Hikmah Shalat Bagi Umat Muslim Sesuai Al Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW
* hikmah shalat bagi umat muslim sesuai Al Quran dan Hadis Nabi Muhammad SAW
Sesungguhnya selalu ada godaan duniawi yang membuat manusia lupa akan sang pencipta.
Melalui salat kita bisa mempertebal keyakinan dan keimanan kita.
Lantas, bagaimana hukumnya memunaikan salat di akhir waktu?
Waktu salat itu disediakan dari awal hingga akhir, selama belum tiba waktu salat yang lain maka pintu salat masih terbuka.
Namun, ketahuilah bahwa shalat tepat pada awal waktu sama artinya dengan meraih ridha Allah SWT.
Sementara salat di akhir waktu hanya mengharap ampunan dari-Nya.
Sebagaimana dalam An-Nashaikh ad-Diniyah wal Washaya al-Imaniyyah:
ومن المحافظة على الصلاة والاقامة لها المبادرة بها فى اول مواقيتها وفى ذالك فضل عظيم وهو دليل على محبة الله وعلى المسارعة فى مرضاته ومحابه
Artinya: "Dan salah satu usaha menjga salat adalah bersegera mendirikannya pada awal waktu. Sungguh di situlah terdapat fadhilah yang agung. Dan sekaligus juga merupakan bukti kecintaan seseorang kepada Allah swt, dan kecintaan atas hal-hal yang diridhainya."
Sementara itu, tokoh muslim NTT, Chariul Pua Tingga menegaskan, bahwa urgensi dari ibadah sholat, yaitu merupakan ibadah yang pertama kali akan dimintakan pertanggungjawabannya dari manusia pada hari kiamat kelak.
Bukan hanya itu, ibadah sholat kita juga menjadi cermin dari keseluruhan rangkaian amal ibadah kita selama di dunia.
Rasulullah SAW bersabda, yang artinya "Sesungguhnya amal ibadah seseorang yang paling pertama kali dihisab adalah shalatnya. Jika shlalatnya dinilai baik, maka bahagia dan tenanglah dia. Namun jika shalatnya rusak, maka rugi dan sengsaralah dia." (HR. Tirmidzi, Ahmad danNasa'i).
Selain menjadi ibadah yang pertama kali dihisab pada hari kiamat, ibadah shalat juga menjadi bukti sekaligus identitas keislaman sejati kita.
Karenanya, sholat menjadi garis pemisah yang jelas antara keimanan dan kekufuran. Hal ini jelas ditegaskan oleh Rasulullah SAW dalam hadisnya, yang artinya: "Batas antara seseorang dengan kekufuran adalah meninggalkan shalat". (HR. Nasa'i, Tirmidzidan Ahmad).