Timor Leste

Jumlah Kasus Corona Dunia Tembus 75 Juta,India Terbanyak, Timor Leste Paling Sedikit?

Jumlah Kasus Corona Dunia Tembus 75 Juta,India Terbanyak, Timor Leste Paling Sedikit? dan Negara AS Banyak Kasus.

Editor: Gordy Donofan
Kompas.com/Shutterstock/Petovarga
Ilustrasi Covid-19 

Jumlah Kasus Corona Dunia Tembus 75 Juta,India Terbanyak, Timor Leste Paling Sedikit?

POS-KUPANG.COM -- Jumlah Kasus Corona Dunia Tembus 75 Juta,India Terbanyak, Timor Leste Paling Sedikit?

Kasus konfimasi Covid-19 di seluruh dunia sudah menembus angka 75 juta, berdasarkan data Reuters.

Di tengah lonjakan kasus Covid-19, beberapa negara sudah mulai menjalankan program vaksinasi kepada warga negaranya.

Baca juga: Keputusan Presiden Amerika Serikat Joe Biden Soal Kebijakan Luar Negeri, Stop Dukung Arab Saudi?

Baca juga: Arema FC Babak Belur, Tak Bisa Hitung Kerugian Klub Akibat Kompetisi Liga 1 2020 Dihentikan INFO

Baca juga: Perut Buncit Istri Arya Saloka Disorot! Diam-diam Putri Anne Hamil Anak Kedua? Sang Kakak Ikut Jawab

Inggris menjadi negara Barat pertama yang memulai program vaksinasi.

Negara itu menggunakan vaksin Covid-19 yang dikembangkan oleh Pfizer dan BioNtech.

Dilansir dari Kontan, Inggris diikuti oleh Amerika Serikat (AS) yang sudah menyetujui penggunaan vaksin buatan Moderna.

Dalam sebulan terakhir ada lonjakan kasus Covid-19, mencapai 18,65 juta kasus baru dalam sebulan, dan mencatat rekor baru untuk jumlah kasus bulanan.

Benua Eropa tetap menjadi kawasan dengan kasus infeksi terbanyak, yakni 21,6 juta kasus.

Kawasan itu diikuti Amerika Utara dengan 17,9 juta kasus positif corona, Amerika Latin dengan 14,5 juta kasus, dan Asia dengan 13 juta kasus corona.

Di Eropa, satu juta kasus baru tercatat hanya dalam lima hari, dengan Rusia dan Prancis melaporkan lebih dari 2 juta kasus sejak wabah virus corona dimulai.

Inggris dan Italia masing-masing memiliki sekitar 1,9 juta kasus positif corona.

Amerika Serikat menjadi negara pertama di dunia yang mencatat lebih dari 300.000 kematian akibat corona pada hari Senin lalu.

AS melaporkan lebih dari 2.500 kematian setiap hari, menurut analisis data Reuters dari tujuh hari sebelumnya.

Rumah sakit di seluruh Amerika Serikat telah mulai memberikan suntikan pertama vaksin Pfizer-BioNtech.

Amerika Serikat tetap menjadi negara dengan kasus corona terbanyak yakni lebih dari 17 juta sejak wabah dimulai, dan diikuti oleh India dan Brasil.

Dengan hanya menyumbang 4% populasi dunia, Amerika Serikat memiliki sekitar 23% dari semua kasus corona global.

Brasil mencatat rekor satu hari dari 70.000 kasus baru pada hari Rabu lalu, bergabung dengan Amerika Serikat dan India sebagai satu-satunya negara yang telah melaporkan lebih dari 7 juta total infeksi corona.

Dengan hampir 180.000 kematian yang dikonfirmasi, negara Amerika Selatan memiliki jumlah kematian tertinggi kedua di dunia akibat wabah corona.

Kemarin, India melampaui 10 juta kasus infeksi virus corona. Dengan demikian, AS dan India adalah dua negara yang memiliki jumlah kasus Covid-19 di atas 10 juta kasus.

India sudah bersiap mengirimkan 600 juta dosis vaksin corona kepada orang-orang yang paling rentan dalam enam hingga delapan bulan ke depan.

Penggunaan vaksin Moderna disetujui

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) memberikan otorisasi penggunaan darurat (EUA) untuk vaksin virus corona dari Moderna Inc.

Mengutip Reuters, Sabtu (19/12), FDA mengumumkan otorisasi sehari setelah panel ahli dari luar lembaga tersebut mendukung penggunaannya, dan sepekan setelah FDA memberikan otorisasi penggunaan darurat bagi vaksin Pfizer dan mitranya BioNTech SE.

Vaksin dari Pfizer dan BioNTech, yang didasarkan pada teknologi serupa, telah dikirim ke ribuan petugas kesehatan AS minggu ini dalam peluncuran besar-besaran di seluruh negeri. 

Suntikan Moderna diharapkan akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.

"Dengan ketersediaan dua vaksin sekarang untuk pencegahan Covid-19, FDA telah mengambil langkah penting lainnya dalam memerangi pandemi global yang menyebabkan banyak sekali rawat inap dan kematian di Amerika Serikat setiap hari," kata Komisaris FDA Stephen M. Hahn, MD, dalam keterangannya.

Kecepatan pengembangan vaksin adalah kesuksesan ilmiah yang menakjubkan, meskipun ada beberapa keraguan di antara masyarakat.

Vaksin asal perusahaan farmasi Amerika Serikat, Moderna (JOEL SAGET / AFP)
"Harapan saya adalah semua orang Amerika akan melindungi diri mereka sendiri dengan mendapatkan vaksinasi ketika vaksin tersedia bagi mereka. Begitulah cara negara kita akan mulai sembuh dan bergerak maju," kata ilmuwan penyakit menular AS Anthony Fauci dalam sebuah pernyataan.

Moderna mengatakan pihaknya bermaksud untuk mengajukan lisensi penuh AS pada tahun 2021.

Keputusan FDA menandai otorisasi pengaturan pertama di dunia untuk vaksin Moderna dan validasi teknologi messenger RNA-nya. Itu terjadi kurang dari setahun setelah kasus Covid-19 pertama diidentifikasi di Amerika Serikat.

Perusahaan bioteknologi telah bekerja dengan pemerintah AS untuk mempersiapkan distribusi 5,9 juta dosis vaksin paling cepat akhir pekan ini. 

Keputusan FDA didasarkan pada hasil studi tahap akhir terhadap 30.000 sukarelawan yang menemukan bahwa vaksin tersebut hampir 95% efektif dalam mencegah penyakit akibat Covid-19 tanpa masalah keamanan yang serius.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul https://www.tribunnewswiki.com/2020/12/20/kasus-covid-19-global-tembus-75-juta-kasus-as-dan-india-jadi-yang-terbanyak?page=all

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved