Pilkada Serentak
Presiden Jokowi Itu Politisi Biasa, Walau Anak dan Menantunya Menang dalam Pilkada Serentak 2020
Yunarto menyebut, dengan putra sulung dan menantu yang terjun ke Pilkada 2020, Joko Widodo telah memposisikan diri sebagai politisi biasa
Presiden Jokowi Itu Politisi Biasa, Walau Anak dan Menantunya Menang dalam Pilkada Serentak 2020
POS-KUPANG.COM - Pemilihan kepala daerah atau Pilkada Serentak 2020 di seluruh Indonesia yang digelar pada Rabu (9/12/2020) kemarin, mendapat sorotan besar dari pelbagai kalangan.
Apalagi dua anggota keluarga Presiden Joko Widodo, juga turut berkontestasi dalam ajang tersebut di dua daerah yang berbeda dalam Pilkada Serentak 2020.
Putra sulung Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka maju dan bertarung di Pilkada Solo 2020, berpasangan dengan Teguh Prakosa.
Sementara, sang menantu, Bobby Nasution ikut sebagai salah satu kandidat Calon Wali Kota Medan, berpasangan dengan Aulia Rahman.
Menurut hasil perhitungan cepat atau quick count, anak dan menantu Jokowi tersebut menang di pilkada daerah masing-masing.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, diminta untuk menganalisis Pilkada Solo 2020.
Hal ini diketahui dari video acara Mata Najwa segmen bertajuk "Pilkada Termahal dan Terumit, Apakah Sepadan?" yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab Kamis (10/12/2020) hari ini
Menurut pria yang akrab disapa Toto ini, jumlah suara yang diperoleh Bagyo Wahono sudah lumayan.
Diketahui, hasil quick count menunjukkan rival Gibran Rakabuming-Teguh Prakosa, mendapatkan suara sebesar 13 persen.
Bahkan, jumlah suara yang diperoleh Bagyo Wahono bisa meruntuhkan ambisi Gibran Rakabuming untuk melebih perolehan suara yang dicapai Joko Widodo di periode kedua.
Sebab, Gibran menyetel target perolehan suara 92 persen.
Yunarto Wijaya juga mengatakan catatan yang paling penting adalah bagaimana perspektif masyarakat dari konteks nasional.
Yunarto menyebut, dengan putra sulung dan menantu yang terjun ke Pilkada 2020, Joko Widodo telah memposisikan diri sebagai politisi biasa yang mengulang pola yang dilakukan para politisi sebelumnya.
Selain itu, jika anak dan menantunya resmi dinyatakan menang, jelas ada peluang besar bahwa Joko Widodo akan mendapat kritikan keras soal politik dinasti.