Timor Leste Sukses Bebas Covid-19, Tetangganya NTT Masih Berjibaku Tapi Bumi Lorosae Masih Miskin

Sementara Nusa Tenggara Timur atau NTT yang merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI

Editor: Alfred Dama
screenshot newshub.co.nz
Warga Timor Leste mengais sampah 

Timor Leste Sukses Bebas Covid-19, Tetangganya NTT Masih Berjibaku Tapi Bumi Lorosae Masih Miskin 

POS KUPANG.COM -- Timor Leste merupakan satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara yang sudah benar-benar menang lawan virus corona atau Covid-19

Sementara Nusa Tenggara Timur atau NTT yang merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI masih terus berjibaku melawan virus corona yang jumlahnya terus meningkat

Meski sudah bebas dari Covid-19, nyatanya Bumi Lorosae itu masih berkubang di lumpur kemiskinan.Negara ini masih dicap miskin setidaknya hingga tahun 2030 mendatang

 20 tahun sudah Timor Leste merdeka sebagai sebuah negara, namun hal itu tak buat keluar dari masa-masa sulit.

Ditambah lagi terjangan gelombang penyakit yang disebabkan dari pandemi virus corona atau covid-19 yang melanda dunia.

Baca juga: Daripada Sakit Hati Terus,Istri Jual Suami TukangSelingkuh ke Pelakor Rp 200 Ribu,Hasilnya Beli ini

Baca juga: Bunga Citra Lestari dan Ariel NOAH Tinggal Tunggu Waktu Jadian, Mbak You Sebut BCL Tersenyum

Baca juga: Pesawat Pembom China Dikawal 15  Jet Tepur Rusoa Tiba-tiba Terobos Udara Korsel, Seoul Ketar-ketir

Baca juga: Jane Shalimar Terima 3 Kali Talak Sejak Juli-Desember,Siap Jadi Janda usai Ajukan Gugatan Cerai

Baca juga: Jane Shalimar Minggat dari Rumah Gegara Tak Terima Disebut Punya Pria Idaman Lain,  Ancam Cerai 

Anteran kendaraan truk bermuatan barang-barang kebutuhan warga Timor Leste di PLBN
Anteran kendaraan truk bermuatan barang-barang kebutuhan warga Timor Leste di PLBN (POS KUPANG/ALFRED DAMA)

Hal itu memperburuk keadaan Timor Leste sampai detik ini.

Tak sampai disitu, Timor Leste juga mengalami konflik lama antara dalam bidang politik.

Yakni permasalahan antara mantan Perdana Menteri Mari Alkatiri dengan Xanana Gusmao menimbulkan perombakan parlemen.

Penurunan belanja pulik pun anjlok drastis setelah anggaran politik disetop sejak tahun 2018.

Melansir dari EastAsiaForum , situasi politik pada tahun 2020 di Timor Leste , diawali dengan runtuhnya koalisi Gusmao dan partai Fretilin

Diketahui Mari Alkatiri bergabung dengan pemerintaha pada Juni 2020.

Sedangkan pemerintah kini sejajar dengan mayoritas parlemen dan mendapat dukungan presiden.

Apa yang terjadi di tingkat elite ini menjadi awal dari stabilitas yang lebih baik, dan ketidakpastian politik mulai berkurang, meski situasinya masih rapuh.

Alhasil negara tetangga Indonesia mengalami peningkatan ekonomi tahunan sebesar 3% dalam beberapa tahun terakhir.

Namun hal itu disebut masih sangat rendah dan diperkirakan akan tetap bertahan sampai beberapa tahun mendatang.

Hal ini sangat jauh dari harapan Timor Leste  untuk menjadi negara berpenghasilan menengah pada tahun 2030.

Padahal niat ini sudah direncanakan dalam Rencana Pembangunan Strategis Timor Leste, di mana masih banyak rakyatnya hidup di bawah garis kemiskinan.

Setidaknya selama dua dekade ini Timor Leste tak pernah lepas dari cap sebagai negara miskin di dunia.

Baca Juga: 100 Ribu Warga Sampai Lari ke Perbatasan NKRI Cari Perlindungan, Timor Leste Pernah Luluh Lantak di Tangan Sosok Ini Hingga Nyaris Kehilangan Presiden 

Meski saat ini Timor Leste berhasil menangani pandemi Covid-19 dengan baik, tetapi tetap saja tak begitu berpengaruh.

Meskipun ada banyak kasus dilaporkan, namun jarang ada kematian terjadi.

Sektor kesehatan memiliki standar yang cukup baik, peningkatan secara luas, dianggap sebagai pencapaian untuk negara yang baru merdeka ini.

Termasuk apabila ada perubahan dalam status kesehatan di negara tersebut akibat pandemi, disebut bahwa negara ini tak bakal terpengaruh banyak.

Rata-rata usia penduduk Timor Leste 17 tahun dan sekitar 40 persen populasi berusia 15 tahun, membuatnya menjadi negara dengan populasi termuda di dunia.

Namun, bukan berarti Timor Leste akan dengan mudah memenuhi harapannya pada tahun 2030 mendatang.

Pandemi telah mengganggu jaringan produksi dan perdagangan internasional.

Timor Leste telah terlindung dari pengaruh-pengaruh ini karena tidak diintegrasikan ke dalam ekonomi global.

Baca Juga: Nasib Rakyatnya Amburadul Pasca Lepaskan Diri dari NKRI 18 Tahun Silam, Timor Leste Sempat Dimanjakan Kemewahan Ini Saat Masih Jadi Bagian Indonesia

Pertanian subsisten mendominasi mata pencaharian dan kurang dari 30 persen dari semua pekerjaan berbasis upah.

Industri modern terdiri dari sektor publik dan proyek infrastruktur yang dibiayai publik.

Tidak ada perusahaan manufaktur atau multinasional besar di pulau itu.

Pariwisata masih menunggu untuk dikembangkan dan ekspor nonmigas terdiri dari kopi dalam jumlah sedang.

Kurangnya sektor modern ini merupakan masalah utama paling tidak karena angkatan kerja Timor Leste yang meningkat berarti ada permintaan yang mendesak untuk pekerjaan.

Dampak ekonomi utama Covid-19 akan datang dari bagaimana krisis memengaruhi harga minyak dan pasar saham.

Saat ini Timor Leste sangat bergantung pada minyak dan gas alam, yang menyumbang 90 persen pendapatan pemerintah yang menakjubkan.

Pendapatan ini diinvestasikan melalui Dana Perminyakan di pasar saham asing dan pengembaliannya digunakan untuk pengeluaran publik, yang mencapai sekitar 70 persen dari PDB salah satu tingkat tertinggi di dunia.

Baca Juga: 80% Penduduknya Miskin dan Buta Huruf, Sebenernya Timor Leste Negara Kaya, Malaysia Ungkap Sumber Harta Diluar Minyak yang Harusnya Bisa Diolah Bumi Lorosae

Padahal harga minyak di pasar global saat ini mengalami penurunan yang imbasnya langsung dirasakan juga oleh menurunnya belanja publik Timor Leste.

Harga minyak telah turun sekitar 40 persen sejak awal tahun tetapi pasar saham global setelah penurunan awal dan rebound cepat belum terlalu terpengaruh oleh Covid-19.

Tetapi, penurunan yang lebih besar tidak dapat dikesampingkan karena krisis masih berlanjut dan potensi risiko yang serius terletak pada penarikan dana pemerintah yang berlebihan dari Dana Perminyakan.

Banyak pengamat memperkirakan bahwa itu bisa habis dalam satu dekade.

Investasi besar dapat dibenarkan jika pengembalian investasi tersebut tinggi.

Namun juga ada dampak lainnya, investasi disalurkan ke dua proyek industrialisasi besar dengan tingkat pengembalian yang sangat tidak pasti.

Pemilihan legislatif Timor Leste 2017
Pemilihan legislatif Timor Leste 2017 (New Mandala)

Pertama, Mari Alkatiri diketahui mengelola kawasan industri di Oecusse, daerah kantong Timor Timur yang terletak di Indonesia tanpa berbatasan dengan bagian lain Timor Leste.

Baca Juga: 18 Tahun Terus Dihantui Kemiskinan Sejak Merdeka dari NKRI, Timor Leste Habis Diporoti Pejabatnya Sendiri, Belum Dilantik Saja Sudah Terendus Jadi Koruptor

Tak ada alasan kuat untuk mengejar rencana ambisius pemerintah dalam mengembangkan penelitian, pariwisata, keuangan, dan logistik di sana.

Proyek kedua bahkan lebih besar. Klaster industri Tasi Mane di pantai Selatan dipimpin oleh Gusmao, berpotensi menguras Dana Perminyakan.

Rencana awal, cluster petrokimia akan dibangun untuk mengolah gas alam dari Laut Timor.

Diasumsikan bahwa investor swasta akan melengkapi investasi besar pemerintah di pelabuhan, jalan, dan bandara.

Baca Juga: Tiap Tetes Peluh Perjuangan Merdeka dari NKRI Terasa Percuma, Timor Leste Nyatanya Bikin Pemudanya Kudu Minggat dari Negara Sendiri Demi Bisa Makan

Namun sejauh ini belum ada investasi swasta yang terwujud.

Masuk akal  dan mungkin mungkin, Timor Leste akan keluar dari pandemi dengan dampak kerusakan yang lebih ringan daripada banyak tetangganya.

Sejauh ini, negara tersebut telah mencegah pandemi untuk mendapatkan pijakan di pulau itu dan perekonomiannya relatif kurang rentan terhadap gejolak ekonomi global.

Tetapi pandemi atau tidak ada pandemi, perkembangan masa depan negara tampak sangat tidak pasti.

Sebagian artikel ini sudah tayang di sosok.grid.id dengan judul: Bersebelahan dengan Indonesia, Negara Ini Disebut Berhasil Tekan Angka Penyebaran Covid-19, Tapi Justru Buat Terpuruk dan Sulit Lepas dari Cap Sebagai Negara Miskin Sampai 2030 https://sosok.grid.id/read/412469778/bersebelahan-dengan-indonesia-negara-ini-disebut-berhasil-tekan-angka-penyebaran-covid-19-tapi-justru-buat-terpuruk-dan-sulit-lepas-dari-cap-sebagai-negara-miskin-?page=all

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved