Breaking News

Berita Timor Leste

Pengakuan Warga Tionghoa Timor Leste Usai Merdeka, Korban Kekerasan hingga Terusir dari Bumi Lorosae

Menurut The Interpreter, kehidupan orang-orang China di Timor Leste sudah menyebar dan membuat roda perdekonomian bergerak

Editor: Hasyim Ashari
Kolase/Timor Lests Flag/Pos Kupang
Kolase Xanana Gusmao dan bendera Timor Leste. Pengakuan Warga Tionghoa Timor Leste Usai Merdeka, Korban Kekerasan hingga Terusir dari Bumi Lorosae 

Banyak yang masih mengalami diskriminasi dari orang Timor lainnya.

Teresa ingat seorang tetangga yang terpaksa merelokasi kios ikan barbekyu miliknya dari sudut pasar pinggir pantai yang populer.

Setelah sesama penjual menyerangnya dengan panah dan seorang lagi yang pindah secara permanen ke Australia setelah tangannya dipotong.

Tahun 2018, saudara laki-laki Teresa diserang oleh sekelompok pria di jalan.

"Anda lahir di sini, Anda tumbuh di sini, Anda berbicara bahasa yang sama, tetapi tetap saja kulit Anda tidak menunjukkan bahwa Anda cukup murni seperti mereka," kata Teresa.

Besarnya penduduk China di Timor Leste juga dipengaruhi meningkatnya pengaruh China di kawasan itu.

Pengaruh China yang berkembang di Timor Leste telah menarik perhatian para komentator internasional.

Pada gilirannya menuai teguran dari para pemimpin negara muda itu.

Pada bulan September 2019, mantan presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta mengecam para penulis karena "sangat tidak akurat dan menyesatkan" dalam menggambarkan pengaruh China di Timor-Leste.

"Ini klise dan konyol," katanya kepada South China Morning Post.

Artikel ini telah tayang di https://intisari.grid.id/read/032481317/meski-nyaris-menguasai-ekonomi-di-timor-leste-tak-disangka-kehidupan-orang-china-di-timor-leste-justru-menyedihkan-sering-jadi-korban-diskriminasi-oleh-penduduk?page=all&_ga=2.242911426.1583790708.1608881432-1380521161.1589390118

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved