Derita Warga Jalur Bakalerek-Wulandoni: Jalan Putus dan 'Tiang Jembatan Misterius'

Ruas jalan Bakalerek-Wulandoni merupakan segmen jalan yang cukup kritis di Kabupaten Lembata, apalagi pada saat musim hujan

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Warga Desa Belobatang, Petrus Taran (76) sedang menunjuk dua tiang jembatan yang menurutnya tidak jelas dibangun untuk apa, Kamis (17/12/2020) siang. 

Dia juga berusaha sendiri membuka jalur darurat agar mobil angkutannya bisa melewati jalan ini.

Itu pun usahanya belum menunjukkan titik terang. Dia tampak kesulitan membuka jalur baru untuk sementara dan memindahkan aliran air dengan peralatan seadanya.

Di sisi lain, Padensius harus mengirim 1.000 buah nanas ke Kupang, dan ubi serta pisang ke Kolipadan, Kecamatan Ile Ape.

"Nanas itu kami kirim pertama uji 200 buah, dari Kupang malah pesan lagi. Mereka minta 1.000 lagi jadi kami harus kirim untuk selai menjelang natal. Tapi mau bagaimana, jakan sudah putus begini kami kesulitan," ungkap Padensius.

Sayangnya, hingga saat ini Padensius mengatakan, jalan ini belum mendapatkan penanganan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Lembata.

Dia berharap agar Dinas PUPR segera memperbaiki jalan yang rusak ini agar bisa dilalui kendaraan.

Pantauan Pos Kupang, semua penumpang dari Lewoleba, Ibukota Kabupaten Lembata harus mengganti mobil yang lain untuk melanjutkan perjalanan ke Belobatang hingga Desa Wulandoni dan beberapa desa lainnya di Kecamatan Wulandoni. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ricko Wawo)

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved