Kemasan Makanan Bahan Plastik Juga ada Dampak Buruknya, Simak Penjelasan Komunitas Cerdas Sehat
Plastik dianggap lebih praktis untuk digunakan sebagai kemasan, selain gampang ditemukan saat ini juga sudah banyak jenis dan ukuran serta bentuk yang
Kemasan Makanan Bahan Plastik Juga ada Dampak Buruknya, Simak Penjelasan Komunitas Cerdas Sehat
POS KUPANG.COM -- Penggunaan kemasalan plastik untuk makanan saat ini banyak ditemukan
Plastik dianggap lebih praktis untuk digunakan sebagai kemasan, selain gampang ditemukan saat ini juga sudah banyak jenis dan ukuran serta bentuk yang bisa menjadi pilihan
Namun sadarkah para konsumen mengenai bahaha plastik sebagai pembungkus makanan
Cerdik Sehat sebagai sebuah organisasi yang peduli dan berfokus pada bidang kesehatan mengajak masyarakat untuk lebih berhati-hati menggunakan kemasan dari plastik.
Sebab, kemasan dari plastik dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan manusia. Kemasan dari plastik mengandung BPA, zat kimia yang berbahaya.
Komunitas Cerdas Sehat pun memberikan alasannya. Hal tersebut disampaikannya dalam webinar dengan topik utama BPA pada kemasan makanan dan minuman, kemarin.
Lantas, apa itu BPA? Bisphenol-A atau BPA merupakan zat kimia yang sering digunakan dalam banyak produk plastik
Baca juga: Dokter Tirta Ditantang Deddy Corbuzier untuk Jadi Orang Pertami Disuntik Vaksin Covid-19, Reaksinya?
Baca juga: Walikota Surabaya Risma Diisukan Jadi Menteris Sosial Gantikan Juliari, Ini Kekayaan Risma
Baca juga: Ini Sikap Polda Metro Jaya Terhadap Recana Aksi 1812 yang Digelar FPI,PA 212 & GNPF di Depan Istana
Baca juga: TAIWAN SIAP PERANG Hadapi China, Luncurkan Korvet Penghancur Kapal Induk, Negeri Panda Takut?
Baca juga: Lestri Kejora Dilabrak Wanita yang Ngaku Gebetan Rizky Bilar,Sang Penyanyi Sampai Minta Maaf dan Ini
Baca juga: Betrand Peto Mulai Kenal Cinta, Ruben Onsu Beri Tanggapi Kabar Betrand Peto Mulai Mengenal Cinta
Biasanya sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari seperti wadah atau kemasan plastik, botol bayi, mainan anak-anak dan masih banyak lainnya.
Ternyata, BPA dikabarkan memiliki dampak buruk yang dapat mengganggu kesehatan tubuh manusia.
“Sebagai organisasi yang peduli pada kesehatan, kami ingin terus mengajak masyarakat untuk cerdik menjalani kehidupan, salah satunya dengan menjaga kesehatan. Ada banyak hal yang bisa kita bahas terkait kesehatan masyarakat, salah satunya adalah hidup sehat bebas BPA," kata Desak Made Lidya Metasari selaku Founder Cerdik Sehat.
"Hal ini penting namun kurang disadari oleh masyarakat padahal kandungan BPA mungkin saja sering ditemukan dalam peralatan sehari-hari. Lewat webinar ini, kami berharap bisa memberikan edukasi dan mensosialisasikan bahaya BPA pada kemasan makanan atau minuman kepada masyarakat,” tambahnya.
Penjelasan lain mengatakan bahwa BPA adalah monomer yang digunakan dalam pembuatan polikarbonat dan resin epoksi.
Polikarbonat sendiri dikenal memiliki sifat yang kaku dan transparan.
Berdasarkan sifat bawaannya tersebut, polikarbonat seringkali digunakan sebagai bahan atau wadah yang akan berkontak langsung dengan makanan atau minuman.
“Polikarbonat biasanya digunakan untuk barang-barang seperti peralatan makan, botol susu bayi, mainan bayi bahkan hingga empeng. Selain itu, digunakan juga untuk peralatan medis, tinta cetak, CD maupun DVD. Sedangkan paparan BPA paling sering terjadi melalui migrasi dari bahan kemasan yang mengalami kontak langsung dengan makanan," ujar Dr.-Ing. Azis Boing Sitanggang, S.TP, MSc selaku pakar teknologi pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
"Dalam hal ini, yang dimaksud adalah kemasan atau barang berbahan plastik dari polikarbonat maupun kemasan kaleng, khususnya untuk mengemas produk infant formula,” katanya.
dr Daulika Yusna, SpA selaku Dokter Spesialis Anak Neonatologist , menjelaskan, berdasarkan informasi yang ditemukan, dampak BPA dapat dialami oleh semua orang, mulai dari bayi hingga lansia.
Kabarnya, BPA menjadi zat yang dapat mengganggu sistem endokrin atau hormonal dalam tubuh.
Hal ini memicu adanya perubahan metabolisme tubuh dan berkaitan dengan resiko terjadinya masalah reproduksi, penyakit jantung, kanker, gangguan perilaku pada anak, hiperaktivitas dan gangguan lainnya.
“Bagi para ibu yang memiliki anak balita, saya sarankan sebaiknya mulai selektif dalam memilih kemasan makanan dan minuman terutama untuk anak-anak. Mulai dihindari dan dikurangi penggunaan plastik sebisa mungkin," tutur dr Daulika.
Produk-produk berbahan dasar plastik jika terkena panas atau dicuci berulang kali bisa memicu luruhnya zat kimia berbahaya yang akan mencemari makanan atau minuman anak-anak kita. Oleh karena itu, kita bisa mulai memikirkan alternatif peralatan lain seperti menggunakan bahan kaca, stainless steel atau silicone,” ujarnya.
dr. Darrell Fernando, SpOG selaku Dokter Spesialis Kandungan pun turut menambahkan bahwa meski konsumsi BPA dalam dosis tertentu masih aman, namun ada baiknya untuk menghindari bahan-bahan yang mengandung BPA.
Dalam kehamilan, BPA dapat menyebabkan berbagai komplikasi kehamilan dan gangguan pertumbuhan janin.
Tak hanya itu, paparan BPA sejak dalam kandungan dikhawatirkan memiliki dampak jangka panjang terhadap perkembangan anak.
Agar penggunaan BPA masih dalam batas wajar dan menghindari dampak yang berarti, ternyata beberapa negara telah menetapkan regulasi mengenai Tolerable Daily Intake (TDI) dan batas Specific Migration Limit (SML).
Regulasi ini berguna untuk mengatur jumlah maksimum kontaminasi BPA setiap harinya. Beberapa negara tersebut antara lain seperti Eropa, Amerika Serikat, Korea Selatan, Jepang, China dan Indonesia.
Dalam pelaksanaannya, mereka memiliki kebijakan masing-masing.
Sebagai dukungan atas kebijakan TDI dan SML, kini banyak produsen kemasan telah menggunakan alternatif bahan yang lebih aman.
Sudah banyak ditemukan peralatan sehari-hari yang berlabel BPA Free atau Food Grade. Kehadiran label tersebut menandakan bahwa kemasan aman jika harus berkontak langsung dengan makanan atau minuman.
Meski demikian, kemasan-kemasan dengan label tersebut dikatakan masih bisa mengandung zat BPS atau Bisphenol-S yang sama buruknya dengan BPA.
Sebagian Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Hat-hati Dampak Buruk Gunakan Kemasan dari Plastik, Ini Penjelasannya dari Komunitas Cerdas Sehat, https://wartakota.tribunnews.com/2020/12/16/hat-hati-dampak-buruk-gunakan-kemasan-dari-plastik-ini-penjelasannya-dari-komunitas-cerdas-sehat?page=all.