Realisasi PAD Kabupaten TTS Baru 52 Persen
Realisasi PAD Kabupaten TTS tahun 2020 kembali tak mencapai target. Hingga pertengahan Desember baru menyentuh angka 52 persen
Penulis: Dion Kota | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | SOE - Realisasi PAD Kabupaten TTS tahun 2020 kembali tak mencapai target. Hingga pertengahan Desember, realisasi PAD baru menyentuh angka 52 persen atau Rp 50,9 miliar dari target 96,6 miliar.
Sekda TTS, Marthen Selan tak menampik jika tiga tahun terakhir realisasi PAD Pemda TTS tak pernah menyampaikan target. Kurangnya sikap proaktif dari pimpinan OPD disebut sebagai biang kerok dari rendahnya realisasi PAD.
" Para pimpinan OPD kurang proaktif dalam mencari PAD sehingga realisasi kita masih rendah," ungkapnya.
Baca juga: Gesit Lembata Salurkan Logistik di Setiap Posko Pengungsi Erupsi Ile Lewotolok
Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perpustakaan Daerah disebut Sekda sebagai dua OPD dengan realisasi terendah. Untuk Dinas Lingkungan Hidup, OPD tersebut tidak proaktif dalam menjual pupuk bokasi sebagai salah satu sumber PAD.
Teknik marketing Dinas Lingkungan Hidup dalam memasarkan produknya masih sangat rendah.
Sedangkan untuk Dinas Perpustakaan Daerah, banyak buku-buku di Perpustakaan Daerah yang tidak dikembalikan peminjam.
Baca juga: Seorang Santri yang Terjaring Razia Saat Hendak Ikut Demo 1812 Kedapatan Bawa Celurit
" Dinas Lingkungan Hidup dan Perpustakaan Daerah merupakan dua OPD dengan realisasi paling rendah. Di bawah 20-an persen," ujarnya.
Wakil Ketua Komisi II DPRD TTS, Melianus Bana menyayangkan realisasi PAD yang rendah.
Menurutnya, para pompa OPD kurang kreatif dan kurang bekerja keras dalam mengejar pencapaian OPD.
Oleh sebab itu, dirinya mendorong Bupati TTS untuk memberlakukan reward dan punishment.
Sedangkan untuk bentuknya seperti apa, dirinya menyerahkan hal tersebut kepada Bupati.
" Kalau orang kerja tidak betul tapi dipertahankan terus ya modelnya seperti ini. Kita omong masalah yang sama setiap tahun.
Harus ada hukuman untuk pimpinan OPD yang kinerja realisasi PAD-nya rendah. Sedangkan untuk pimpinan OPD yang realisasi PAD-nya bagus harus ada penghargaan," pintanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dion Kota)