Tuang Guru Bajang

Terungkap Ternyata Tuan Guru Bajang Beda Pandangan Politik dengan Habib Rizieq Shihab, Apa Ya?

Terungkap Ternyata Tuan Guru Bajang Beda Pandangan Politik dengan Habib Rizieq Shihab, Apa Ya?

Editor: Gordy Donofan
Kompas.com
Mantan Gubernur NTB, TGB. 

Terungkap Ternyata Tuan Guru Bajang Beda Pandangan Politik dengan Habib Rizieq Shihab, Apa Ya?

POS-KUPANG.COM-- Terungkap Ternyata Tuan Guru Bajang Beda Pandangan Politik dengan Habib Rizieq Shihab, Apa Ya?

Tuan Guru Bajang (TGB) H Muhammad Zainul Majdi mengakui terkait perbedaan pandangan politik dengan Habib Rizieq Shihab. Perbedaan pandangan itu berdasarkan ilmu dan pemahaman yang ia ketahui.

"Tapi, itu tidak membuat berkurang penghormatan saya kepada beliau," katanya dilansir TribunLombok.com, Sabtu (14/11/2020).

Baca juga: Ternyata Ini Alasan Amerika Serikat Kirimkan Kapal Induk Menuju Laut china Selatan, Apa Apa?

Baca juga: Mengapa Timor Leste Lakukan Lockdown? Berikut Terungkap Alasan yang Mengejutkan

Baca juga: Vaksin Sinovac Untuk Kabupaten Lembata Diangkut dengan KM Lembata Express 

TGB menghormati sosok Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut.

Tuan Guru Bajang menjelaskan penghormatan tersebut ada sebab umum dan sebab khusus.

Sebab umumnya, karena jalinan persaudaraan sesama Islam atau ukhuwah Islamiyah dan persaudaraan sesama anak bangsa atau ukhuwah wathoniyah, serta persaudaraan sebagai sesama umat manusia ukhuwah insaniyah.

"Adapun sebab khususnya adalah karena beliau adalah bagian dari zurriyat Rasul SAW dan bagian dari seorang ulama," ujar Ketua Umum PB Nahdlatul Wathan ini menjelaskan.

Nahdlatul Wathan adalah satu di antara organisasi Islam terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB).

Selain itu, TGB juga mengatakan, mengikuti seorang ulama harus juga dibarengi dengan kepahaman.

"Yang mau mengikuti silakan, yang tidak juga silakan, tapi harus dengan kepahaman," ujar mantan Gubernur NTB tersebut.

Tapi TGB mengingatkan, jangan sampai orang yang tidak mengikuti lantas dicap sebagai orang yang kurang iman Islam-nya atau dicap sebagai seorang yang munafik.

Ketua Umum Organisasi Internasional Almumi Al-Azhar (OIAA) Cabang Indonesia ini mengingatkan, tidak ada seorang pun selain Rasulullah SAW yang bisa mengklaim diri paling benar cara ber-Islam-nya.

Jangankan dalam urusan-urusan menyangkut fiqh siyasiyah (politik), dalam hal ibadah pun tidak bisa seseorang mengklaim cara imam yang diikuti paling benar, yang dianggap paling merepresentasikan Islam.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved