi TNI sejak SD
Bagas mengaku keinginannya untuk menjadi tentara muncul sejak sekolah dasar seusai melihat ayahnya dan rekan sesama TNI.
"Dari SD melihat bapak dan teman-teman bapak di komplek ada rasa terpacu, kalo besar harus jadi tentara," ungkap Bagas.
"Yang penting taunya bapak tentara, nanati Bagas mau kaya Bapak," imbuhnya.
4. Masuk sekolah semi militer
Menginjak SMP, Bagas semakin terpacu bahkan meminta ayahnya mulai melatih dirinya untuk persiapan masuk TNI.
M. Tauchid pun mempersiapkan sang putra dan mendorong agar mendaftar Akademi Militer.
"Karena saya berprinsip yang paling tinggi dulu, nanti jatuhnya kan gak jauh-jauh," ujar M. Tauchid.
Saat putranya lulus SMP, M. Tauchid memasukkan Bagas ke sekolah menengah semi militer.
"Saya berpikir gimana caranya sekolahnya diasramakan atau dilatih khusus dan paling tidak terhidar dari kenakalan remaja," jelas Tauchid.
"Alhamdulillah bisa lulus, bisa masuk. Sampaii daftar Akmil juga akhirnya lolos," tambahnya.
Beruntung harapan tersebut akhirnya terkabul meski dirinya kini kalah pangkat dari sang putra.
Berikut video selengkapnya.
Tags
Perjuangan Letda Bagas Yoga
Anak Buah Jenderal Andika Perkasa
Jenderal Andika Perkasa
Biodata Letda Bagas Yoga Satriya
Profil Letda Bagas Yoga Satriya
Letda Bagas Yoga Satriya
Anak Kopral Ingin Jadi Jenderal
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
MENARIK UNTUK ANDA
Who Is The Most Powerful Woman On Earth?
10 Extremely Gorgeous Asian Actresses
Birds Enjoy Living In A Gallery Space Created For Them
The Very Last Bitcoin Will Be Mined Around 2140. Read More
Best & Worst Celebrity Endorsed Games Ever Made
The Scariest Aliens Ever From Sci-Fi Films
Baca Juga
Gubernur Jatim Khofifah Dinyatakan Negatif Covid-19 Setelah Swab Kelima
5 Fakta Sekeluarga Tewas dengan Posisi Mencurigakan di Blitar, Ada Luka Cekik hingga Berbusa
Masa Lalu Abu Janda yang Dikecam karena Sebut Islam Agama Arogan, Dipecat dari Perusahaan Jepang
3 Fakta Baru Kebijakan WhatsApp: Muncul Pemberitahuan di Status hingga Fitur Baru WA Tahun 2021
Doa Hasan Ali Jaber Dijodohkan dengan Wirda Mansur, Terungkap Reaksi Keluarga: InsyaAllah Didekatkan
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Perjuangan Letda Bagas Yoga Jadi Anak Buah Jenderal Andika Perkasa, Kini Pangkatnya Lampaui Ayah, https://surabaya.tribunnews.com/2021/01/30/perjuangan-letda-bagas-yoga-jadi-anak-buah-jenderal-andika-perkasa-kini-pangkatnya-lampaui-ayah?page=all.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta
Editor: Musahadah
