Info Kesehatan
Kenali Waruga Minahasa, Penyakit Pemicu Kematian Ratusan Ribu Orang yang Ditakuti Penjajah Belanda
makam di atas tanah yang secara tradisional digunakan oleh orang Minahasa di Sulawesi Utara, Indonesia.
Waruga terkadang digunakan untuk menyimpan lebih dari satu mayat.
Kapasitas maksimal Waruga sekitar 12 orang, biasanya dari satu keluarga.
Ada sekitar 370 Waruga di Rap-Rap (15), Airmadidi Bawah (211) dan Sawangan, Sulawesi Utara (144).
Objek wisata ini tercatat sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO sejak tahun 1995 di taman purbakala waruga di Sawangan, sekitar 40 Km dari kota Manado.
Di pintu masuk situs terdapat relief dinding yang menceritakan tentang cara membuat Waruga dan cara penggunaannya.
Belanda melarang penggunaan waruga pada abad ke-19 dan Minahasa mulai membuat peti mati untuk menguburkan orang mati karena takut akan wabah penyakit (tifus dan kolera).
Ketakutan ini sebenernya terasa wajar. Sebab kolera pernah mewabah dan menimbulkan banyak korban jiwa.
Wabah Kolera pada tahun 1820 berasal dari India kemudian menyebar ke kampir ke seluruh negara Asia termasuk Indonesia.
Ratusan ribu orang tewas akibat wabah Kolera termasuk banyak tentara Inggris sehingga menarik perhatian masyarakat Eropa. Tercatat lebih dari 100.000 mortalitas di Asia akibat wabah Kolera.
Baca juga: Satgas Penanganan Covid-19 Sumba Timur Kirim 45 Swab ke Kupang
Baca juga: 5 Cara Praktis untuk Mengeluarkan Suban dari Kulit Tubuh, Anda Coba Cara yang Mana ?
Baca juga: Moms, Ada 5 Trik Dari Ahli untuk Optimalkan Tumbuh Kembang Si Anak Usia 5 sampai 12 Tahun
Beberapa pihak memperkirakan di Bangkok, Thailand, kemungkinan terjadi 30.000 kematian akibat Wabah Kolera . Sementara itu di kota Semarang, diperkirakan 1.225 orang meninggal dunia.(*)