Kedelai Mulai Langka di Ngada, Harga Tahu dan Tempe Naik

POS-KUPANG.COM | BAJAWA -- Penanggungjawab pabrik Sendi Jaya (SJ) Bajawa, Edi Sutrisno (28) mengaku bahan baku untuk membuat tahu dan tempe, Kedelai, sudah mulai langka.

Akibatnya harga tahu dan tempe naik.

"Per papan itu sudah naik. Kalau bulan Desember 2020 harga perpapan itu 45.000 rupiah. Sedangkan awal Januari 2021 per papan 50.000 rupiah," ujar Sutrisno saat dijumpai POS-KUPANG.COM di pabrik SJ Kelurahan Faobata Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada, Senin (4/1/2021).

Ia menyebutkan naiknya harga tahu dan tempe itu disebabkan langkanya bahan baku. Selama ini SJ mendatangkan Kedelai jenis Bola dari Surabaya Provinsi Jawa Timur.

Ia menyampaikan dalam satu bulan SJ bisa menghabiskan Kedelai mencapai 20 hingga 30 ton.

Ia menyebutkan untuk sementara pabrik SJ masih beroperasi karena masih ada stok Kedelai sekitar 80 an karung.

"Kami mulai kerja pagi pukul 04.00 Wita hingga pukul 13.00 Wita. Tapi kalau banyak kita selesai kerja hingga pukul 15.00 Wita hingga pukul 16.00 Wita. Jumlah karyawan ada 10 orang," ujarnya.

Kedelai Mahal

Sementara itu pemilik Pabrik SJ Bajawa, Wahyu Harry Prayogo (49) mengaku mengalami kesulitan untuk mendapatkan bahan baku yaitu Kedelai.

Harry menjelaskan harga Kedelai sudah mahal karena mengalami kelangkaan.

"Dalam satu bulan menghabiskan sekitar 20 sampai 25 ton Kedelai.
Sekarang Kedelai lagi mahal. 1 ton bisa 10 juta," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan).

 

BalasTeruskan

Baca juga: Di Kabupaten Nagekeo- NTT, Perawat Sudah Terima SMS Notifikasi Vaksin Covid-19, Ini Reaksinya INFO

Baca juga: Di Kabupaten TTS, Banjir dan Longsor Terjang Sumber Mata Air Bonleu,Distribusi Air ke Soe Terganggu

Baca juga: Dinas Kesehatan Provinsi NTT Pastikan Cold Chain Untuk Vaksin Corona Sinovac Siap, Begini Kesiapan