Di Sumba Timur, Tembok Penahan Tanah Urukan Roboh, Rumah Umbu Dadi Ambruk 

Salah satu sisi dari rumah ini roboh hingga tanah. Nampak material sudah hampir menutup bangunan tersebut..

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/OBY LEWANMERU
Inilah rumah milik Yakob Umbu Dadi di RT 10/RW 3, Kelurahan Kambajawa, Kota Waingapu, Sumba Timur  yang ambruk tertimpa tembok penahan yang roboh. Gambar diambil Minggu (13/12/2020).   

Di Sumba Timur, Tembok Penahan Tanah Urukan Roboh, Rumah Umbu Dadi Ambruk 

POS-KUPANG.COM|WAINGAPU -  Rumah milik Yakob Umbu Dadi di  Kelurahan Kambajawa, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur ambruk ditimpa tembok dan tanah urukan yang berada di sekitar rumahnya. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

Pantauan POS-KUPANG.COM, Minggu (13/12/2020), rumah milik Umbu Dadi yang ambruk  ini terletak di RT 10/RW 03, Kambajawa, Kota Waingapu. 

Rumah berukuran sekitar 7 x 5 meter ini dengan konstruksi semi permanen, beratap seng dan dindingnya dari gedek bambu. Salah satu sisi dari rumah ini roboh hingga tanah. Nampak material sudah hampir menutup bangunan tersebut.

Informasi yang diperoleh bahwa, ambruknya bangunan ini akibat robohnya tembok penahan dan tanah urukan. Tembok ini hanya berjarak kurang lebih 15 meter dari rumah Umbu Dadi. Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (12/12/2020) sekitar pukul 16.30 wita.

Sebelum kejadian wilayah Kota Waingapu dan sekitarnya mengalami hujan lebat yang berlangsung sekitar pukul 13.00 wita.

Tinggi tembok penahan tanah urukan yang roboh itu kurang lebih 7 - 10 meter. Tembok 

Ambruknya rumah milik Umbu Dadi ini ditimpa material tembok penahan tanah urukan tersebut.

Beruntung saat kejadian tidak ada warga yang berada di sekitar tembok penahan tersebut.

Jakob Umbu Dadi korban runtuhnya tembok itu mengatakan, saat kejadian dirinya tidak berada di rumah.

"Saat kejadian, saya tidak berada di rumah. Setelah saya pulang lihat rumah saya sudah roboh," kata Umbu Dadi.

Menurut Umbu Dadi, ambruknya tembok penahan tanah urukan itu akibat hujan lebat yang terjadi di wilayah setempat.

"Memang saat kejadian hanya ada anak-anak di dalam rumah, tapi beruntung mereka berlari keluar rumah saat tembok runtuh," katanya.

Salah satu anak Umbu Dadi mengakui, saat awal  tembok itu roboh ada bunyi seperti orang jatuh dengan sepeda motor di jalan.

"Saat itu kami dengar bunyi seperti orang yang jatuh dengan sepeda motor di jalan raya. Melihat tembok penahan itu roboh, kami langsung lari keluar rumah, " katanya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved