Waspada! Positif Rapid Antingen Sudah Hampir 70 Persen ke Gejala Covid-19
orang yang positif rapid antigen sudah bisa menunjukkan kepastian kurang lebih 70 persen ke arah Covid-19.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Rosalina Woso
Waspada! Positif Rapid Antingen Sudah Hampir 70 Persen ke Gejala Covid-19
POS KUPANG.COM| ATAMBUA--Masyarakat Kabupaten Belu dihimbau agar tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan yaitu, menjaga jarak, menggunakan makser dan mencuci tangan pakai sabun.
Memperhatikan jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Belu yang kian bertambah menunjukkan Covid-19 sudah berada di sekitar kita dan bisa menyerang kita kapan saja. Data gugus tugas Kabupaten Belu, per 10 Januari 2021 menunjukkan, orang yang status Kontak Erat mencapai 441 orang, 404 selesai pemantauan dan 37 orang dalam pemantauan.
Orang yang status Suspek sebanyak 91 orang, 84 selesai pemantauan dan 7 orang dalam pemantaua. Status Terkonfirmasi 63 orang, 60 dinyatakan sembuh dan 3 orang masih dirawat. Sementara status Probable satu orang.
Dalam kondisi demikian, orang yang positif rapid antigen juga bertambah sehingga mereka ke rumah sakit untuk dirawat. Tetapi karena ruangan terbatas, pasien tidak bisa dilayani semua dan diarahkan ke rumah sakit second line yang ada di Kabupaten Belu.
Meningkatkatnya jumlah orang yang positif rapid antigen sesungguhnya memberikan warning bahwa gejala Covid-19 sudah ada. Buktinya, satu pasien yang berstatus Suspek meninggal dunia, Selasa (12/1/2021) malam.
Lima hari sebelumnya, satu pasien Covid-19 juga meninggal dunia. Total pasien Covid-19 yang meninggal dunia sampai keadaan, Rabu (13/1/2021) sebanyak dua orang.
Walaupun masih dua orang yang meninggal dunia, masyarakat jangan lengah. Sebab di sisi lain, data orang yang status Suspek tergolong tinggi dan orang yang positif rapid antigen semakin bertambah tiap hari hingga IGD RSUD Atambua dan tiga puskesmas ditutup sementara.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Belu, Florianus Nahak saat ditemui wartawan, Rabu (13/1/2021) mengatakan, pasien yang meninggal Selasa malam adalah pasien Covid-19 berstatus Suspek.
Terkait penutupan IDG RSUD Atambua dan tiga puskesmas, Flori menjelaskan, kebijakan tersebut sebagai upaya pencegahan penyebaran virus dan menjaga kesehatan tenaga medis karena sudah banyak tenaga medis yang positif rapid antigen.
Sesuai uji klinis, orang yang positif rapid antigen sudah bisa menunjukkan kepastian kurang lebih 70 persen ke arah Covid-19.
"Rapid antigen sendiri itu sudah bisa menunjukan kepastian kurang lebih 70 persen gejala Covid-19. Oleh karena itu, patuhi protokol kesehatan", ungkap Flori.
"Oleh karena tiga puskesmas ditutup sehingga tidak terjadi kontak yang lebih luas bagi sesama tenaga kesehatan atau masyarakat. Pemerintah mengarahkan tenaga kesehatan untuk karantina sehingga pelayanan di puskesmas ditutup karena mereka juga sudah kontak dengan sesama petugas", sambungnya
Flori mengaku, dirinya termasuk salah satu orang yang kontak erat dengan banyak petugas karena berkaitan dengan tugas. Ia harus menyelesaikan SPJ dari semua puskesmas di Kabupaten Belu.
"Saya termasuk salah satu yang kontak erat dengan banyak petugas karena harus menyelesaikan SPJ dari semua petugas kesehatan. Tapi yah, Tuhan masih sayang kita. Memang gejala lemas itu ada tetapi sampai dengan deman tinggi itu belum", ujar Flori.