Laut Cina Selatan
Update Terbaru Laut Cina Selatan, Memanas Hingga Siap Berperang? Simak Suasana Mengejutkan Ini
Update Terbaru Laut Cina Selatan, Memanas Hingga Siap Berperang? Simak Suasana Mengejutkan Ini
POS-KUPANG.COM - Update Terbaru Laut Cina Selatan, Memanas Hingga Siap Berperang? Simak Suasana Mengejutkan Ini
Kawasan Laut China Selatan (LCS) memanas.
Itu terjadi ketika Amerika Serikat (AS) mengirimkan dua kapal induk ke Laut China Selatan pada saat yang sama China tengah menggelar latihan militer di wilayah laut sengketa tersebut.
Baca juga: Negara Ini Klaim Corona Muncul Pertama Kali, Bukan di Wuhan, Sempat Bocor ke Publik?
Baca juga: Jarang Diketahui Publik dan Terkesan Tertutup, Ternyata Ini Sosok Istri dan Anak Syekh Ali Jaber
Baca juga: PERTAHANAN Indonesia Jebol,Kapal Survei China Menyusup Hingga Selat Sunda,Said Didu Ingatkan Prabowo
Kapal USS Ronald Reagan dan USS Nimitz berada di wilayah itu mulai Sabtu (4/7/2020).
"Tujuannya adalah untuk memberikan sinyalemen yang jelas kepada rekan dan sekutu kami, kami berkomitmen pada keamanan dan stabilitas kawasan," kata Laksamana Muda George M Wikoff.
Ia menambahkan pengiriman dua kapal induk itu bukanlah respons terhadap tindakan China, yang dikritik Pentagon sebagai upaya kontraproduktif dalam meredakan ketegangan dan menjaga stabilitas.
Wikoff tidak memberikan keterangan rinci soal lokasi kapal-kapal induk AS itu akan menggelar latihan.
Wall Street Journal melaporkan latihan tersebut akan dijalankan oleh dua kapal induk, empat kapal perang, dan sejumlah jet tempur.
China justru menyebut AS adalah pihak yang mestinya disalahkan atas peningkatan ketegangan di kawasan itu.
China mengumumkan pada pekan lalu, Beijing telah menjadwalkan latihan militer mulai 1 Juli dekat Kepulauan Paracel, wilayah yang diklaim oleh China dan Vietnam.
Vietnam dan Filipina sebelumnya juga telah melayangkan kritik atas rencana latihan itu.
Menurut kedua negara tersebut tindakan China dapat memperburuk keadaan serta berdampak pada hubungan Beijing
dengan negara-negara tetangganya.
Dalam sengketa itu, AS menuduh China mempersempit Laut China Selatan dan mencoba mengintimidasi negara-negara di kawasan sekitar yang mungkin ingin mengeksplorasi gas dan minyak di lokasi bersangkutan.
China mengklaim 90 persen Laut China Selatan, wilayah yang berpotensi kaya akan sumber daya energi,
namun Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina Taiwan, dan Vietnam juga mengklaim bagian mereka di
tempat tersebut.
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) menyatakan keprihatinan latihan militer yang
dilakukan China di Laut China Selatan.
"Menjalankan latihan militer di wilayah yang disengketakan di Laut China Selatan itu kontraproduktif bagi upaya meredakan ketegangan dan memelihara stabilitas,"
kata Pentagon dalam sebuah pernyataan.