Sejarah Indonesia

Kisah Pilu Tak Terungkap Soal Kejahatan Perang Jepang, Presiden Soekarno Pernah Lakoni Ini, Apa?

Kisah Pilu Tak Terungkap Soal Kejahatan Perang Jepang, Presiden Soekarno Pernah Lakoni Ini, Apa?

Editor: maria anitoda
istimewa
Kisah Pilu Tak Terungkap Soal Kejahatan Perang Jepang, Presiden Soekarno Pernah Lakoni Ini, Apa? 

Lama akhirnya terdengar jika sebetulnya Mochtar tidak bersalah.

Namun sejarah ini tunjukkan bagaimana kependudukan Jepang di Indonesia, yang awalnya dianggap penolong bagi pribumi tapi ternyata tindakan-tindakannya jauh lebih keji daripada Belanda.

Baca juga: Lemas, Pucat dan Harus Dioperasi, Ternyata Ini Penyakit Serius Nia Ramadhani, Ardie Bakrie Panik

Kira-kira 4 juta warga Indonesia meninggal dunia selama kependudukan tersebut meskipun tidak ada konflik bersenjata atau pembantaian massal terjadi saat itu.

Lantas mengapa nyawa 4 juta warga Indonesia itu tidak terendus oleh catatan sejarah?

Hal ini berkaitan dengan dipekerjakannya romusha kala itu.

Indonesia, yang kala itu bernama Hindia Belanda, memiliki keragaman yang hebat dengan komoditas menggiurkan: minyak, besi, timah, tembaga, batu bara, karet, kayu dan cengkeh.

Baca juga: Live Streaming Ikatan Cinta Malam Ini 5 Januari 2021, Apakah Andien Tahu Al dan Roy Punya Rahasia?

Jepang menduduki Indonesia ingin menguasai semua itu, dan kemudian memilih melindungi tambang-tambang dan sumber daya yang ada, menggunakan buruh sukarela.

Mereka diberi retorika hebat dengan sanjungan sebagai relawan patriotik untuk kehidupan Indonesia nanti.

Mengejutkannya, pimpinan nasionalis Indonesia, Soekarno, dulunya adalah kepala perekrut romusha.

Mereka diambil dari desa-desa di Jawa dengan janji gaji mencukupi, makan enak, rumah layak, fasilitas kesehatan yang memadai dan masih banyak janji lain.

Romusha kemudian dikumpulkan di kamp dekat jalur kereta api atau pelabuhan di Jawa dan dipersiapkan untuk pekerjaan mereka.

Penjaga Indonesia di kamp-kamp itu sebagian besar memberikan apa yang memang dijanjikan: romusha yang transit ditampung dan diberi makan yang layak, dilatih untuk disiplin dan persahabatan, dan menerima perawatan medis yang terbaik.

Di Indonesia, pekerjaan romusha tampak sangat menjanjikan, tapi itu semua berhenti saat romusha menaiki kapal angkut Jepang dan berlayar melintasi cakrawala.

Kerja penangkaran, seperti yang dimaksudkan kala itu, membuat banyak yang tidak tahan, lebih-lebih karena tempat tinggal yang tidak memadai, kerja berat yang tidak berhenti dan perawatan medis yang tidak layak.

Baca juga: Live Streaming Ikatan Cinta Malam Ini 5 Januari 2021, Apakah Andien Tahu Al dan Roy Punya Rahasia?

Lebih-lebih masih ada ancaman pemukulan, eksekusi mati untuk pembangkangan, pencurian atau upaya melarikan diri.

Halaman
123
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved