Tuan Guru Bajang

Inilah Sisi Lain Tuan Guru Bajang yang Tak Pernah Publik Tahu, TGB Ternyata Begini Kalau di Rumah

Inilah Sisi Lain Tuan Guru Bajang yang Tak Pernah Publik Tahu, TGB Ternyata Begini Kalau di Rumah

Editor: maria anitoda
Instagram/Tuan Guru Bajang
Inilah Sisi Lain Tuan Guru Bajang yang Tak Pernah Publik Tahu, TGB Ternyata Begini Kalau di Rumah 

Setelah menyelesaikan pendidikan S1 dan S2 di Al-Azhar selama 10 tahun, Tuan Guru Bajang melanjutkan ke program S3 di universitas dan jurusan yang sama.

Pada bulan Oktober 2002, proposal disertasi Majdi diterima dengan judul Studi dan Analisis terhadap Manuskrip Kitab Tafsir Ibnu Kamal Basya dari Awal Surat An-Nahl sampai Akhir Surat Ash-Shoffat di bawah bimbingan Prof Dr Said Muhammad Dasuqi dan Prof Dr Ahmad Syahaq Ahmad.

Ia berhasil meraih gelar Doktor dengan predikat Martabah EL-Syaraf El Ula Ma`a Haqqutba atau Summa Cumlaude pada hari sabtu, 8 Januari 2011 dalam munaqosah (sidang) dengan Dosen Penguji Prof Dr Abdul Hay Hussein Al-Farmawi dan Prof Dr Al-Muhammady Abdurrahman Abdullah Ats-Tsuluts.(*)

Kader Partai Golkar

Zainul Majdi atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang ( TGB) memilih masuk Partai Golkar setelah hengkang dari Partai Demokrat.

Mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat itu memutuskan keluar dari Partai Demokrat beberapa bulan lalu.

Sebelum masuk Golkar, TGB sempat dikabarkan masuk Partai Nasdem. Namun TGB langsung membantah kabar tersebut.

Ia lebih memilih Partai Golkar karena kondisi partai tersebut dinilai lebih dewasa dibanding partai lain. 

"Menurut saya salah satu pertimbangannya karena Golkar ini partai yang paling dewasa kalau menurut saya. Artinya Golkar ini tidak perlu figur sentral lagi dalam menjalankan partainya," ujar pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio, Senin (24/12/2018).

Tanpa adanya tokoh sentral, siapapun bisa menjadi ketua umum di Partai Golkar.

Partai beringin tersebut memang sudah beberapa kali berganti ketua umum seperti Setya Novanto dan Airlangga Hartarto.

Dia membandingkan dengan kondisi partai lain seperti Megawati dan PDI-P, Prabowo Subianto dan Gerindra.

Dengan kondisi itu, TGB dinilai lebih bisa berkembang di Golkar.

Jika ada jalannya, kata Hendri, bukan tidak mungkin suatu saat nanti TGB menduduki posisi ketua umum.

"TGB merasa dirinya lebih bisa berkembang dan bisa lebih berkarier politik di partai beringin itu dibandingkan dengan Nasdem yang masih memiliki tokoh sentral di sana. Kan Nasdem apa-apa pasti Surya Paloh," ujar Hendri.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved