Video Tragedi Santa Cruz, Jadi Benda Penting Dalam Sejarah Timor Leste, Diselamatkan Dengan Cara Ini
Video Tragedi Santa Cruz Timor Leste, Jadi Benda Penting Dalam Sejarah Timor Leste, Diselamatkan Dengan Cara Unik
Video Tragedi Santa Cruz Timor Leste, Jadi Benda Penting Dalam Sejarah Timor Leste, Diselamatkan Dengan Cara Unik
POS-KUPANG.COM - ejarah kemerdekaan Timor Leste akan punya cerita yang berbeda bila tidak ada video yang merekam tragedi Santa Cruz 1991
Ternyata sebuah gulungan film yang sempat direkam oleh Seorang jurnalis Inggris.
Gulungan film ini yang menjadi satu-satunya bukti video yang merekam tragedi itu diselamatkan dengan cara unik.
Seorang jurnalis Inggris merekamnya sebelum ia ditangkap dan diinterogasi.
Selanjutnya, rekaman peristiwa mencekam itu berhasil diselamatkan dan sampai ke mata dunia.
Membuat dunia internasional tidak bisa lagi memalingkan wajahnya atas apa yang terjadi di Timor Leste.
Sejak Indonesia menginvasi Timor Leste, pergerakan kelompok pro kemerdekaan terus berlangsung.
Rakyat Timor Leste yang menginginkan merdeka sebagai negara sendiri tak
tinggal diam, mereka terus melancarkan upaya melepaskan diri dari Indonesia.
Berbagai perlawanan tersebut nantinya berujung pada referendum Timor Leste tahun 1999. Namun, sebuah peristiwa di tahun 1991 menjadi titik balik perjuangan itu.
Tragedi Santa Cruz merupakan sebuah peristiwa mencekam yang merenggut ratusan nyawa.
Peristiwa yang juga dikenal sebagai pembantaian Santa Cruz itu terjadi pada 12 November 1991.
Bagaimana peristiwa itu sampai ke mata masyarakat dunia? Salah satunya adalah karena sebuah video rekaman seorang jurnalis Inggris, Max Stahl.
Itu adalah satu-satunya bukti video yang ada.
Kisah keberadaan video itu sendiri pun begitu menarik. Gulungan film milik Stahl berhasil 'selamat' dengan cara unik.
Rekaman itu mungkin tidak akan pernah ada jika Stahl tidak segera menyembunyikannya. Bagaimana ceritanya?
Melansir irishtime.com, Stahl merupakan salah satu dari sedikit jurnalis
asing yang bekerja secara diam-diam di negara itu.
Ia merekam tentara Indonesia yang menembak, memukuli, dan menyeret orang pergi.
Dia memperhatikan bahwa korban yang masih bisa bergerak sedang menuju ke arahnya.
“Mereka menunjukkan kepada saya luka mereka,” kenangnya.
Menurut kesaksiannya, rakyat Timor Leste yang saat itu sebenarnya sedang
melakukan aksi di Santa Cruz, melihat ke kamera dan menyampaikan sebuah pesan.
“Mereka melihat kamera, dan mereka ingin dunia melihat," katanya.
"Mereka sekarat di sekitarku, tapi mereka yang selamat kemudian mengatakan ini padaku - yang lebih penting daripada fakta kematian mereka adalah bahwa kematian mereka bermakna; bahwa semua ini harus 'untuk' sesuatu," ungkap Stahl.
Saat itu, ia yang berada di tengah kekacauan itu ditangkap untuk diinterogasi.
Namun, sebelum ditangkap ia masih sempat mengubur dua gulungan film
di kuburan tempat peristiwa mencekam itu terjadi.
Reaksinya yang cepat menyelamatkan gulungan film itulah yang membuat
sebuah bukti video dapat sampai ke mata dunia.
Malam itu, setelah diinterogasi selama sembilan jam, dia kembali mengambil dua gulungan film itu.
Rekaman Stahl, yang merupakan satu-satunya bukti video yang ada, diselundupkan ke luar wilayah beberapa hari kemudian.
Mengutip irishtimes.com, rekaman itu membawa titik balik dalam sejarah
Timor Lorosa'e.
Remakaman itu mengingatkan dunia akan kekejaman yang terjadi di sana;
mendapatkan, akhirnya, dukungan internasional yang luas untuk
perjuangan rakyat Timor; dan menempatkan negara kecil di Asia Tenggara
ini di jalan menuju penentuan nasib sendiri.
Dalam perkembangan yang mengejutkan sekaligus ironis, pelapor khusus
PBB untuk hak asasi manusia dan penyiksaan, yang sedang mengunjungi
Dili, menolak terlibat.
Sementara jurnalis Belanda dan aktivis hak asasi Saskia Kouwenberg yang
akhirnya turun tangan.
Dia meninggalkan Timor Leste dengan film berdurasi 10 menit disembunyikan di celana dalamnya.
Peristiwa Santa Cruz 1999 itu sendiri terjadi ketika kerumunan massa
melakukan aksi menuju pemakaman Santa Cruz.
Itu adalah tempat seorang pemuda bernama Sebastião Gomes, yang terlibat dalam perjuangan kemerdekaan Timor dimakamkan.
Pemuda itu tewas ditembak di gereja Antonio Padua, Motael, Dili, dua
minggu sebelum pembantaian Santa Cruz.
Minggu 12 November 1991, emosi warga Timor Leste semakin memuncak. Usai misa di gereja St Antonio Padua Motael orang-orang mulai melakukan aksi protes di jalan.
Hari itu, warga berjalan kaki menuju pemakaman Santa Cruz, sekaligus ingin
berziarah ke makam Sebastiao Gomes.
Namun justru aksi demo itu berakhir rusuh, ketika tiba-tiba datang rentetan
tembakan dan terjadi insiden mengerikan.
Suasana pemakaman Santa Cruz berubah mencekam dan menjadi pertumpahan darah.
Dari peristiwa itu, menurut Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi Timor Leste
memperkirakan sedikitnya 271 orang tewas.
Setelah dilihat di seluruh dunia, gambar-gambar dari Santa Cruz memastikan berakhirnya isolasi panjang Timor Leste.
Kelompok solidaritas dibentuk di banyak negara, termasuk Irlandia.
Indonesia berada di bawah tekanan berat untuk mengizinkan referendum
kemerdekaan, yang akhirnya diadakan pada tahun 1999.
Delapan tahun setelah peristiwa Santa Cruz, Timor Leste lepas dari Indonesia dengan hasil referendum menunjukkan mayoritas warga Timor Leste menginginkan kemerdekaan.
Di kemudian hari, sebuah patung didirikan di pinggir Pantai Motael tak jauh dari Gereja St Antonio Padua.
Patung itu dibuat untuk mengenang peristiwa Santa Cruz. Sementara 12 November diperingati sebagai Hari Pemuda di Timor Leste.
Patung di pinggir Pantai Motael adalah sebuah patung yang menggambarkan seorang pendemo bernama Amali yang menolong pendemo lainnya bernama Levi.
Itu adalah salah satu momen yang terekam dalam video Max Stahl.
Artikel ini telah tayang di Intisari.Grid.ID dengan judul Jadi Benda Penting dalam Sejarah Kemerdekaan Timor Leste, Satu-satunya Bukti Video yang Merekam Tragedi Santa Cruz 'Selamat' dengan Cara Unik Ini https://intisari.grid.id/read/032528383/jadi-benda-penting-dalam-sejarah-kemerdekaan-timor-leste-satu-satunya-bukti-video-yang-merekam-tragedi-santa-cruz-selamat-dengan-cara-unik-ini?page=all