Berita Internasional

Dibungkam Presiden China Xi Jinping, Warga Wuhan Mampu Bersuara ke WHO, Medsos Warga Diblokir ?

Setahun sudah pandemi virus corona menyerang, namun hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir.Setahun berlalu, misteri tentang

Editor: Ferry Ndoen
(STR / AFP)
Seorang pekerja medis mengambil sampel swab dari seorang siswa untuk diuji untuk virus corona COVID-19 di Universitas Wuhan, pada hari pertama kelas di Wuhan pada tanggal 8 Juni 2020. Siswa tahun terakhir kembali ke kampus di Wuhan setelah universitas dibuka kembali setelah penutupan selama berbulan-bulan karena coronavirus. 

POS KUPANG.COM--Setahun sudah pandemi virus corona menyerang, namun hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir.

Setahun berlalu, misteri tentang asal-usul virus corona pun masih menjadi misteri meskipun diyakini secara luas bahwa virus mematikan tersebut berasal dari Wuhan, China.

Baru-baru ini, kerabat korban virus corona memberikan pengakuan mengenai virus tersebut. Akankah misteri akhirnya terungkap?

Penduduk muda Wuhan belakangan ini sudah bisa menjelajahi malam ditengah kerumunan orang.
Penduduk muda Wuhan belakangan ini sudah bisa menjelajahi malam ditengah kerumunan orang. (AFP PHOTO/HECTOR RETAMAL)

Melansir Daily Mail, Rabu (27/1/2021), kerabat korban virus corona Wuhan mengatakan pihak berwenang China telah menghapus grup media sosial mereka dan menekan mereka untuk tetap diam.

Perintah ini langsung dari Presiden China, Xi Jinping.

Tur Xi Jinping ke Guangdong
Tur Xi Jinping ke Guangdong (ist)

Sementara, saat ini tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) berada di kota itu untuk menyelidiki asal-usul pandemi.

Puluhan kerabat telah bergabung secara online dalam upaya bersama untuk akuntabilitas dari pejabat Wuhan yang mereka salahkan karena salah menangani wabah yang melanda kota itu satu tahun lalu.

Namun, sejauh ini upaya tersebut telah digagalkan secara resmi oleh pemerintah dengan pemantauan kelompok media sosial dan intimidasi, kata keluarga terdekat.

Tetapi tekanan meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Tampaknya hal itu bertujuan untuk memberangus kritik apa pun dan menghindari rasa malu selama penyelidikan WHO yang sangat sensitif.

Grup di platform media sosial WeChat yang digunakan oleh 80 hingga 100 anggota keluarga selama setahun terakhir tiba-tiba dihapus tanpa penjelasan sekitar 10 hari yang lalu, kata Zhang Hai, seorang anggota grup dan kritikus vokal penanganan wabah corona.

"Ini menunjukkan bahwa (otoritas China) sangat gugup. Mereka takut keluarga-keluarga ini akan berhubungan dengan ahli WHO," kata Zhang (51), yang ayahnya meninggal di awal pandemi yang diduga Covid-19.

Para ahli WHO tiba di Wuhan pada 14 Januari dan dijadwalkan keluar dari karantina 14 hari pada Kamis.

"Ketika WHO tiba di Wuhan, (pihak berwenang) secara paksa menghapus (grup itu). Akibatnya kami kehilangan kontak dengan banyak anggota," Zhang menambahkan.

Kerabat terdekat lainnya mengonfirmasi penghapusan grup. WeChat sendiri adalah platform media sosial yang dioperasikan oleh raksasa digital China Tencent.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved