Hindari 7 Kesalahan Mencuci Tangan Sehingga Corona Masih Tetap Ada di Kulit

HIndari 7 Kesalahan Dalam Mencuci Tangan Sehingga Corona Masih Tetap Ada di Kulit, cuci tangan dengan benar

Editor: Hermina Pello
kompas.com
Hindari 7 Kesalahan Mencuci Tangan Sehingga Corona Masih Tetap Ada di Kulit 

Selain itu, mencuci tangan selama 20 detik juga diperlukan agar sabun bisa mengingat molekul air dan minyak secara bersamaan dengan maksimal.

2. Melewatkan sela-sela jari

Dia berharap dengan adanya Pandemi Covid-19 ini, masyarakat juga bisa belajar cara mencuci tangan dengan baik dan benar.

Menurut dia, sebelumnya, banyak ditemui masyarakat yang masih mencuci tangan hanya mengusap dan memberi sabun di area telapak tangan.

“Padahal kuman masih ada di sela-sela jari dan di balik kuku. Jadi bagian ini jangan sampai terlewat,” kata dr. Pras saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (15/4/2020).

3. Tidak mengeringkan tangan dengan maksimal

dr. Pras menyampaikan, banyak dari kita sudah mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun, tapi kurang tepat dalam pengeringannya.

Beberapa orang masih terlihat hanya mengibaskan tangan untuk menghilangkan air.

Dia menganjurkan, proses pengeringan tangan setelah mencuci tangan sebaiknya menggunakan kertas tisu.

dr. Pras tak menganjurkan penggunaan sapu tangan atau handuk untuk mengeringkan tangan, apalagi yang dimanfaatkan oleh banyak orang.

Sapu tangan atau handuk yang digunakan berulang kali dan bergantian malah bisa menjadi media penyaluran kuman penyebab penyakit.

4. Menutup keran air dengan tangan

dr. Pras mengingatkan, jangan menutup keran air manual dengan tangan setelah mencuci tangan. Pasalnya, keran air tersebut bisa saja sudah terkontaminasi kuman saat kita menyentuhnya di awal. Dengan begitu, lebih baik tutup keran dengan tisu yang baru digunakan untuk mengeringkan tangan.

Apakah Anda mencuci tangan dengan air panas atau dingin? (ilustrasi)
5. Menyentuh wadah sabun yang juga digunakan orang lain Jika sedang pergi ke tempat umum

dr. Pras menganjurkan siapa saja untuk bisa membawa sabun sendiri. Hal ini penting untuk mengantisipasi penggunaan sabun di wadah sabun isi ulang yang mungkin bisa disentuh juga oleh orang lain. Dia menjelaskan, tombol di wadah sabun bisa jadi media penularan kuman penyebab penyakit dari orang lain ke tubuh kita, maupun sebaliknya.

Halaman
123
Sumber: TribunStyle.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved