Blusukan Risma
Akhirnya Kemensos Bereaksi Usai Blusukan Tri Rismaharini Jadi Polemik, PDIP Malah Sebut Nama Jokowi
Kementerian Sosial akhinrya angkat bicara terkait blusukan yang dilakukan oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
POS KUPANG, COM - Beberapa hari menjadi perhatian dan polemik.
Kementerian Sosial akhinrya angkat bicara terkait blusukan yang dilakukan oleh Menteri Sosial, Tri Rismaharini.
Tri Rismaharini mencuri perhatian hingga menjadi trending topik sejak dua hari belakangan.
Mantan Wali Kota Surabaya yang kini bekerja sebagai Menteri Sosial itu dituding lebay.
Semua setelah dipicu video Tri Rismaharini saat menyambangi para gelandangan di jalan, atau istilahnya 'blusukan'.
Berbagai tanggapan akhirnya muncul, tak terkecuali dari Kemensos sendiri hingga PDIP yang akunnya pertama kali memviralkan aksi blusukan Mensos Risma.
Risma sendiri oleh pihak pemerintah DKI Jakarta sedang menjadi sorotan saat ini.
Terbukti dengan komentar menohok yang disampaikan oleh Pelaksana Harian Wali Kota Jakarta Pusat.
Irwandi menanggapi sikap blusukan Risma yang menjadi trending di media sosial.
Terutama hasil blusukan Risma di lokasi Sudirman-Thamrin yang hangat diperbincangkan.
Irwandi menegaskan, masalah gelandangan atau tunawisma bukan hanya ada di Jakarta, tetapi juga di seluruh kota besar di Indonesia.
"Saya bukan membela diri. Permasalahan tunawisma itu bukan di Jakarta saja. Ke Surabaya deh, di Medan, di Bandung. Ada enggak kota besar yang enggak ada manusiawi gerobak?" kata Irwandi, Selasa (5/1/2021).
Sementara itu, pihak lain misalnya Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta Mujiyono juga melemparkan komentar serupa.
Dia menilai, aksi blusukan Risma terlalu berlebihan.
"Jangan lebay saja, dikemas berlebihan norak jadinya. Yang dilakukan bu Risma termasuk kategori berlebihan," kata Mujiyono.
Sementara itu, pantauan TribunJatim.com di daftar topik trending hari ini, Kamis (7/1/2021), ditemukan lagi nama Risma yang menjadi trending di media sosial.
Risma kembali menjadi perbincangan dengan tagar namanya yang ditambahkan kalimat 'Ratu Drama'.
Bu Risma pun mendulang berbagai komentar lewat Twitter yang disampaikan oleh para warganet.
Kebanyakan komentar berisi polemik pro dan kontra pendapat tentang kinerja Tri Rismaharini di awal kepemimpinannya.
Sejumlah warganet menilai aksi blusukan Risma sebagai pencitraan yang tidak diperlukan dan tidak tepat sasaran.
Mereka meminta agar Risma dapat melakukan hal yang lebih signifikan dalam memperbaiki kesejahteraan rakyat Indonesia.
Selain itu, ada juga yang menilai blusukan Risma sebagai langkah awal sebelum maju ke Pilkada DKI Jakarta.
Kemensos Angkat Bicara
Aksi blusukan Risma yang mengundang polemik akhirnya ditanggapi pula oleh Kemensos.
Seperti dikutip dari Kompas.com, Kepala Biro Humas Kemensos Wiwit Widiansyah menjelaskan maksud dan tujuan blusukan Risma ke sejumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Menurut dia, blusukan itu dalam rangka menyasar program Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).
"Sasaran PPKS ini seperti gelandangan, pengemis, dan kelompok rentan lainnya," kata Wiwit melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021).
Ia melanjutkan, tujuan blusukan yang dilakukan Mensos adalah untuk melakukan pemetaan masalah sosial dan melihat langsung kebutuhan dari PPKS.
Hal ini, kata dia, diperlukan agar Kemensos dapat mencarikan solusi dari masalah-masalah yang dialami para PPKS.
"Agar dapat dicarikan solusinya secara komprehensif dan terkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan pemda terkait," kata dia.
Di media sosial, aksi blusukan Risma menuai polemik karena muncul dugaan adanya pengaturan atau setting sebelum dilakukan.
PDIP Pengunggah Video Viral Pertama Menanggapi
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, kegiatan blusukan Mensos Tri Rismaharini menunjukkan sikap seorang pemimpin yang menyatu dengan rakyat.
Menurut dia, tradisi menyapa masyarakat secara langsung mesti jadi bagian dari kultur kepemimpinan nasional.
"Tradisi blusukan ini juga dilakukan oleh Presiden Jokowi sebelumnya ketika beliau menjadi gubenur, sehingga ini harus menjadi bagian kultur kepemimpinan nasional kita, seorang pemimpin yang menyatu dengan rakyat," kata Hasto dalam keterangan tertulis, Selasa (5/1/2020), dikutip TribunJatim.com dari Tribunnews.com.
Hasto mengatakan, kegiatan blusukan sudah menjadi karakter kepemimpinan Risma sejak menjabat sebagai Wali Kota Surabaya.
Dalam pernyataannya, pihak PDI Perjuangan juga menyinggung soal gaya Jokowi.
Ia berpendapat, apa yang dilakukan Risma merupakan cara membangun harapan bahwa masyarakat miskin tidak merasa ditinggalkan oleh negara.
Ia pun menilai, kepemimpinan Risma terbukti mampu membawa kemajuan keberpihakan bagi rakyat kecil di Kota Surabaya.
"Bu Risma juga kan belum lama dilantik, jadi karakter kepemimpinan Bu Risma setiap kunjungan ke daerah itu turun dan menyapa rakyat khususnya mereka yang miskin yang terpinggirkan yang diperlakukan tidak adil," ujar dia.
Hasto menambahkan, kegiatan blusukan Risma sebagai Mensos tak hanya dilakukan di Jakarta.
Ia mencontohkan, Risma sempat berkunjung ke Ponorogo, Jawa Timur, untuk bertemu dengan para penyandang disabilitas pada akhir tahun 2020.
"Apa yang dilakukan Bu Risma merupakan pelaksanaan semangat konstitusi, di mana fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara, bagaimana negara hadir, bagaimana keadilan sosial ini dikedepankan," tegas Hasto.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Risma Dituding Lebay, Kemensos Jawab Polemik Blusukan, Bantah Settingan Pilgub, PDIP Singgung Jokowi
Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul Akhirnya Kemensos Bersuara Usai Blusukan Tri Rismaharini Jadi Polemik, PDIP Malah Sebut Nama Jokowi, https://sumsel.tribunnews.com/2021/01/07/akhirnya-kemensos-bersuara-usai-blusukan-tri-rismaharini-jadi-polemik-pdip-malah-sebut-nama-jokowi?page=4.