Vikjen Gerardus: Perayaan Malam Natal, Natal &Tahun; Baru Dilakukan Seperti Perayaan di Masa Covid
perayaan natal, malam tahun baru dan tahun baru protokol peribadatannya seperti perayaan hari minggu yang dilakukan di masa Pandemi
Penulis: Ray Rebon | Editor: Rosalina Woso
Gerardus Duka : Perayaan Malam Natal, Natal & Tahun Baru Dilakukan Seperti Perayaan di Masa Covid-19
POS-KUPANG.COM | KUPANG-- Yang Mulia Uskup Agung Kupang, Mgr Petrus Turang, Pr melalui Vikjen Keuskupan Agung Kupang, RD. Gerardus Duka, Pr mengatakan, perayaan natal, malam tahun baru dan tahun baru protokol peribadatannya seperti perayaan hari minggu yang dilakukan di masa Pandemi Covid-19.
"Pada masa natal ini, kami tetap membuka gereja untuk umat mengikuti perayaan natal, dimana ada empat perayaan besar yang akan dirayakan yaitu, malam natal, natal, malam tahun baru dan tahun baru. Untuk natal, malam tutup tahun dan tahun baru, protokol peribadatan dilakukan seperti perayaan minggu di masa Covid-19," ujar Romo Gerardus Duka kepada POS-KUPANG.COM melalui sambungan telepon, Selasa (22/12).
Dikatakan Rm. Gerardus, untuk tiga perayaan ini dilakukan dengan mengikuti misa yang selama ini sudah dijalani dengan memperbanyak misa, mengikuti Prokes Covid-19 serta memperhatikan 3M.
Rm. Gerardus melanjutkan, sedangkan untuk perayaan malam natal dilakukan perombakan sedikit.
Pada perayaan malam natal, Bapak Uskup Agung Kupang memberikan beberapa hal termasuk pedoman perayaan natal dalam bentuk lisan, yang disampaikan kepada para pastor paroki bahwa tetap mengikuti protokol kesehatan dari pemerintah dan surat edaran dati menteri agama, dimana misa dan peribadatan itu dibawah 50 persen berhubungan dengan kehadiran umat dalam satu kali perayaan misa.
Khusus di Kota Kupang yang jumlah umatnya banyak, kata Rm. Gerardus, sudah diketahui dan lakukan pembagian untuk memperbanyak jadwal misa dengan tetap mengacu pada protokol kesehatan yang selama ini dilakukan dalam perayaan-perayaan gereja katolik.
"Jadi, di Keuskupan Agung Kupang, khususnya di Kota Kupang untuk malam natal, pada umumnya tiga kali perayaan ekaristi dan ada beberapa gereja yang lebih dari tiga kali. Serta sudah diimbau kepada para pastor paroki, dan semua sudah mengetahui dan akan menjalankannya," jelasnya
Namun apabila dilarang untuk membuka tenda di bagian depan geraja, maka Rm. Gerardus tegaskan agar jangan membukanya.
Rm. Gerardus menegaskan, untuk perayaan malam natal, natal, tutup tahun dan tahun baru, tetap memperhatikan waktu atau mengurangi waktu perayaan misa. Ritual atau misa juga disederhanakan, tapi makna natal tidak bisa dihilangkan. Melainkan harus dimunculkan atau direnungkan di masa Covid-19 ini.
Misalanya, nyanyi-nyanyian dibatasi, homili atau khotbah para pastor disingkat seperti biasanya. Termasuk perayaan natal yang merupakan sebuah peristiwa atau sebuah misteri yang selama ini dikatakan sebagai suatu peristiwa mulia atau agung dalam gereja katolik.
"Semua pastor paroki sudah mempersiapkan hal itu. Maka semua yang bersifat kerumunan itu ditiadakan. Hanya ikut perayaan hingga selesai, dan langsung kembali ke rumah masing-masing untuk merenungkan perayaan natal ini bersama keluarga ini," terangnya
Baca juga: Franky Simamora: Pekerjaan Saya Semuanya Sudah 100 Persen
Baca juga: Kapolda NTT Berharap Program WCD Bisa Menjadi Role Model di Tingkat Nasional
"Untuk hal-hal ini juga, kami sudah sampaikan kepada pemerintah dan pihak kepolisian yang mempunyai tanggungjawab untuk mengawasi tentang keamanan yang berhubungan dengan Covid-19 ini," tambah Vikjen Keuskupan Agung Kupang.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon)