Longsor di TDM Pasutri Meninggal

Akibat Longsor di Kelurahan TDM II, 146 Jiwa Warga di Evakuasi 

Hujan lebat yang mengakibatkan tanah longsor di wilayah Kelurahan TDM II Kota Kupang, mengakibatkan 146 jiwa dari 30 kepala keluarga yang di evakuasi

Penulis: Ray Rebon | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Akibat Longsor di Kelurahan TDM II, 146 Jiwa Warga di Evakuasi 
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Batu yang jatuh akibat longsor dari atas tebing, menghantam rumah warga hingga pasutri meninggal dunia, Senin (25/1)

POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Hujan lebat yang mengakibatkan tanah longsor di wilayah Kelurahan TDM II Kota Kupang, tepatnya di RT, 16 RW, 04 mengakibatkan 146 jiwa dari 30 kepala keluarga yang di evakuasi oleh pihak pemerintah.

Pemerintah kelurahan TDM II, melakukan evakuasi 146 jiwa dari 30 kepala keluarga ke lokasi Paroki St. Petrus Rasul untuk menunggu penanganan selanjutnya.

Lurah TDM, Imanuel Uly kepada wartawan, Senin (25/1/2021) mengatakan, untuk sementara langkah pemerintah mengambil kebijakan dilakukan evakuasi warga yang berada di wilayah terjadinya longsor atau khusus bagi warga masyarakat yang berada di hamparan bentangan sungai.

Baca juga: Antisipasi Penyebaran Covid-19, ASN di Malaka Mulai Terapkan Pola Kerja WFH

"Ada 146 jiwa dari 30 kepala keluarga yang terdiri dari dua RT, kami lakukan evakuasi sementara ke lokasi yang aman yaitu di Paroki St. Petrus Rasul," ungkap Imanuel

Proses evakuasi ini l, kata Lurah TDM dilakukan agar mengantisipasi adanya longsor susulan.

Baca juga: Pemkab Kupang Bantu Anakan Kurma dan Benih Kacang Ijo Buat Pengelola Masjid dan Mushola

Untuk penanganan selanjutnya akan diatur oleh BPBD dan Dinas Sosial Kota Kupang, pihak kelurahan hanya bersifat koordinasi.

"Proses tindakan evakuasi ini kamai lakukan untuk mengantisipasi bencana longsor susulan. Namun secara tehknis nanti diatur oleh BPBD dan Dinas Sosial Kota Kupang, kami hanya bersifat koordinasi saja," jelasnya

Lanjutnya, secara teknis dan penanggulangan bagian konsumsi akan diatur oleh dinas terkait.

Ia mengungkapkan, dari pihak pemerintah kelurahan selalu berikan imbauan agar masyarakat jangan bangun perumahan di bagian tepi sungai. Karena atas pertimbangan di musim penghujan dengan curah hujan yang besar dapat terjadi longsor atau banjir.

"Kami berkewajiban melakukan edukasi dan sosialisasi terkait dengan dampak bencana, ketika seseorang warga yang membangun rumahnya di tepi sungai," tegasnya

Ia mengatakan bahwa, terkait dengan curah hujan yang masih ada ini, kemungkinan akan terjadi lagi longsor susulan.

"Longsor susulan dilokasi tersebut dapat terjadi, seperti analisa dari BMKG bahwa, hujan deras akan terjadi pada bulan februari, sedangkan ini masih bulan januari, maka atas pertimbangan ini kami lakukan evakuasi warga ke tempat aman," tukasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved