Info SPORT

Bek Persita Tangerang, Muhammad Toha Diterjang Badai Petir Saat Mancing Ikan Jelang Natal,MENCEKAM

Kiri kanan semua terlihat putih. Jarak pandang tidak ada lagi. Bahkan, atap kapal kami hampir lepas. Untungnya, kami masih bisa perlahan menuju satu

Editor: Ferry Ndoen
istimewa
Bek Persita Tangerang Muhammad Toha (dua dari kiri) memancing bersama teman-temannya di laut. 

POS KUPANG.COM-- - Desember adalah bulan musim penghujan yang membuat para pemancing enggan memancing di laut, karena sering terjadi badai.

Para pemancing ikan enggan ke laut, karena di bulan ini suasana laut mencekam, akibat hujan deras beserta angin kencang.

Kondisi itu bisa membuat perahu menjadi oleng dan bisa membahayakan siapa pun yang ada di kapal ikan laut.

Bek kanan Persita Tangerang Muhammad Toha bersepeda bersama istrinya.
Bek kanan Persita Tangerang Muhammad Toha bersepeda bersama istrinya. (istimewa)

Apalagi, di bulan Desember kondisi ombak lautan yang tinggi, membuat nyawa seakan dipertaruhkan oleh masyarakat yang hobi mancing di laut.

Ketakutan itu pula yang dirasakan oleh bek Persita Tangerang, Muhammad Toha, saat memancing di laut, Rabu (23/12/2020).

"Awalnya, kami berangkat mancing suasana masih bagus dan normal. Bahkan, kami sudah mendapatkan beberapa ikan, tetapi keadaan berubah. Badai datang," kata Toha kepada Warta Kota, Kamis (24/12/2020).

Suasana mencekam pun dialami Toha bersama tiga rekannya yang lain di dalam perahu kayu yang mereka tumpangi. 

Mulai dari hujan deras, petir, angin kencang, dan ombak besar seakan menguji semuanya.

"Takutnya luar biasa. Saya hanya bisa mengucapkan doa keselamatan. Saya ingat keluarga, kedua buah hati, dan istri di rumah. Ini pertama kali saya alami. Saya hanya doa dan doa saat badai," tutur pemain bernomor punggung 11 itu.

Meski berusaha tenang, namun secara manusiawi Toha dihantui rasa khwatir.

Kepercayaan masyarakat soal "akhir tahun laut meminta tumbal" menghantui pikirannya.

"Kiri kanan semua terlihat putih. Jarak pandang tidak ada lagi. Bahkan, atap kapal kami hampir lepas. Untungnya, kami masih bisa perlahan menuju satu pulau yang memang sering dijadikan sebagai tempat bersandar saat badai," papar Toha.

Namun, bukan perkara mudah untuk mencapai pulau tersebut.

Toha dan temannya harus menempuh waktu 40 menitan untuk sampai ke pulau tersebut.

Sedangkan, badai tersebut terjadi selama 1 jam 30 menitan.

Halaman
12
Sumber: Pos Belitung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved