Relawan Ile Lewotolok dan FLM Adakan Trauma Healing: Anak Sangat Antusias

Relawan Ile Lewotolok dan FLM Adakan Trauma Healing: Anak Sangat Antusias

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RICKO WAWO
Sekelompok anak muda enerjik yang terhimpun dalam komunitas Relawan Ile Lewotolok (IL) 1220 begitu bersemangat belajar dan bermain bersama anak-anak korban erupsi Ile Lewotolok yang sementara bermukim di Posko SDN 2 Lewoleba, pada Kamis (17/12/2020) 

Relawan Ile Lewotolok dan FLM Adakan Trauma Healing: Anak Sangat Antusias

POS-KUPANG.COM | LEWOLEBA - Sekelompok anak muda enerjik yang terhimpun dalam komunitas Relawan Ile Lewotolok (IL) 1220 begitu bersemangat belajar dan bermain bersama anak-anak korban erupsi Ile Lewotolok yang sementara bermukim di Posko SDI 2 Lewoleba, pada Kamis (17/12/2020) pagi.

Relawan muda ini mulai terbentuk pada 3 Desember 2020 pasca erupsi Ile Lewotolok sehingga nama komunitas mereka IL yang merupakan singkatan dari Ile Lewotolok dan 1220 yang merupakan waktu terjadinya erupsi pada Bulan Desember (12) tahun 2020.

Baca juga: Dari Rumah, Pelajar SMPK Frater Maumere Galang Bantuan untuk Korban Erupsi Ile Lewotolok

Belajar dan bermain bersama anak-anak korban erupsi Ile Lewotolok merupakan bagian dari program trauma healing yang sejak awal sudah dilakukan oleh relawan IL 1220 kemudian bekerja sama dengan Relawan Forum Lembata Memanggil (FLM).

Penanggungjawab IL 1220, Leonarda Intan menjelaskan sejak awal komunitas mereka sudah mulai fokus pada kegiatan belajar dan bermain bersama anak-anak di setiap posko pengungsi yang ada di Kota Lewoleba.

Baca juga: Relawan AYO Dari Kebun ke Kebun Salurkan Bantuan Logistik Erupsi Ile Lewotolok

"Semua posko kita sudah kunjung setiap hari. Kami fokus di trauma healing, belajar dan bermain," kata Intan saat ditemui, Kamis (17/12/2020) di Posko SDI 2 Lewoleba.

Intan pun membeberkan alasan kenapa sejak awal mereka fokus pada kegiatan trauma healing bagi anak-anak.

"Karena menurut kami, dalam kegiatan seperti ini anak anak itu kelompok rentan tapi kalau dewasa kan mereka sudah bisa terima dengan keadaan. Tapi anak- anak itu kan mereka kaget jadi butuh sesuatu yang buat mereka tidak kaget dan tidak takut dengan situasi ini," paparnya.

Bagi Intan dan kelompoknya, berada bersama anak anak pengungsi adalah berkat tersendiri.

"Yang paling buat kami semangat itu, seperti mereka tidak sedang alami musibah ketika dengan kami. Jadi seperti kami berkunjung ke ruma mereka, bukan di posko pengungsian. Dan itu terpancar dari semangat dan antusiasnya mereka," tambah Intan.

Lebih lanjut, ujar guru privat Bahasa Inggris ini, relawan IL 1220 selalu memulai kegiatannya dengan sosialisasi protokol kesehatan, lalu anak-anak dibagi per jenjang dari TK sampai SMP. Kemudian, anak-anak diberi pelajaran Bahasa Inggris dasar dan diikuti dengan kegiatan permainan edukasi.

"Kami berkomunikasi dengan Forum Lembata Memanggil (FLM) makanya kami gabung dan berada di bawah payung mereka. Dan mereka support kami," urai Intan

Dia memastikan kegiatan ini akan terus berlanjut hingga usai masa tanggap darurat dan jika memungkinkan program ini akan dilanjutkan sampai pada tahap pemulihan saat anak anak pulang kembali ke kampung halaman.

"Kalau mereka pulang dan kami masih dibutuhkan kami akan ke sana supaya trauma healing itu jadi trauma hilang," ujarnya.

Sementara itu, Relawan Forum Lembata Memanggil (FLM), Gabriel Goa, mengemukakan bahwa program trauma healing dilakukan bersama mitra-mitra relawan lokal.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved