News
Buntut Pesta Tak Pakai Masker,Pimpinan DPR & Ahli Epidemiologi Sebut Raffi Ahmad Tak Patut Dicontoh
Buntut Pesta Tak Pakai Masker,Pimpinan DPR & Ahli Epidemiologi Sebut Raffi Ahmad Tak Patut Dicontoh
Buntut Pesta Tak Pakai Masker,Pimpinan DPR & Ahli Epidemiologi Sebut Raffi Ahmad Tak Patut Dicontoh
POS-KUPANG.COM- Artis Raffi Ahmad jadi bahan pembicaraan usai kepergok pesta tak pakai masker. Padahal suami Nagita Slavina itu baru usai divaksin covid-19 bersama Presiden Jokowi.
Kini sahabat Ruben Onsu dan Ivan Gunawan itu harus menerima akibatnya.
Selain dikecam publik dan dilaporkan sebuah ormas dan pengacara publik, David Tobing, tindakan Raffi Ahmad juga dikecam Wakil Ketu DPR, Azis Syamsuddin dan Istana Negara.
Perilaku Raffi Ahmad juga disoroti ahli epidemiologi Universitas Airlangga, Windhu Purnomo
Azis Syamsuddin dan Windhu Purnomo menilai perilaku Raffi Ahmad sanga tidak terpuji dan tidak patut untuk dicontoh.
Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin di Jakarta, Sabtu (16/1/2021), menyesalkan adanya publik figur yang melanggar protokol kesehatan setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19.
Baca juga: Terancam Penjara, Raffi Ahmad Tak Hanya Digugat David Tobing, Tapi Dilaporkan Pekat IB ke Polisi
Azis menilai perilaku tersebut sangat tidak terpuji dan tidak patut dijadikan contoh.
"Sangat tidak terpuji, baik figur publik maupun masyarakat secara luas patut menjadi contoh yang baik dalam penerapan protokol kesehatan. Terlebih sesudah mendapatkan kesempatan didahulukan dalam proses vaksinasi ini, Protokol kesehatan tetap wajib dijalankan," kata Azis.
Sebelumnya, banyaknya pemberitaan menyebut aksi Raffi Ahmad yang justru keluyuran dan mendatangi acara pesta tanpa masker sesudah divaksinasi di Istana Negara.
Pihak Istana pun turut menegur tindakan tersebut.
"Ini menjadi contoh yang tidak patut ditiru pasca mendapatkan vaksinasi Covid-19. Sekaligus, saya ingatkan, bahwa yang berhasil divaksinasi tahap awal mendapatkan kesempatan mulia atas hak jutaan masyarakat. Tolong jaga amanah tersebut dalam mensukseskan program Vaksinasi Covid-19 Nasional ini sesuai dengan cara yang tepat, protokol kesehatan merupakan salah satu unsur terpenting," ucap Azis.
Menyikapi permintaan maaf oleh Raffi Ahmad kepada presiden, politikus Partai Golkar ini mengapresiasi sikap tersebut serta mengharapkan agar hal serupa tidak terulang kembali.
Permintaan maaf tersebut dinilai perlu juga ditujukan kepada masyarakat yang sudah sempat memberikan kepercayaan kepadanya.
Baca juga: Sahabat Dikecam Se-Indonesia, Baim Wong Malah Lakukan Ini ke Raffi Ahmad, Air Susu Dibalas Air Tuba?
"Bagus kalau sudah menyadari kesalahan. Semoga masyarakat juga dapat memaafkannya. Selanjutnya, ini menjadi pelajaran akan pentingnya tetap menjalankan protokol kesehatan sekalipun sudah di vaksinasi Covid-19. Hal ini perlu digarisbawahi," ujarnya.
Lebih lanjut ia mengharapkan momentum vaksinasi Covid-19 secara nasional ini dapat ditanggapi dan disukseskan secara positif, agar terbentuk narasi yang konstruktif di masyarakat.
Dia juga mengharapkan peran para teladan di masyarakat dalam mensosialisasikan vaksin sesuai dengan fakta dan mekanisme yang ada, agar tidak terjadi penyebaran hoax di masyarakat.
"DPR mengharapkan para teladan, tokoh agama serta kaum intelektual dalam masyarakat dapat konstruktif dan positif dalam mensosialisasikan program vaksinasi nasional sesuai fakta dan mekanisme yang ada. Peredaran hoax maupun pemikiran konspirasi yang tidak mendasar harus ditolak," pungkasnya.
Cek CCTV
Kepolisian RI menyampaikan telah mendatangi langsung lokasi yang diduga menjadi tempat selebriti berpesta di kediaman seorang pengusaha di daerah Mampang, Jakarta Selatan.
Kapolsek Mampang Prapatan Kompol Sujarwo menyampaikan rumah yang menjadi tempat pesta para selebriti memang terbilang cukup besar. Pesta itu diduga digelar di aula di rumah tersebut.
"Kami peroleh keterangan dari rumah sebelah. Rumahnya cukup besar ya bisa memuat 300 orang sampai 400 orang. Ada aulanya," kata Sujarwo.
Ia menuturkan acara tersebut digelar pada pukul 20.30 WIB pada Rabu (13/1/2021).
Acara itu merupakan perayaan hari ulang tahun ke-67 dari pemilik rumah yang merupakan pengusaha.
Dijelaskan Sujarwo, seluruh peserta yang mengikuti acara disebutkan telah melaksanakan protokol kesehatan berupa pemeriksaan swab antigen. Hal itu diketahui dari keterangan saksi.
"Cuma keterangan beberapa saksi disitu melalui protokol kesehatan melalui swab antigen. Karena pada saat saya ke kantornya untuk klarifikasi di swab antigen juga," ujarnya.
Namun pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan di acara tersebut.
Baca juga: Rocky Gerung Singgung Maaf Raffi Ahmad & Habib Rizieq Shihab Desak Proses Hukum Suami Nagita Slavina
"Kami tetap lakukan upaya penyelidikan apakah nanti ditemui pelanggaran protokol kesehatan nanti kami masih lakukan pendalaman terlebih dahulu. Memang disitu ada yang nyanyi ada yang joget. Kalau saya perhatikan tempat yang joget itu luas ya kaya aula," ujarnya.
Polisi kata Kapolsek juga terus mencari rekaman CCTV di sekitar lokasi kediaman yang menjadi tempat pesta selebriti yang dihadiri oleh artis Raffi Ahmad.
"Ya betul kami masih mengumpulkan karena disitu tidak ada CCTV. Kan kami masih butuh CCTV untuk mendukung," kata Kapolsek.
Ia menyampaikan penyidik telah memeriksa sejumlah saksi terkait kasus tersebut. Menurut dia, pihak keamanan setempat menyebutkan kegiatan itu telah melalui protokol kesehatan.
"Dari keterangan saksi si satpam bilang memang melalui ada protokol kesehatan swab antigen. Kami tadi minta bukti-bukti pendukung karena pada saat kami ke sana kami pun di swab antigen. Kami masih pendalaman kita hubungkan dengan bukti-bukti pendukung," jelasnya.
Epidemiolog Universitas Airlangga (Unair) Windhu Purnomo menyesalkan, sikap artis Raffi Ahmad yang melakukan kumpul-kumpul tanpa masker pasca divaksinasi Covid-19 perdana bersama Presiden Jokowi.
Ia mengatakan, seseorang yang telah divaskin baru terbentuk antibody-nya setelah 7-14 hari dari suntikan vaksin dosis kedua.
"Jangan seperti Raffi Ahmad paginya disuntik malamnya sudah bergerombol bersama teman-temannya tanpa 3M, itu salah," ujar Windhu saat dihubungi Tribun.
Menurutnya, apa yang dilakukan publik figur Raffi Ahmad dikhawatirkan memiliki dampak yang luas di masyarakat.
"Mungkin saja dia (Raffi Ahmad) tertular dari temannya meski sudah divaksin. Nanti orang menganggap misalnya Raffi Ahmad ternyata postif, orang-orang bilang loh vaksin tidak manjur," ungkapnya.
Untuk itu, diharapkan pemerintah terus melakukan edukasi yang lebih masif kepada masyarakat, agar peristiwa tersebut tidak terulang.
"Pemerintah harus lebih mengedukasi lagi ke masyarakat, karena keliru itu. Setelah divaksin langsung kebal (Covid-19), bukan begitu. Tetap harus protokol kesehatan," tutur Windhu.
Ia menerangkan, hasil efikasi vaskin Covid-19 Sinovac belum memberikan bukti bahwa vaksin tersebut mampu melindungi orang dari terinfeksi virus corona.
Windhu melanjutkan dari hasil efikasi yang diumumkan BPOM lalu, vaksin tersebut mampu memberikan perlindungan agar jika terinfeksi maka sakitnya tidak menjadi parah.
"Orang yang divaksin belum ada bukti bahwa tidak bisa tertular. Sekarang antibody belum bisa mencapai mukosa hidung dan tenggorokan. Antibody (vaksin Sinova sudah melindungi paru-paru. Jadi kalau terinfeksi tidak memiliki gejala bahkan terhindar dari gejala berat artinya terlindungi dari sakit," jelas Windhu.
"Belum ada bukti sudah divaksin tidak tertular. Orang divaksin mungkin saja kemasukan virus tapi tidak membuat dia sakit," sambungnya.(Tribun Network/den/igm/rin/wly)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pesta Usai Disuntik Vaksin Berbuntut Panjang, Raffi Ahmad Diminta Tak ke Luar Rumah Selama 30 Hari, https://www.tribunnews.com/nasional/2021/01/16/pesta-usai-disuntik-vaksin-berbuntut-panjang-raffi-ahmad-diminta-tak-ke-luar-rumah-selama-30-hari?page=all
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina