Cristiano Ronaldo Menangis Saat Ingat Ayahnya: Saya No 1 Dunia, Tapi Ayah Tak Pernah Menyaksikan Itu

Saat ini Cristiano Ronaldo menjadi salah satu atlet-selebritas terkaya di dunia. Ia bergelimang gelar dan prestasi di lapangan hijau.

Editor: Frans Krowin
TribunJabar.com
Cristiano Ronaldo menyeka air mata saat bercerita tentang ayahnya, Jose Dinis Aveiro. "Kesedihan buat saya adalah menjadi nomor satu (di dunia) tapi ayah tak pernah menyaksikannya," kata Ronaldo. 

Cristiano Ronaldo Menangis Saat Ingat Ayahnya: Saya No 1 Dunia, Tapi Ayah Tak Pernah Menyaksikan Itu

POS-KUPANG.COM - Siapa tak kenal Cristiano Ronaldo? Dialah pesepakbola tersohor dunia saat ini.

Namun pernahkan kamu melihat sosok sehebat Ronaldo, menangis karena hal yang satu ini? 

Kisah mengharukan ini terkuak ketika Ronaldo menceritakan tentang perjuangan keras yang harus dilalui hingga akhirnya mencapai puncak kesuksesan sebagai megabintang Juventus.

Saat ini Cristiano Ronaldo menjadi salah satu atlet-selebritas terkaya di dunia. Ia bergelimang gelar dan prestasi di lapangan hijau.

Ternyata, untuk menuju kegemilangan tersebut, pria Portugal berusia 35 tahun itu harus melalui jalan nan berliku dan terjal.

"Keluarga kami tidak kaya, jadi harus berjuang untuk bertahan hidup. Situasi saat Anda tumbuh itulah yang memperkuat karakter dan kepribadian Anda," kata Ronaldo.

Pemakai nomor kostum 7 di Juventus dan timnas Portugal itu mengungkapkan kesulitan yang dia alami pada masa kecil.

Cristiano Ronaldo kecil diapit ayah dan ibunya
Cristiano Ronaldo kecil diapit ayah dan ibunya (bolasport.com)

Pada 1997, Ronaldo cilik pindah dari Nacional, klub asal kampung halamannya di Madeira, ke akademi Sporting CP yang berada di ibu kota Portugal, Lisabon.

Perpisahan dengan orang tua dan keluarga memunculkan trauma di masa mudanya.

"Saya lahir di Pulau Madeira dan saat saya berusia 11 tahun Sporting berbicara kepada orangtua saya," kenangnya dalam interviu dengan petinju Kazakstan, Gennady Golovkin, untuk sebuah dokumenter berjudul "Parallel Worlds" di DAZN.

"Mereka (Sporting) tertarik kepada saya, tapi saya harus pindah ke Lisabon. Saat saya berbicara dengan mereka, ibu bilang, 'Nak, kalau memang kamu ingin pergi, pergilah'."

"Saya menangis tiap hari karena kangen mereka," ujar Ronaldo, dikutip BolaSport.com dari Goal Italia.

Perpisahan dengan keluarga sewaktu muda diakui Ronaldo sebagai salah satu momen tersulit dalam hidupnya.

Kolase foto Cristiano Ronaldo dan ayahnya, Jose Dinis Aveiro.
Kolase foto Cristiano Ronaldo dan ayahnya, Jose Dinis Aveiro. (bolasport.com)

Momen menyedihkan yang lain adalah kehilangan sang ayah, Jose Dinis Aveiro.

Jose meninggal dunia pada 2005 atau di masa ketika Cristiano membangun tahap awal karier sepak bola profesional menuju kesuksesan.

"Kesedihan buat saya adalah menjadi nomor satu (di dunia) dan ayah tak pernah menyaksikannya."

"Semua anggota keluarga saya melihat itu, tapi Ayah tidak sedikit pun," kata manusia pemegang rekor timnas Portugal tersebut dalam kesempatan terpisah.

"Saat berumur 7 tahun, saya bilang ke ayah bahwa saya ingin memiliki rumah seperti punya Michael Jackson."

"Dia bilang mimpi hanyalah mimpi, itu hanya untuk orang-orang kaya."

"Saya merasa sedih karena ayah tak bisa melihat saya mewujudkan itu dan melihat apa yang saya capai dalam hidup," tutur eks bintang Manchester United dan Real Madrid itu lagi.

(*)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Cristiano Ronaldo Pernah Menangis Setiap Hari: Saya No 1 Dunia dan Ayah Tak Pernah Menyaksikannya, https://jabar.tribunnews.com/2020/12/21/cristiano-ronaldo-pernah-menangis-setiap-hari-saya-no-1-dunia-dan-ayah-tak-pernah-menyaksikannya?page=all

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved