Breaking News

Virus corona

Pemerintah Sebut Protokol Kesehatan dan Vaksin Saling Melengkapi, Paduan Pas untuk Akhiri Covid-19

Pemerintah sebut protokol kesehatan dan vaksin saling melengkapi, paduan pas untuk akhiri covid-19

Editor: Adiana Ahmad
Istimewa via tribunnews.com
Jubir Pemerintah untuk penanganan covid-19, Prof.Wiku 

Perusahaan farmasi Pfizer dan BioNTech mengklaim kandidat vaksin covid 19 yang mereka uji 90 persen efektif bisa melawan virus corona. (DW/BioNTech)

Aspek kedua, adalah efektivitas yaitu kemampuan vaksin mencegah penyakit dan menekan penularan pada individu, pada lingkup masyarakat luas.

"Yaitu penilaian kemampuan vaksin melindungi masyarakat secara luas yang masyarakat tersebut adalah heterogen (beragam)," lanjut Wiku.

Dalam hal efektivitas, terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi.

Faktor pertama ialah penerima vaksin seperti usia, komorbid (penyakit penyerta), riwayat infeksi sebelumnya, serta jangka waktu sejak vaksinasi dilakukan.

Faktor kedua, adalah karakteristik dari vaksin tersebut. Seperi jenis vaksin, active atau inactivated, komposisi vaksin dan cara penyuntikannya.

Dan faktor ketiga, adalah kecocokan strain pada vaksin, dengan strain pada virus yang beredar di masyarakat.

"Untuk mengetahui aspek efektivitas vaksin, maka perlu adanya data surveilans, untuk melihat perkembangan kasus serta memantau dampaknya.

Data imunisasi untuk melihat cakupan imunisasinya, dan data klinis individu pendukung untuk melihat aspek lain yang mempengaruhi kondisi kesehatan individu," jelas Wiku.

Sedangkan terkait efisiensi vaksin, dapat dilihat dari nilai pembelanjaan vaksin.

Vaksin dapat mencegah pengeluaran biaya kesehatan yang lain untuk menangani orang yang sakit akibat penyakit tersebut.

Disamping vaksin, terdapat berbagai pertimbangan lain yang sedang dilakukan pemerintah untuk memastikan tujuan utama yaitu mengakhiri pandemi Covid-19.

Wiku menyebut ada beberapa faktor yang sama pentingnya dengan vaksin.

Kendaraan bermotor melintas di bawah baliho berisi anjuran melakukan 3M untuk mencegah Covid-19, di Jalan Dipatiukur,  Kota Bandung, Selasa (1/12/2020). Dalam kewasadaan Covid-19, Kota Bandung kini naik status dari zona oranye ke zona merah atau risiko tinggi. Salah satu langkah yang akan dilakukan Pemkot Bandung untuk mencegah penyebaran Covid-19 adalah melakukan penutupan Jalan Dipatiukur saat malam hari dan penertiban PKL di lokasi setempat, dengan maksimal aktifitas hingga pukul 21.00 WIB. Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah kerumunan masyarakat yang berpotensi dalam penyebaran Covid-19. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Kendaraan bermotor melintas di bawah baliho berisi anjuran melakukan 3M untuk mencegah Covid-19, di Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, Selasa (1/12/2020). Dalam kewasadaan Covid-19, Kota Bandung kini naik status dari zona oranye ke zona merah atau risiko tinggi. Salah satu langkah yang akan dilakukan Pemkot Bandung untuk mencegah penyebaran Covid-19 adalah melakukan penutupan Jalan Dipatiukur saat malam hari dan penertiban PKL di lokasi setempat, dengan maksimal aktifitas hingga pukul 21.00 WIB. Langkah tersebut dilakukan untuk mencegah kerumunan masyarakat yang berpotensi dalam penyebaran Covid-19. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) (TRIBUN JABAR/TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved