Tuan Guru Bajang

Tuan Guru Bajang Singgung Warga Thionghoa, Pastor dan Pecalang Hindu du NTB, Sebut Esensi Toleransi

Tuan Guru Bajang Singgung Warga Thionghoa, Pastor hingga Pecalang Nusa Tenggara Barat, Indahnya Toleransi

Editor: Hasyim Ashari
Instagram/Tuan Guru Bajang
Tuan Guru Bajang Singgung Warga Thionghoa, Pastor dan Pecalang Hindu du NTB, Sebut Esensi Toleransi 

Tuan Guru Bajang Singgung Warga Thionghoa, Pastor hingga Pecalang Nusa Tenggara Barat, Indahnya Toleransi   

POS-KUPANG.COM - Gubernur Nusa Tenggara Barat ( NTB) Tuan Guru Bajang Zainul Majdi menceritakan toleransi agama dan persatuan di provinsi yang dipimpinnya.

Meski mayoritas penduduk beragama Islam, tetapi tak sedikit pula pemeluk agama lain di NTB, seperti Kristen dan Hindu.

Tuan Guru Bajang menceritakan, pada tahun 2016, NTB menjadi tuan rumah acara Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional.

Acara tersebut turut dihadiri Presiden Joko Widodo.

"Yang menarik adalah ketika NTB ditetapkan sebagai tuan rumah, dimulai persiapan-persiapan," kata Tuan Guru Bajang saat menjadi pembicara acara "Top 10 Oustanding People" di Jakarta, Jumat (11/5/2018) malam.

Dalam persiapan tersebut, seluruh komponen masyarakat di NTB menyampaikan keinginannya untuk membantu.

Tuan Guru Bajang menuturkan, masyarakat secara nyata berkontribusi agar NTB sukses menjadi tuan rumah MTQ.

"Pastor-pastor menyampaikan surat ke saya, isinya "Tuan Guru, apa yang bisa kami umat Kristiani bantu?"," ujarnya. 

Selain itu, warga Tionghoa juga menyumbangkan 1.000 buah lampion untuk menghiasi langit kota Mataram.

Uniknya, lanjut dia, lampion-lampion tersebut dihiasi tulisan Asmaul Husna.

"Pecalang-pecalang Hindu juga. Semua merasa ini event kami semua di NTB," kata Tuan Guru Bajang

Ia mengungkapkan, dari contoh tersebut dapat disimpulkan bahwa toleransi dan perdamaian merupakan hal yang sangat nyaman.

Mengutip sang guru ketika belajar di Kairo, Mesir, ia menjelaskan, manusia mengharapkan tiga hal di dunia ini, yaitu kedamaian, kesejahteraan, dan keadilan.

"Ketika yang pertama tidak terwujud, maka yang dua itu terasa hambar," ujarnya. 

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved