Breaking News

Info Kesehatan

Jangan Panik Moms, Begini Penanganan Tepat Mengatasi Demam pada Bayi Baru Lahir

Moms tidak perlu panik terlebih dahulu ada baiknya mengenali demam dan penyebab terjadinya masalah kesehatan ini.

Editor: Rosalina Woso
KOMPAS.com
Ilustrasi bayi 

Menurut dokter Ellen, tanda bayi terkena infeksi tidak hanya demam, kemungkinan besar bayi juga menjadi tidak aktif, lemas, tidak menangis kuat, sesak napas, napas cepat, riwayat kebiruan, dan suhunya tidak stabil jadi bisa saja suhunya rendah atau bayi itu kedinginan.

"Hal-hal seperti itu tentu perlu kita evaluasi jika memang betul karena infeksi maka dia dirawat dan perlu mendapat antibiotik dan diperiksa darah," kata dokter Ellen.

Kalau demamnya bukan karena infeksi misalnya karena suhu lingkungan maka tentu kita akan menentukan suhu lingkungannya supaya tidak mengakibatkan kepanasan atau kedinginan, jelas dokter Ellen.

"Sedangkan kalau bayinya aktif, menangis juga kuat, dan tidak ada tanda-tanda sesak napas, bayinya boleh segera menyusui, mendapatkan ASI secepat mungkin, dan sesering mungkin," kata dokter Ellen.

Di sisi lain, diwawancara Nakita.id pada Sabtu (23/1/2021), dr. Reza Abdussalam, Sp.A, Dokter Spesialis Anak yang berpraktik di RSIA Brawijaya Antasari, juga menjelaskan penanganan demam pada bayi baru lahir.

"Kalau penyebabnya dehidrasi berarti ASI kita tingkatkan. Kemudian kalau kepanasan karena pakaian tertutup ketat, kita harus longgarkan," papar dokter Reza.

Kemudian, dokter Reza mengatakan yang paling sering kejadian demam pada bayi baru lahir adalah bakteri di dalam darah yang bisa menyebabkan infeksi saluran kemih atau pneumonia yang mengakibatkan anak sampai demam.

"Nanti dievaluasi jikalau curiga terjadi infeksi segera temui dokter untuk dievaluasi penyebab infeksinya karena apa.

Jika perlu dilakukan pemeriksaan lab darah atau urin dan kalau perlu sampai dirawat inap," tambahnya.

Sementara, diwawancarai Nakita.id pada Jumat (22/1/2021), dr. Imelda Pingkan M, Sp.A, Dokter Anak yang berpraktik di Columbia Asia Hospital Pulomas, juga menjelaskan penanganan demam pada bayi baru lahir.

Dokter Pingkan mengatakan, sebenarnya perlu ditekankan tujuan utama pemberian obat demam itu adalah membuat anak merasa nyaman bukan untuk mempertahankan suhu normal.

"Karena sebenarnya dalam keadaan panas, imun tubuh kita itu sering melawan penyakit yang sering masuk ke tubuh kita.

Lini pertama obat penurun panas ada yang sering kita dengar yaitu parasetamol ini dapat menurunkan demam dan menghilangkan nyeri.

Alternatif lainnya kita bisa memberikan ibuprofen, kerjanya sama dia menghilangkan demam dan nyeri tetapi efek lain dia adalah tambahan antiinflamasinya.

Baca juga: 3 Fakta Sutarman, Mantan Ajudan Gus Dur yang Diangkat SBY & Dicopot Jokowi, Tolak Jadi Dubes

Baca juga: Kesedihan Nathalie Holscher Diungkap Sule, Penyebab Keguguran Disinggung Ayah Rizky Febian

Kadang-kadang kita memberikan dua kombinasi antiperitik ini yaitu antara parasetamol dan ibuprofen secara selang seling setiap 4 jam tetapi sebenarnya secara ilmiah tindakan ini tidak terbukti memiliki efek.

Pemberian obat turun panas diindikasikan untuk anak yang demam dengan suhu 38 derajat celcius dari pengukuran di lipat ketiak," jelasnya.(*/tribunews)

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved