Pilpres 2024
Singgung Peran Silent Mojority, Jusuf Kalla Blak-blakan Bicara Peluang Habib Rizieq di Pilpres 2024
Blak-blakan, Jusuf Kalla bicara peluang Habib Rizieq Shihab di Pilpres 2024, singgung peran silent mojority.
Ada banyak hal pula yang akan terjadi hingga 2024 dan itu bisa saja mengubah konfigurasi politik sekarang.
Lagi pula, kata Jusuf Kalla, banyak hal yang menentukan seseorang bisa menang di Pilpres 2024.
Hal itu dimulai dari partai politik yang mendukung.
Jusuf Kalla menilai percuma bila seorang tokoh memiliki dukungan massa yang besar tetapi tak dicalonkan oleh partai politik.
Pasalnya, syarat seseorang bisa menjadi calon presiden ialah dicalonkan oleh partai politik ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Soal dukungan massa nantilah terakhir itu.
Walaupun ada orang yang didukung (massa banyak) tapi partainya enggak ada mau apa.
Kondisi sekarang berbeda dengan apa yang kita lihat nanti. Hari ini dengan 2024 ya (situasi politiknya) berbeda,” tutur mantan Ketua Umum Partai Golkar itu.
Baca juga: Mendadak Lesti Kejora tak Berkutik Saat Ria Ricis Singgung Masa Lalunya di Depan Rizky Billar
Sosok Taat Hukum
Jusuf Kalla menilai sejatinya Pimpinan Front Pembela Islam Habib Rizieq Shihab orang yang taat hukum.
Hal itu disampaikan Kalla menanggapi Habib Rizieq yang saat ini diminta datang oleh Polri sebagai saksi terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan dalam pernikahan putrinya di Petamburan, Jakarta Pusat, 14 November 2020.
Menurut Kalla, Habib Rizieq sosok yang taat hukum karena menerima putusan pengadilan yang membuatnya mendekam di penjara pada 2008, akibat penyerangan terhadap massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan atau AKKBB pada peristiwa Insiden Monas, Jakarta.
“Saya perintahkan Kapolri agar ditangkap walaupun di sana tidak ada Habib Rizieq, tapi saya yakin tentu sepengetahuan dia.
Saya minta Habib Rizieq diminta pertangungjawaban, diperiksa kepolisian. Dan kemudian masuk pengadilan penjara setahun,” ujar Kalla dalam wawancara eksklusif bersama Pemimpin Redaksi Berita Satu Claudius Boekan di kanal YouTube Berita Satu, Jumat (4/12/2020).