Kepala SMPK St. Yoseph Naikoten : Pertemuan Terbatas Siswa Harus Several Dimulai

Kepala SMPK St Yoseph Naikoten Kupang, Romo (Rm) Amance Oe Ninu, Pr mengatakan, siswa harus kembali mengikuti proses belajar tatap muka

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA/POS-KUPANG.COM
Kepala SMPK St. Yoseph Naikoten, Rm. Amandus F. Ninu, Pr. 

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Kepala SMPK St Yoseph Naikoten Kupang, Romo (Rm) Amance Oe Ninu, Pr mengatakan, siswa harus kembali mengikuti proses belajar tatap muka terbatas karena beberapa hal.

"Selain mereka semakin bodoh, mereka juga akan semakin malas dan tidak bijak dalam hidup karena mereka tidak tahu bagaimana bersosialisasi bagaimana sebagai manusia yang sehat berhadapan dengan pandemi," kata Pastor yang kerap disapa Rm. Amanche ini.

"Jadi menurut saya, pertemuan terbatas sekolah itu harus dimulai," tambahnya.

Baca juga: Mikhael Bataona: Tenaga Honorer Dimobilisasi Secara Politik Balas Budi Politik Rezim di Daerah

Sejak awal pandemi, Rm. Amanche selaku kepala sekolah sudah mengumpulkan orangtua untuk menyepakati proses pembelajaran seperti apa yang harus dilakukan.

"90 persen orangtua mau proses belajar tatap muka," ungkapnya.

Sejak awal pandemi, SMPK St. Yoseph Naikoten sudah melakukan kegiatan pembelajaran dengan tatap muka seminggu sekali dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Baca juga: Enam Imam di Keuskupan Ruteng Reaktif Rapid Antigen, Ini Penjelasan Satgas Covid-19 Manggarai

"Baru - baru terima raport tanggal 19 Desember, kita buat Surat Pernyataan orangtua dengan meterai enam ribu, semua orangtua sepakat tatap muka," kata Rm. Amanche.

"Terus, baru - baru ada pertemuan dengan Dinas, dikasih instrument untuk penilaian, kita sudah dinilai dan untuk persiapan protokol kesehatan kita dapat nilai 92, nilai A," ungkapnya.

Penilaian tersebut, kata Rm. Amanche, dilakukan untuk semua sekolah dari tingkat SD dan SMP se - kota Kupang.

"Berdasarkan instrument itu, sekolah siapkan diri mulai dari peralatan semua untuk pendukung protokol kesehatan, kebersihan, kamar mandi, tata ruang semua itu diperhatikan," ujarnya.

"Kami sangat siap. Berdasarkan penilaian dari Dinas Pendidikan kami dapat nilai 92,86, itu sangat siap. Ada beberapa sekolah itu yang 96 malah," tambahnya.

Untuk orangtua yang keberatan anak - anaknya mengikuti pelajaran tatap muka, kata Rm. Amanche, berdasarkan Surat Keputusan bersama beberapa menteri, hal tersebut diperbolehkan dan tidak diharuskan.

"Jadi, semua kembali ke keputusan orangtua. Kalau ada orangtua yang ada anaknya belum mau datang, kita tidak boleh paksa dan sekolah siap melaksanakan pembelajaran online," jelasnya.

"Sedangkan yang datang tatap muka terbatas harus ada pelayanan juga dengan memperhatikan protokol kesehatan dan semua instrument itu," tambah Rm. Amanche.

Semester baru akan dimulai tanggal 11 Januari mendatang, dimulai dengan jelas tujuh dengan setiap ruangan maksimal 16 siswa.

"Menurut saya, lebih baik anak - anak datang supaya mereka juga tahu bagaimana jaga jarak cuci tangan pakai masker," kata Rm. Amanche.

"Kalau mereka di rumah pasti mereka tidak tahu cuci tangan jaga jarak dan pakai masker. Mereka juga tidak tahu cara menghadapi pandemi ini," tutupnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved