Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik, Selasa 5 Januari 2021: Mengajar dan Belajar

Saat melihat orang banyak yang telantar, Yesus tergerak hati oleh belas kasihan dan langsung "mengajar banyak hal kepada mereka"

Editor: Agustinus Sape
Foto Pribadi
Pater Steph Tupeng Witin SVD 

Renungan Harian Katolik, Selasa 5 Januari 2020: Mengajar dan Belajar (Markus 6:34-44)

Oleh: Pater Steph Tupeng Witin SVD

POS-KUPANG.COM - "Ketika Yesus mendarat, Ia melihat sejumlah besar orang banyak, maka tergeraklah hati-Nya oleh belas kasihan kepada mereka, karena mereka seperti domba yang tidak mempunyai gembala. Lalu mulailah Ia mengajarkan banyak hal kepada mereka.

Pada waktu hari sudah mulai malam, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya dan berkata: "Tempat ini sunyi dan hari sudah mulai malam. Suruhlah mereka pergi, supaya mereka dapat membeli makanan di desa-desa dan di kampung-kampung di sekitar ini."

Tetapi jawab-Nya: "Kamu harus memberi mereka makan!" (Mrk 6:34-37a).

Dengan sangat sengaja saya kutip catatan di atas, karena memberi pesan yang luar biasa bila direnungkan. Yang paling menonjol, saat melihat orang banyak yang telantar, Yesus tergerak hati oleh belas kasihan dan langsung "mengajar banyak hal kepada mereka". Ia mengajar hingga hari mulai malam; dan kemudian Ia memberi mereka makan dengan memperbanyak lima roti dan dua ekor ikan kepunyaan para murid. Luar biasa!

Yesus tergerak hati dan mengajar orang banyak. Ia mengajar hingga jelang malam. Kurun waktu yang panjang. Pribadi-Nya tentu memikat dan menarik seperti magnet. Gaya mengajar-Nya pun pasti mengagumkan dan pengajaran-Nya tidak membosankan, sehingga membuat orang rela bertahan seharian.

Ia mengajar banyak hal. Memang tak diuraikan bahan ajar apa yang disampaikan. Quote motivasi tentang hidup? Uraian biblis yang mendalam? Dunia dengan segala persoalan dan dinamikanya? Contoh dan ilustrasi yang menarik? Mungkin saja! Tapi yang pasti, intinya adalah "Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!" (Mat 4:17).

Mengajar itu luas cakupannya. Tak sekadar menyampaikan bahan ajar. Dengan mengajar, orang bisa menguduskan, pun memimpin. Konsili Vatikan II, menegaskan lewat Konstitusi Dogmatis tentang Gereja (Lumen Gentium), "Di antara tugas-tugas para Uskup, pengajaran Injil-lah yang mendapat tempat pertama" (art. 25). Begitu juga ditegaskan dalam dekrit tentang Pelayanan dan Kehidupan Para Imam (Presbyterium Ordinis, art. 4).

Sebaliknya, dengan memberi makan, menyembuhkan, mengunjungi, orang sebenarnya juga mengajarkan, memberi ajaran. Lewat perbuatan dan tindakannya itu, ia sesungguhnya mengajarkan banyak hal; ia menanamkan nilai-nilai.

Namun juga diingat, dengan mengajar, orang sebenarnya sekaligus juga belajar. Ia belajar tentang apa yang ia ajarkan. Ia belajar dari orang yang ia ajarkan. Setidaknya ia belajar tentang bagaimana menerapkannya dalam praktek. Lewat mengajarkan, ia bisa belajar dari yang diajarkan.

Katakanlah, tentang mendengarkan, tentang persoalan konkret hidup. Itulah yang ditunjukkan oleh Yesus kepada para murid-Nya. Saat hari mulai malam, Ia berkata kepada para murid-Nya, "Kamu harus memberi mereka makan". Ia tak hanya mengajar orang banyak, tapi Ia juga mengajar para murid untuk berbagi dan harus dipraktikkan dengan tindakan mau berbagi.

KITA?
Sudah sangat pasti bahwa saat memandang kita, Yesus pun menaruh belas kasihan-Nya. Tak perlu diragukan. Bukankah karena rasa belas kasihan-Nya itulah saat Ia memandang kita dari surga, Ia mau menjadi manusia dan mendatangi kita?

Tak pernah berhenti, Yesus pun mengajarkan kita. Dari pagi sampai malam. Banyak hal yang Ia ajarkan kepada kita. Ia mengajarkan kita untuk memandang juga orang lain di sekitar kita, yang kita temui di rumah, di kantor, di balik pagar tembok rumah kita.

Ia mengajarkan kita untuk memandang orang lain saat menikmati hidangan sea food, steak tenderloin, pizza hut, sate padang, atau pun nasi goreng pete di warteg langganan kita.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved