Pemprov NTT Imbau Masyarakat Ikut Ibadah Virtual dan Tetap Taati Protokol Kesehatan
Pemprov NTT imbau masyarakat ikut ibadah virtual dan tetap taati protokol kesehatan
Pemprov NTT imbau masyarakat ikut ibadah virtual dan tetap taati protokol kesehatan
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Perayaan Natal dan Tahun Baru kali ini terasa berbeda. Momentum perayaan Natal tahun 2020 dan Tahun Baru 2021 berlangsung dalam situasi pandemi Covid-19.
Pemerintah provinsi hingga pemerintah kabupaten/kota telah mengeluarkan regulasi dan himbauan terkait pembatasan acara acara yang bersifat mengumpulkan massa. Demikian pula dengan ibadah serta perayaan Natal dan Tahun Baru.
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 di Sumba Timur Bertambah 10 Kasus
Wakil Gubernur NTT, Josef Adrianus Nae Soi meminta masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan selama pekan perayaan Natal dan Tahun Baru termasuk saat pelaksanaan ibadah. Wagub Nae Soi juga mengimbau agar masyarakat mengutamakan untuk mengikuti ibadah secara virtual.
"Saya harapkan umat agar tetap mematuhi protokol kesehatan selama perayaan Natal," ujar Wagub Nae Soi saat dihubungi POS-KUPANG.COM dari Kupang, Rabu (23/12) sore.
Baca juga: Pelaku Persetubuhan Anak di Bawah Umur di Belu Terancam Pidana Penjara Paling Singkat Lima Tahun
Wagub Nae Soi mengharapkan agar pelaksanaan ibadah dan perayaan Natal hingga Tahun Baru tidak memunculkan klaster COVID-19 baru.
Sebelumnya, Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat mengimbau masyarakat untuk melaksanakan ibadah Natal 2020 dan Tahun Baru 2021 secara virtual dan menghindari kerumunan dalam rangka pencegahan penyebaran Covid-19 di NTT.
“Arahan dari Bapak Presiden maupun seluruh pemerintahan terkait memang kita harus menghindari kerumunan dan tentunya kita juga menganjurkan agar kebaktian (ibadah) pun dilaksanakan secara virtual," ungkap Gubernur Laiskodat usai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Turangga 2020 di Lapangan Polda NTT, Senin, 21 Desember 2020.
Karo Humas Setda NTT, Ardu Jelamu Marius mengatakan, para Uskup dan Ketua Sinode GMIT telah membuat Surat Gembala Natal agar perayaan Natal dan Tahun Baru mengikuti protokol kesehatan secara ketat.
"Secara teknis, untuk gereja-gereja kita harapkan supaya dibatasi jumlah umat ketika diadakan perayaan Natal, kita harapkan para pastor, para pendeta untuk bisa mengadakan ibadat atau misalnya sebanyak banyaknya supaya umat tidak bertumpuk pada kesempatan ibadat," kata Ardu Jelamu.
Meskipun dengan jumlah terbatas, Ardu Jelamu berharap umat tetap menjaga protokol kesehatan, memakai masker, sebelum memasuki gereja selalu mencuci tangan dengan sabun, serta menjaga jarak saat ibadah.
"Tahun ini untuk sementara kita tidak mengizinkan orang untuk saling bersilaturahmi secara langsung, kita harapkan tidak ada yang pergi jabat tangan dari rumah ke rumah, kita imbau melalui media sosial," tambah Ardu Jelamu.
Pemerintah, kata Ardu Jelamu, mengharapkan segala agenda open house untuk Natal dan Tahun Baru untuk sementara ditiadakan.
"Untuk open house ditiadakan, di gubernur, di bupati, di wali kota, kita harapkan untuk sementara ditiadakan, kita bisa menyampaikan selamat atau melalui media sosial yang ada," ujar Ardu Jelamu.
Selain itu untuk perayaan Tahun Baru, pemerintah melarang perayaan dengan pesta kembang api. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari berkerumunnya orang.