Bencinya Iran Pada Trump, Tak Jadi Presiden AS Lagi Tapi Trump Masih Jadi Sasaran Utama Balas Dendam

Bencinya Iran Pada Trump, Tak Jadi Presiden AS Lagi Tapi Trump Masih Jadi Sasaran Utama Balas Dendam Jadi Terkuak Karena Bukti Ini

Editor: Hermina Pello
zoom-inlihat foto Bencinya Iran Pada Trump, Tak Jadi Presiden AS Lagi Tapi Trump Masih Jadi Sasaran Utama Balas Dendam
intisari.grid.id
Donald Trump dan Presiden Iran Hassan Rouhani. Bencinya Iran Pada Trump, Tak Jadi Presiden AS Lagi Tapi Trump Masih Jadi Sasaran Utama Balas Dendam

Donald Trump dan Qasem Soleimani.
Twitter sendiri telah menangguhkan akun kecil yang pertama kali men-tweet gambar tersebut.

Namun benarkah ancaman itu?

Seorang juru bicara mengatakan kepada Reuters bahwa akun @khamenei_site adalah palsu dan melanggar manipulasi platform Twitter dan kebijakan spam.

Namun, postingan tersebut juga di-retweet oleh akun Twitter Farsi Ayatollah Khamenei yang jauh lebih besar dengan lebih dari 300.000 pengikut.

Sejak itu, tweet itu menghilang dari akun tersebut.

Dalam tweet, yang ditulis dalam bahasa Farsi, kata "balas dendam" berwarna merah dan sisa posting mengatakan: "Pembunuh Soleimani dan dia yang memerintahkannya harus membayar".

Di situs resmi Ayatollah Khomeini, gambar tersebut diposting secara mencolok.

Teks yang menyertainya mengutip komentar yang dibuatnya pada 16 Desember, sekali lagi bersumpah akan membalas dendam "kapan saja".

Twitter telah didesak untuk bertindak setelah beberapa pengguna menunjukkan apa yang mereka lihat sebagai inkonsistensi pelarangan Trump, tetapi tidak terhadap pemimpin Iran.

Diketahui bersama Twitter menutup akun Trump yang sangat berpengaruh awal bulan ini.

Ini setelah dia mengunggah postingan yang secara luas dianggap mendorong kekerasan yang membanjiri Capitol AS.

"Kenapa psikopat yang kejam ini dapat secara terbuka menyerukan pembunuhan mantan presiden AS, dan tidak dikeluarkan dari Twitter?" salah satu pengguna menulis dalam bahasa Inggris.

"Trump dilarang tapi ini tidak apa-apa. Apakah ini lelucon?" tulis pengguna lain.

Tweet Iran mengacu pada Jenderal Soleimani, yang dibunuh oleh pesawat tak berawak AS di Baghdad setahun lalu.

Di mana serangan itu diperintahkan langsung oleh Trump yang bertindak sebagai Panglima Tertinggi.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved