Gelar FGD, Gregorius Antropologi Grup Perdalam Keterkaitan Empat Suku di TTU

peranan tersebut dikocar kacirkan oleh kolonial Belanda seperti yang dibacanya dalam buku yang ditulis oleh seorang

Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ISTIMEWA
Suasana FGD yang digelar oleh Gregorius Antropologi Grup di aula pertemuan Oel Maslete, Sabtu (12/12/2020).  

"Jadi pemerintah hanya memfasilitasi saja, sehingga kegiatan ini bisa menjalar, bisa tumbuh, dan besar. Pemerintah juga akan menyiapkan beberapa fasilitas yang bisa diakses untuk mendukung kegiatan-kegiatan kebudayaan," ungkapnya.

Ditempat yang sama, Komunitas Simpang Sembilan, Heribertus Anin mengungkapkan bahwa, pihaknya merespon positif terhadap kegiatan tersebut, karena sejalan dengan komunitasnya yang berfokus kepada riset.

"Kita terima sebagai wadah bersama-sama dengan semua orang untuk memproduksi ilmu pengetahuan yang diambil dari budaya lokal," ujarnya.

Dia berharap, kegiatan tersebut bisa dijadikan sebagai momentum untuk membuka relasi dan jaringan dengan lembaga yang riset lainnya, sehingga saling menopang dalam mengeksplorasi kekayaan budaya, dengan pendekatan masing-masing sehingga bisa memberikan bobot ilmiah.

Baca juga: 46 Kades di Matim Dapat Piagam Penghargaan dari Menteri Desa dan PDTT RI

Baca juga: JADI Juri Tamu di Indonesian Idol 2020, Titi Dj Komentari Judika, Disebut Dekil dan Bau Matahari

Baca juga: Peringatan Hari HAM Sedunia ke-72 Tahun 2020 di NTT, 1 Kabupaten dan 7 UPT Raih Penghargaan

Baca juga: Inilah Caranya Mencairkan BLT UMKM Rp 2,4 Juta, Cek Penerima Hanya Cukup Masukkan NIK Anda

Kegiatan FGD tersebut dimeriahkan oleh penampilan musik dan tarian tradisional dari Sanggar Seni Fafinesu. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved