Komodo Gigit Balita Hingga Pergelangan Tangan Putus, Begini Kronologisnya
Balita bernama Febianto menjadi 'santapan' Komodo saat asyik bermain di teras rumah panggung miliknya orangtuanya.
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
"Ibu korban histeris dan berteriak, sehingga warga pun banyak yang datang Komodo itu lari," paparnya.
Komodo yang lari sempat membawa tangan kiri korban dan selanjutnya ditemukan warga.
"Tangan korban sudah dikuburkan, mau disambung kembali ke tangan korban, tapi takutnya infeksi," jelasnya.
Tidak hanya pergelangan tangan kiri yang putus, korban juga mengalami sejumlah luka cukup serius pada bagian kepala kiri, wajah dan luka di kaki kanan.
"Komodo langsung lari dan dikejar warga, tidak dapat tapi sempat dipukuli warga," jelasnya.
Usai kejadian, korban langsung dibawa ke Pustu Desa Komodo dan selanjutnya dilarikan ke Labuan Bajo menggunakan kapal nelayan.
Tiba di Pelabuhan Pelni Labuan Bajo sekitar pukul 15.00 Wita, korban langsung mendapatkan pelayanan di UGD RS Siloam Labuan Bajo.
"Saat ini korban dalam penanganan, jam 7 malam ini katanya akan menjalani operasi," jelasnya.
Atas kejadian tersebut, menurut Ismail pihak Balai Taman Nasional Komodo (TNK) harus bertanggung jawab terkait kejadian tersebut.
Ismail pun berharap agar Balai TNK membangun pagar pembatas sejauh 1 kilometer sehingga pemukiman warga aman dari serangan Komodo.
"Jadi setahu kami masyarakat di sana terlindungi, tidak saja komodo yang terlindungi," katanya.
Kejadian tersebut, kata Ismail, bukan kejadian pertama konflik antara Komodo dan warga.
Sehingga pagar pembatas yang dibutuhkan warga sehingga tidak ada korban jiwa lagi sangat penting untuk dibangun.
"Jadi selama ini sudah 5 kali warga digigit komodo, ada satu yang mati dan korban gigitan paling parah itu kali ini," urainya.
Kejadian tersebut juga disayangkan oleh piha keluarga korban, Ihsan Abdul Amir (26).