Sejarah Kelam Timor Leste saat Perang Dunia II, Wanitanya Dijadikan 'Budak' Tentara Jepang
Bukan hanya menduduki wilayah Timor Portugis tetapi Jepang juga membantai rakyat Timor Leste hingga waitanya dijadikan budak
Sejarah Kelam Timor Leste saat Perang Dunia II, Wanitanya Dijadikan 'Budak' Tentara Jepang
POS KUPANG.COM -- Kekajaman Tentara Jepang saat Perang Dunia II bukan saja terjadi di Indonesia
Warga Timor Leste yang saat masih dalam jajahan Portugal pun tak lepas dari seruan Tentara Jepang
Bukan hanya menduduki wilayah Timor Portugis tetapi Jepang juga membantai rakyat Timor Leste hingga waitanya dijadikan budak seks
Sejarah Timor Leste diisi oleh pendudukan demi pendudukan oleh bangsa lain.
Jepang menjadi salah satu yang pernah menduduki Timor Leste, tepatnya di sekitar Perang Dunia II.
Meski pendudukan oleh Jepang lebih singkat dibanding oleh bangsa-bangsa lain, namun penderitaan rakyat Timor Leste di masa itu tak terelakkan.
Baca juga: SIAP-SIAP , Penerimaan CPNS 2021 Segera Dibuka, Ini Beberapa Formasi yang Dibutuhkan, SIMAK INFO!
Baca juga: Agen Wanita Cantik Mossad Sampai Turun Tangan Saat Rahasia Senjata Nuklir Israel Dibocorkan
Baca juga: Aa Gym Klarifikasi Soal Ucapan Selamat Natal Jadi Sorotan, Ternyata Ini Sosok Asli Sang Pendakwah
Baca juga: Penampilan Puput Nastiti Dewi Jadi Sorotan Usai Pindah Keyakinan, Veronica Tan Malah Lakukan Ini
Baca juga: Pernikahan Nagita Slavina Diramal Bakal Cerai, Sang Mantan Jadi Sorotan, Bukan Sosok Sembarangan
Terlebih yang dialami para wanita Timor Leste, banyak di antara mereka dijadikan ' budak seks ' oleh Tentara Jepang
Bagaimana pendudukan Jepang berlangsung di Bumi Lorosae ?
Melansir factsanddetail.com, Jepang menginvasi Timor Leste pada tahun 1942 dan bertempur dengan pasukan Australia.
Jepang menduduki Timor Timur antara tahun 1942 dan 1945, sebelum kalah dalam Perang Dunia II dan Portugis kembali menguasai Timor Leste.
Kapal-kapal yang tenggelam di lepas pantai Timor Leste adalah bukti pertempuran yang terjadi di sana dalam Perang Dunia II.
Andrea K. Molnar dari Northern Illinois University menulis, “Menurut Taylor (1994: 13) invasi ke Timor Timur selama Perang Dunia II dipicu bukan oleh tindakan orang Timor, atau pemerintah kolonial Portugis tetapi dua kekuatan Eropa lainnya.

Bertentangan dengan gubernur Portugis di Dili, 400 tentara Belanda dan Australia mendarat di Timor Leste sebagai upaya pencegahan.
Timor dianggap sebagai penyangga Australia dan harus dicegah agar tidak
diambil alih oleh Jepang.