Vaksinasi Massal Selama 12 Bulan
Menteri Kesehatan ( Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, program vaksinasi Covid-19 akan berlangsung lebih dari 12 bulan
POS-KUPANG.COM | JAKARTA - Menteri Kesehatan ( Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, program vaksinasi Covid-19 akan berlangsung lebih dari 12 bulan.
Program vaksinasi adalah salah satu strategi utama untuk menyelesaikan masalah pandemi ini.
Hal itu disampaikan Budi dalam sambutan kedatangan vaksin Covid-19 Sinovac batch kedua di Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang disiarkan Kanal Youtube Sekretariat Presiden kemarin.
Baca juga: MUI Ngada Dukung Pembubaran FPI
"Dibutuhkan waktu lebih dari 12 bulan untuk kita menyelesaikan program vaksinasi ini," kata mantan Wakil Menteri BUMN ini.
Budi berharap, masyarakat turut serta mensukseskan program nasional tersebut, dengan terus displin menjalankan protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun).
Baca juga: Cegah Covid-19 , Jemaat GKS Payeti Lakukan Ibadah Online Hingga Februari
"Mudah-mudahan apa yang kita lakukan di sini bisa diikuti, bisa dikerjasamakan, bisa didukung seluruh rakyat Indonesia karena tidak mungkin pemerintah lakukan sendiri. Saya percaya bahwa bersama kita bisa," tambahnya.
Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini juga menyebut, sebanyak 3 juta dosis vaksin ini diharapkan sudah bisa didistribusikan ke-34 provinsi di tanah air sebelum masyarakat kembali masuk bekerja.
Artinya, hingga akhir pekan ini, pemerintah akan mendistribusikan vaksin Sinovac ke seluruh wilayah Indonesia. Adapun, proses pertama vaksinasi akan diberikan kepada para tenaga kesehatan (nakes).
Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan saat ini pihaknya telah menyiapkan sarana dan prasarana untuk mendukung program Vaksinasi Covid-19 Nasional.
Hadi menyampaikan sarana dan prasarana tersebut antara lain terkait penyimpanan, pengamanan, pendistribusian, dan penyiapan fasilitas kesehatan.
"Saat ini TNI telah menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan, mulai dari penyimpanan, pengamanan, pendistribusian ke setiap fasilitas kesehatan, serta kesiapan fasilitas kesehatan untuk pelaksanaan vaksinasi sesuai ketentuan yang berlaku," kata Hadi.
Hadi juga menegaskan pihaknya juga telah menyiapkan kapasitas sumber daya manusia di antaranya melalui pelaksanan Training Of Trainer pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 untuk mendukung Kementerian Kesehatan.
Sebanyak 1,8 juta dosis vaksin Covid-19 Sinovac tiba di tanah air, Kamis (31/12) di Bandara Soekarno-Hatta. Vaksin asal Tiongkok tersebut menambah jumlah vaksin yang sebelumnya tiba, sehingga di Indonesia ada 3 juta dosis vaksin Covid-19.
"Alhamdulillah, pada hari ini telah tiba 1.8 juta vaksin Sinovac di Indonesia. Dengan ketibaan ini maka telah terdapat 3 juta vaksin jadi Sinovac yang berada di Indonesia," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Mantan Dubes RI untuk Belanda ini mengatakan, dari sejak awal Indonesia terus menjalin komunikasi untuk mengamankan suplai dari berbagai sumber lain. Seperti kemarin, Indonesia telah menandatangani komitmen suplai Novavax, dengan menggunakan platform protein sub-unit/recombinant yang berasal dari Amerika Serikat sebesar 50 juta dosis. Kemudian dengan Astra Zeneca dengan menggunakan platform viral vector berasal dari Inggris juga sebesar 50 juta.