Timor Leste

Corona Berkontribusi Pada Menurunnya Kunjungan Turis Asing dan Memperburuk Ekonomi Timor Leste

Timor Lester atau negara yang berjuluk Bumi Lorosae ini dulunya dikenal dengan nama Timor Timur. Saat itu Timor-Timur merupakan Provinsi ke-27 tatka

Editor: John Taena
istimewa
Ilustrasi-Corona Berkontribusi Pada Menurunnya Kunjungan Turis Asing dan Memperburuk Ekonomi Timor Leste 

POS-KUPANG.COM, JAKARTA--Timor Leste atau negara yang berjuluk Bumi Lorosae ini dulunya dikenal dengan nama Timor Timur. 

Saat itu Timor-Timur merupakan Provinsi ke-27 ketika masih menjadi bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI).

Pada 20 Mei 2002 atau pasca-refrendum, Provinsi Timor-Timur resmi memisahkan diri dari Indonesia.

Artinya, negara berdaulat yang bertetangga dengan Provinsi NTT ini sudah berusia 18 tahun. Lalu, bagaimana kondisi perekonomian Timor Leste setelah merdeka dari Indonesia?

Dikutip dari laporan resmi Bank Dunia tahun 2020, Minggu (5/7/2020), pertumbuhan ekonomi Timor Leste terbilang masih lambat dibandingkan negara-negara Asia Tenggara.

Negara dengan nama resmi Republica Democratica de Timor Leste ini masih jadi salah satu negara paling miskin di dunia.

Baca juga: Timor Leste Masih Menjadi Salah Satu Negara Paling Miskin di Dunia Padahal Kekayaan Alamnya Melimpah

Baca juga: Sejarah Integrasi Timor Timur ke Indonesia dan Lepasnya Timtim Hingga Menjadi Negara Timor Leste

Dikutip dari laporan United Nations Development Programme (UNDP), Timor Leste berada di peringkat 152 negara sebagai negara termiskin di dunia dari 162 negara.

PDB per kapita Timor Leste diperkirakan akan mencapai US$ 2.356 atau sekitar Rp 34,23 juta (kurs Rp 14.532) pada Desember 2020. Masih di bawah pendapatan per kapita Indonesia pada tahun 2019 lalu sebesar US$ 4.174,9 atau sekitar Rp 60 juta.

Sejumlah sektor ekonomi Timor Leste sebenarnya masih sangat bergantung pada Australia dan Indonesia, terutama barang-barang impor.

Pada tahun 2019, sebagaimana dilaporkan Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Timor Leste sekitar 4,1% di tahun 2020 dan meningkat menjadi 4,9% di tahun 2021.

Menurut Bank Dunia, pertumbuhan investasi swasta di Timor Leste itu masih saja melempem dari tahun ke tahun pasca-merdeka, ini terkait dengan stabilitas politik dan ekonomi di negara itu yang masih bergejolak. Di sisi lain, konsumsi rumah tangga terus mengalami peningkatan.

"Timor Leste menyambut baik pertumbuhan PDB, tetapi reformasi masih jadi kunci untuk mengejar potensi investasi dari sektor swasta sesuai dengan target pemerintah yang menetapkan pertumbuhan ekonomi di atas 7% dan penciptaan setidaknya 600.000 lapangan kerja baru per tahun," jelas Pedro Martins, Ekonom Senior Bank Dunia untuk Timor Leste.

Baca juga: Foto Penampakan Prabowo Subianto Muda Kala Bertugas di Timor Leste, Jam Menhan Jokowi Bikin Salfok

Baca juga: Pria Berwokan Ini Dibenci Timor Leste dan Jadi Buronan PBB, Tapi Malah Dicintai Indonesia, Siapa?

Meski investasi sektor privat yang masuk masih rendah, negara ini masih menikmati stabilitas ekonomi makro dan inflasi yang masih terkendali. Kredit ke sektor swasta juga masih bisa tumbuh 13%, terutama didorong permintaan dari sektor rumah tangga.

Namun, neraca fiskal Timor Leste terbilang buruk, karena anggaran pengeluaran publik yang terus meningkat.

Timor Leste sendiri masih mengandalkan pemasukan dari hasil minyak. Pada tahun 2019 lalu, produksi minyak Timor Leste mencapai 38 juta barel setara minyak (BOE) yang banyak dikerjasamakan dengan Australia.

Sumber: Kontan
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved