Akses Transportasi Empat Desa di Ende Lumpuh Total, Vinsen Minta PUPR dan BPBD Segera Tangani

Kondisi akses transportasi empat desa di Ende lumpuh total, Vinsen minta PUPR dan BPBD segera tangani

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
VINSEN SANGU UNTUK POS-KUPANG.COM
Salah satu titik longsor di jalan Kecamatan Lepembusukelisoke, Minggu (17/1/2021) 

Kondisi akses transportasi empat desa di Ende lumpuh total, Vinsen minta PUPR dan BPBD segera tangani

POS-KUPANG.COM | ENDE - Akses transportasi yang menghubungkan empat desa di Kabupaten Ende lumpuh total akibat longsor, Minggu (17/1/2021).

Empat desa tersebut antara lain, Tani Woda, Desa Detu Ara, Ratu Jeja di Kecamatan Lepembusukelisoke hingga ke Tiwu Sora Kecamatan Kota Baru.

Longsor terjadi sekitar pukul 14.00 Wita pasca hujan lebat hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Lepembusukelisoke dan Kota Baru sejak Minggu (17/1/2021) dini hari.

Baca juga: Gara-Gara BLT Covid-19, Warga Desa Kalikur Adukan Mantan Penjabat Kades di Polres Lembata 

Titik longsor, salah satunya, di Tani Woda kampung Nua Baru. Longsoran berupa tanah, bebatuan, pohon, menutupi badan jalan dan membuat badan jalan rusak parah.

Kondisi ini menghambat arus transportasi  baik roda empat maupun roda dua. Warga kesulitan membersihkan material longsor secara manual. Hingga berita ini diturunkan, belum ada penanganan dari instansi terkait.

Yanto Woda (26) warga Detu Ara, longsor terjadi sekitar pukul 14.00 Wita. Beruntung tidak ada korban luka-luka dan korban jiwa akibat kejadian tersebut.

Baca juga: Puji Tuhan ! 2 Warga Karantina Terpusat Sehat dan Dipulangkan Satgas Covid-19

Dia berharap instansi terkait yakni Dinas PUPR dan BPBD Kabupaten Ende sesegera mungkin membersihkan material longsong, karena menghambat aktivitas warga. 

Vinsen Sanggu Sebut Dua Tahun Terakhir Kurang Diperhatikan 

Anggota DPRD Ende, Vinsen Sangu, kepada POS-KUPANG.COM, Senin (18/1/2021), menuturkan, ruas jalan dari Nduaria Kecamatan Moni - Kecamatan Lepembusukelisoke - Kecamatan Kota Baru merupakan jalur paralel yang dalam dua tahun terakhir ini kurang mendapat perhatian.

Menurutnya, jalur tersebut merupakan jalur strategis yang menghubungkan antar kecamatan di lingkar luar paling utara dan paling selatan Kabupaten Ende.

"Memang dua tahun terakhir ini belum disentuh sama sekali, kecuali pembersihan biasa. Dan tentu masyarakat sangat kesulitan dengan kondisi saat ini," ungkapnya.

Vinsen menyebut, saat ini ada sekitar lima titik di jalur strategis tersebut yang tertutup longsor. "Jadi kita minta BPBD dan PUPR untuk, pertama, membersihkan material longsor," ungkapnya.

Vinsen juga meminta agar Dinas PUPR menempatkan alat berat di dua atau tiga titik sepanjang jalur tersebut, agar ketika terjadi longsoran bisa langsung ditangani.

Menurutnya, jalur tersebut, ke depan harus diperhatikan secara serius oleh Pemerintah Kabupaten Ende. "Sehingga akses pendidikan, ekonomi, kesehatan tidak terhambat," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oris Goti)

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved